Jumat, 30 Januari 2009

Makna Senyuman

Ditengah kesibukan teman-teman mengurus Ananda selalu berhiaskan senyuman. Senyuman Mbak Meidy, Mbak tien, Mbak Pungky, Mbak Asih, Mbak Mimin, Mas Erry, Mas budi, dan wabil khusus rika, istriku tercinta yang setiap hari mesti keliling dari rumah ke rumah anak-anak ananda memiliki sebuah makna.

Makna senyuman itu apa yang telah ditunjukkan Thariq dengan membakar kapal. Cermin semangat dan daya juang yang tinggi. makna senyuman itu sebuah militansi. Seorang Mujahid berarti memiliki semangat yang tinggi dalam memperjuangkan apa yang diyakininya benar. Daya juang yang tinggi tercermin dari kesiapan mereka mengorbankan apa yang dimilikinya, harta juga jiwa untuk keridhaan Alloh SWT.

"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau berat dan berjihadlah dengan harta dam dirimu dijalan Alloh. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS.9:41).

Api semangat menyala-nyala dalam dada Thariq beserta segenap pasukannya seolah itu kami, semua teman2 pengurus Ananda. Api itu terus menyala membakar spirit kami, sebagaimana mereka, Thariq dan pasukannya mencapai perjuangan menjadi "result" yang diharapkan yaitu menaklukkan Spanyol.

Demikian juga Che Guevara mengatakan, "Siapapun yang menentang kedholiman adalah sahabatku." Che Guevara berjuang melawan setiap kedholiman demikian juga Thariq Bin Ziyyad, Mahatma Gandhi, Para pejuang HAMAS yang mempersiapkan diri menjadi martir bagi cita-cita perjuangan. Sebagaimana dalam syair Victor Hugo:

"Kalau mereka itu seribu, aku akan menjadi salahsatu dari mereka.
kalau mereka seratus, aku akan menjadi salahsatu dari mereka.
kalau mereka sepuluh, aku akan menjadi salahsatu dari mereka.
Dan kalau mereka seorang saja, maka akulah orangnya."

Bahan bakar yang tiada habis yang menyalakan api semangat juang. Militansi seorang mujahid yang tumbuh diatas iman akan terus tumbuh dengan zikr. Makin banyak mengingat Alloh, semakin yakin akan pertolonganNya. Karena mujahid akan konsisten menghadapi fase-fase perjuangan dan selalu "result oriented" yaitu keridhaan Alloh semata. Itulah makna senyuman buat kami.

Kamis, 29 Januari 2009

Mulai Hari Ini Icha Punya Ayah

Malam itu Icha bercerita pada kami (saya, istri & hana, putri saya) bahwa dirinya sehabis olah raga icha membeli nasi uduk. "Bunda, icha tadi makan nasi uduk dua bungkus. beli cuman satu, sama nenek penjualnya ditambah satu lagi karena icha anak yatim.."kata Icha dengan polosnya.

Melihat wajah Icha ada rasa haru menghinggapi diri saya, "Icha mulai hari ini Icha punya ayah. Pak agus, ayahnya Icha. Jika ada orang yang memberikan sesuatu karena Icha anak yatim tidak usah diterima, katakan terima kasih. Icha minta ama ayah apa yang diperlukan ya.."

Mata Icha berbinar-binar. Wajahnya terlihat senyumannya yang manis. Sejak Icha tinggal bersama kami nilai sekolah membaik dan yang paling penting memunculkan rasa percaya diri. banyak asumsi dimasyarakat bahwa memberikan uang kepada anak yatim seolah semua masalah selesai. Bahkan persepsi memberikan materi secara tunai bukan hanya tidak mendidik bagi anak-anak yatim namun juga merusak mentalitas anak-anak. Anak-anak yatim membutuhkan kasih sayang dan perhatian orang tua.

kasih sayang dan perhatian kami sebagai orang tua kami wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Setiap kali Icha berangkat sekolah istri saya selalu membekali dengan makanan agar Icha tidak jajan disekolah bahkan mengajarkan untuk berbagi dengan teman-temannya dengan seperti itu Icha tidak lagi menjadi obyek belas kasihan orang-orang disekitarnya.

Pagi tadi ketika saya mengantar Icha ke sekolah, saya bertemu dengan seorang teman lama tak pernah berjumpa. Duduk Di depan motor hana, duduk dibelakang Icha. teman bertanya, "Mas agus, kemana?" "Mau mengantar Icha ke sekolah.." "Loh, anaknya sudah gede ya..kelas berapa?"katanya.

"Iya, ini anak saya, kelas V SD.." jawab saya. wajah Icha tersenyum saat teman berpamitan. Icha memeluk erat, motor melaju menuju sekolah bersama ayah dan Hana, adiknya. hati saya bertekad, mulai sekarang Icha punya ayah, tidak ada airmata yang mengalir, tidak ada duka, tidak ada belas kasihan, ayah akan selalu melindungi Icha. Kata saya dalam hati.

------
"Ya Alloh, Izinkan kami mencintaiMu hanya karenaMU, Jadikanlah cintaMu menerangi hidup kami dan anak-anak kami supaya kelak mereka menjadi anak yang sholeh dan mencintaiMu hanya karenaMu" (doa seorang ayah).

Rabu, 28 Januari 2009

Mendidik Anak Dengan Kasih

kasih sayang adalah nilai-nilai transendental, Mendidik anak dengan kasih sayang berarti menanamkan nilai-nilai ilahiah sejak dini. Nilai-nilai ilahiah akan tertanam dengan baik jika dilakukan oleh orang tua dengan sikap menghormati dan menghargai anak sebagai amanah atau titipan Alloh SWT.

ada tiga hal penting di dalam mendidik anak dengan kasih sayang, pertama, menerima keadaan anak dalam kondisi total, baik dalam kondisi suka maupun duka. Kedua, ikatan batin orang tua dan anak.menciptakan rasa aman secara emosi, tenteram, dan mereka bahagia menjadi dirinya. Hubungan/ikatan batin ini akan terbentuk jika orang tua memberikan kehangatan dan terlibat dalam kehidupan anak-anaknya. ketiga, menghormati & menghargai anak sebagai amanah atau titipan Alloh SWT.

"Mendidik Anak dengan kasih sayang" akan diulas lebih dalam Sore nanti jam 18.00-19.00 WIB, Tahajud Community On Air Radio Bahana Jakarta (101,8 FM) dalam acara "Power of Peace" Pembicara: agussyafii.

Sekiranya yang berkenan berinteraksi memberikan tanggapan dan komentarnya dalam acara ini, untuk by phone (021) 7944836 dan sms 0812 1010 180

Selasa, 27 Januari 2009

Hidup Itu Untuk Apa?

Didalam keseharian saya suka mendapatkan pertanyaan yang sederhana tapi cukup mendalam untuk direnungkan. Seperti kemaren sore, sepulang kerja Icha bertanya pada saya, "Kak agus, hidup itu untuk apa?"

Hidup itu untuk apa? pertanyaan itu cukup lama buat saya untuk mencari jawabannya. Saya katakan padanya bahwa hidup kita adalah mengabdi pada Alloh dengan berbuat baik untuk alam & sesama.

manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Alloh (`abdullah) dan sebagai wakil Alloh (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba Alloh, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan, oleh karena itu tugasnya hanya menyembah kepada Nya dan berpasrah diri kepada Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Alloh Maha besar maka manusia sebagai wakil Nya di muka bumi memiliki tanggungjawab dan otoritas yang sangat besar .

Sebagai khalifah, manusia diberi tangungjawab pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Alloh untuk manusia. Sebagai wakil Alloh, manusia juga diberi otoritas ketuhanan; menyebarkan rahmat Alloh, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan, menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati manusia.

Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Alloh, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu manusia dilengkapi Alloh dengan kelengkapan psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, hati nurani, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang.

Senin, 26 Januari 2009

Tugas hidup Yang Indah

Pagi sehabis sholat subuh, kami sudah berbenah. Istri menyiapkan sarapan pagi. Icha sudah selesai mandi. Hana sudah sibuk dengan tas dan bukunya. Pagi kami sarapan bersama. Icha bertanya pada saya, "apa sih kak Tugas hidup kita?"

saya katakan padanya, "setiap orang yang beriman, tugas hidupnya yang indah adalah beribadah kepada Alloh. setiap apapun yang kita lakukan semata-mata karena Alloh SWT."

Menurut ajaran Islam, tugas hidup manusia, sepanjang hidupnya hanya satu tugas, yaitu menyembah kepada Alloh SWT Sang Pencipta, atau dalam bahasa harian disebut ibadah. Disebutkan dalam al Qur’an bahwa tidaklah Alloh SWT menciptakan manusia dan jin kecuali untuk menyembah kepada Nya, wama khalaqtu al jinna wa al insa illa liya`budun. Menjalankan ibadah bukanlah tujuan hidup manusia, tetapi tugas yang harus dikerjakan sepanjang hidupnya.

Ibadah mengandung arti menyadari dirinya kecil tak berarti, meyakini kekuasaan Yang amat Besar dari Alloh Sang Pencipta, dan disiplin dalam kepatuhan kepada Nya. Oleh karena itu orang yang menjalankan ibadah mestilah rendah hati, tidak sombong dan disiplin. Itulah etos ibadah. Ibadah ada yang bersifat mahdlah atau murni, yakni ibadah yang hanya satu dimensi, yaitu dimensi vertikal, patuh tunduk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, seperti salat dan puasa, ada ibadah yang bersifat material-sosial seperti zakat dan sadaqah, ada ibadah yang bersifat fisik, material dan sosial seperti ibadah haji.

Ibadah juga terbagi menjadi dua klassifikasi, ibadah khusus dan ibadah umum. Ibadah khusus adalah ritual yang bersifat baku dan ketentuannya langsung dari wahyu atau dari Nabi, sedangkan ibadah umum adalah semua perbuatan baik yang dikerjakan dengan niat baik (niat ibadah) dan dilakukan dengan cara yang baik.

Kamis, 22 Januari 2009

Airmata Tak Pernah Kering

Ditengah informasi cepat menyebarluas, pertama kali saya mendengar ada orang meninggal karena flu burung, saya juga salahsatu orang yang panik. Jangan-jangan akan banyak orang yang meninggal karena flu burung. Informasi bahaya virus flu burung atau sering yang disebut dengan H5N1 membuat orang terkejut & juga kaget. Takut ketemu ayam dan takut makan ayam. Kalo Tika Pangabean Poject Pop takut ketemu ayam karena trauma masa kecil, masyarakat takut ketemu ayam karena flu burung.

Ketakutan masal terjadi, iklan di tv, penyuluhan pada peternak, aparat desa, bahkan pembelian vaksin flu burung terjadi besar-besaran. penghamburan uang rakyat ditengah makin susahnya kehidupan masyarakat kecil seolah menjadi "bancakan" (pesta pora) ditengah kecemasan masyarakat.

Entah berapa trilyun uang yang dihabiskan oleh departemen terkait untuk mengkampanyekan isu bahaya flu burung. secara vulgar masyakarat dianggap bodoh, dengan tidak ada penjelasan sebenarnya apa yang terjadi? Tiba-tiba terdengar berita vaksin flu burung yang menghabiskan anggaran negara memasuki masa expired.

Ditengah ketidakmengertian saya apa yang terjadi tentang virus flu burung, pagi tadi didalam metromini saya sempat berbincang dengan seorang anak berseragam sekolah, saya tanya "dek, cita-citanya pengen jadi apa?" "pengen jadi pembantu..." katanya. "jadi pembantu? kenapa pengen jadi pembantu?"

"kan enak pak, bantu2 orang trus dapet duit banyak.." katanya polos.

Tanpa terasa air mata saya menetes, Airmata keprihatinan untuk sebuah kenyataan ada anak yang tidak bercita-cita menjadi dokter atau menjadi presiden namun bercita-cita menjadi pembantu. apa jadinya jika anak-anak dinegeri ini bercita-cita menjadi pembantu?

Ah, airmata tak pernah kering untuk negeri ini...

----
Mereka beriman kepada Alloh dan hari Akhir, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (QS Al-Imran, 3: 114).

Selasa, 20 Januari 2009

Kami Sayang Indah

Malam itu indah menangis. Airmatanya mengalir. Terdengar suara isak tangisnya. Istri saya bertanya padanya, "indah kenapa menangis?" Indah tidak menjawab namun memegangi telinganya. Istri saya melihat wajah indah yang menahan rasa sakit. "besok ke dokter ya.." bujuk istri saya. Indah menggeleng.

Indah adiknya fani. Nama lengkap Indah adalah Indah Suci ramadhan. Lahir di hari yang indah pada bulan suci ramadhan. ketika ayahnya meninggal, Indah berusia 3 tahun.

keesokan harinya setelah makan bakso di jalan mencong, indah mau ke dokter. Dokter mengatakan telinga indah tidak infeksi hanya banyak kotoran ditelinganya. Perkataan dokter membuat kami trenyuh. Terkadang kehidupan memang selalu indah dalam mimpi. Disaat anak-anak tertidur lelap dengan mimpi indahnya, sementara ada seorang anak yang kehilangan ayah namun merindukan pelukan ibunya.

Istri saya membersihkan telinga indah sambil membisikkan kata, "Kami sayang Indah.." Doa dan harapan kami semoga Indah menjadi anak yang sholehah dan indah, seindah namanya, Indah Suci Ramadhan.

----

“Sayangilah anak yatim, usapilah kepalanya dan berikanlah makanan yang sama dengan yang engkau makan niscaya kalian akan mendapatkan kesuksesan bathin dan akan terpenuhi kebutuhan hidup kalian.” (al-hadist)

"Dan Sebaik-baik shodaqoh adalah dari orang yang harta bendanya sedikit"(al-Hadits)."

Call For Volunteer 'Untukmu Ananda'

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Dear Sahabat yang Tercinta,

Sebagai tindak lanjut dari kampanye "Gerakan Cinta Ananda." Kami hendak menyelenggarakan kegiatan dengan tema, "Untukmu Ananda." Kegiatan "Untukmu Ananda" bertujuan untuk dipersembahkan dan melibatkan anak-anak yatim dalam program Ananda sebagai upaya membangun konsep diri agar kelak menjadi anak yang kuat & beriman sehingga mampu mengarungi kehidupan.

Peran serta anda sebagai relawan dalam menumbuhkan kepercayaan diri bagi anak-anak ananda sangat kami butuhkan. kegiatan "Untukmu Ananda" adalah sebagai berikut:

1. Membuat Perpustakaan Ananda
2. Lomba anak-anak
3. Bazaar Murah & Paket Sembako
4. Pengobatan Gratis Bersama Dexa


Pelaksanaan:

Hari Sabtu, Tanggal 14 Februari 2009
Jam 09.00-14.00 WIB
tempat, di Sudimara timur, Ciledug.

Yang kami butuhkan adalah:

1. Buku-buku bekas pakai dan layak baca bagi anak-anak untuk perpustakaan Ananda.

2. baju, sepatu, aksesoris lainnya dalam rangka bazaar murah.

3. kebutuhan sembako untuk paket sembako.

4. Tenaga relawan untuk pelaksana kegiatan "Untukmu Ananda."

Alloh SWT menaburkan jutaan keajaiban, mukjizat, misteri dan rahasia keagungan di balik amalan sholeh. Baik itu berkaitan dengan kehidupan di dunia, seperti kelapangan hidup dari beragam masalah, kebarakahan kekayaan, juga nikmat kebahagiaan.

Mari...Temukan keajaiban hidup berbagi bersama kami. Ajak saudara, teman dan keluarga anda untuk bergabung dengan kami..

Senin, 19 Januari 2009

Air Mata Membasahi Pipi

Air matanya membasahi pipi. Mamah Delfa bertutur, "dulu ayahnya mengasuh 3 anak yatim, eh..sekarang anaknya yang menjadi anak yatim."

Ayahnya delfa meninggal beberapa bulan yang lalu, seorang aktifis dilingkungan masjid. Kesolehannya banyak dikenal masyarakat. Ketika beliau meninggal bukan hanya tetangga dan juga teman sekantornya namun juga orang yang dekat dengannya juga hadir.

Air mata itu membasahi pipi. Air mata kebanggaan seorang istri karena suami yang sholeh dan peduli terhadap lingkungan. Ucapan mamahnya Delfa ternyata menggetarkan hati istri saya. entah apa yang dibenaknya terdengar ucapan, "Jaga kesehatan ya mas.."

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berhijrah serta berjuang pada jalan Alloh, mereka itulah orang-orang yang mengharapkan rahmat Alloh dan (ingatlah), Alloh Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (QS 2:218)

Bershodaqoh Dengan Rambutan

Sore itu kami berkumpul. Satu persatu tamu Alloh hadir. Anak-anak yatim itu datang dengan senyuman. Ibunya dinda dengan wajahnya yang cerah menyerahkan rambutan kepada istri saya. Katanya hanya dengan buah rambutan dirinya ingin bersodaqoh.

"Alhamdulillah, terima kasih banyak ibu.."jawab istri saya. Kebahagiaan kami hadir dengan ketulusan hati. Seorang ibu dengan sekantong buah rambutan, Rambutan itu dimakan bersama Icha, indah, mantika dan juga Winda. Hal itu membuat istri saya meneteskan air mata bahagia melihat anak-anak ananda yang riang gembira.

--
Rasulullah Saw. bersabda, "Bila engkau ingin dicintai Alloh SWT, takutlah kepada-Nya dan bertakwalah. Bila engkau ingin dicintai para makhluk, berbuat baiklah kepada mereka dan jangan berharap sesuatu dari yang mereka miliki. Bila engkau ingin diperkaya dalam harta, maka zakatilah harta bendamu. Bila engkau ingin disehatkan badanmu, maka per-banyaklah shodaqohmu. Bila engkau ingin diperpanjang umurmu, maka bersilaturrahmilah kepada kaum kerabatmu. Bila engkau ingin dikumpulkan bersamaku di padang mahsyar, maka perpanjanglah sujudmu kepada Alloh Yang Maha Esa dan Maha Perkasa."

Semut Di Kopyah

Beliau yang saya kenal dengan sebutan “abah” sangat sederhana. Bahkan orang-orang sering banyak belajar darinya. Kehidupan dunia politik tidak membuatnya menjadi silau pada dunia. Cenderung aneh, terkadang ada orang yang menyebutkan “naif” sebab ditengah kehidupan modernitas yang bergelimang materi beliau malah meninggalkan semuanya. Seringkali terucapkan kata-kata, “kita hanya perlu yang kita butuhkan.”

Malam itu saya menemani beliau ceramah Muharam disalah satu Masjid di ibukota. Selesai ceramah kami langsung pulang. Belum sampai turun menginjakkan tanah, Abah mengatakan, “gus, kita kembali ke masjid tempat ceramah tadinya..” Melihat apa yang dikatakan saya sempat terheran.

“ada sesuatu yang ketinggalan Pak?’ tanya saya.

“Kalau barang ketinggalan tidak masalah, tetapi seekor semut dilantai masjid tadi terbawa dikopyah saya. Kalau tidak kembalikan ke masjid, anak biniya pasti mencarinya..” Jawab abah.

Minggu, 18 Januari 2009

Jantung Sehat

Sudah menjadi sifat dasar manusia, bila mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkan mereke selalu kecewa. Karena berbagai macam kenyataan kehidupan, mau tidak mau setiap orang harus siap menghadapi rasa kekecewaan yang tiada pernah ada habisnya sebelum ajalnya tiba, begitulah kata seorang teman.

Malam itu begitu dingin. Perbincangan kami menjadi teramat serius. Istri saya menyuguhkan segelas teh manis. Hana sibuk sedang bermain komputer. Teman itu terlihat tatapan matanya kosong. Seolah meratapi nasibnya. Katanya, jantungnya suka berdebar-debar setiap kali dia kecewa.

“hal itu benar-benar sangat merugikan kehidupanmu.” Kata saya padanya. “Kok bisa mas?” tanyanya. “Iya, Cobalah mulai sekarang membiasakan diri dengan segala kekecewaan sebagai upaya menciptakan kondisi jantung sehat.” Jawab saya.

“Kalau jantung kita sehat, badan kuat, bekerja giat. Hal ini lebih beguna buat kehidupan kita..” kata saya padanya. Nampak dia memanggut-manggut mengerti. Wajahnya berubah cerah.
--
“Dan janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. “ (QS. Ali Imran: 139).

Hendak Membuang Kucing

Pagi itu saya sedang berjalan berangkat kerja. Ditengah jalan saya bertemu seorang teman yang hendak membuang seekor kucing. Saya agak terheran kenapa kucing secantik itu mau dibuang. Saya tanyakan padanya, “Kenapa kucingnya dibuang?”

“Saya jengkel mas, Bagaimana tidak? Saya mau makan, dia mendahului saya naik meja makan. Saya hendak tidur, dia lebih dulu naik ke atas tikar malah berbaring.” Jawabnya.

Saya katakan padanya, “Kucing itu binatang yang disayangi oleh Nabi Muhamad SAW. Sebaiknya dirawat dan dipelihara dengan baik”

Mendengar jawaban itu teman membawa kembali kucingnya sambil bergumam, “untung aja saya ketemu mas agus, kalo tidak, si manis sudah saya buang ya….” Katanya sambil pamit pulang.

--
Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Nabi Muhamad ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya: “Seorang wanita masuk Neraka karena seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak memberinya makan dan tidak membiarkannya dimakan serangga bumi.”

Kamis, 15 Januari 2009

Akhlak Pengumuman Kelahiran

kegembiraan orang tua adalah menanti kelahiran putranya. kebahagiaan itu biasanya juga melibatkan keluarga, sanak saudara, tetangga. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan.

1. Jika terjadi bahwa seorang menjadi orang pertama yang mengetahui kelahiran seorang bayi temannya, maka ia harus mengambil inisiatif dan mengabarkan berita itu kepadanya.

2. Kelahiran seorang bayi perempuan harus disambut sama seperti berita tentang kelahiran bayi laki-laki dan ia harus bersyukur kepada Alloh SWT.

3. Hal pertama yang harus dlakukan untuk bayi adalah mengadzaninya di telinganya.

4. Hal kedua, kendatipun tidak wajib adalah memamah korma hingga menjadi seperti bubur dan kemudian menaruh cairannya pada mulut bayi, setelah itu baru adzan untuk bayi. Ini disebut tahnik dan hal itu dilakukan oleh Nabi SAW.

5. Perlunya memberi nama bayi sesegera mungkin.

6. Jika bayi terlahir meninggal dunia, maka perlu juga diberikan nama.

Rabu, 14 Januari 2009

Cinta Itu Indah

Pagi-pagi sekali saya sudah bangun. Dirumah kami sekarang ada 3 anak yang kami urus. jam 6.30 pagi, saya mendapatkan tugas mengantar mantika & Icha. Pulang sekolah istri saya yang menjemput. Hal itu membuat keluarga terasa indah. Sebab keberadaan Icha & Mantika membuat hana menjadi mandiri. Istri saya menjadi penuh semangat di setiap pagi harinya.

Semalam Icha tasnya robek tidak bisa dipake. istri saya mengatakan, "Ini ada tas, boleh dikasih ama Mbak Mimin. Icha pake aja ya.." wajah Icha terlihat berbinar-binar. Sementara mantika tasnya masih baru juga terlihat gembira. mereka semalam mengerjakan PRnya sampe jam 9 malam dibantu dengan istri saya, Hana lebih sibuk dengan pensil dan bukunya.

Bersama istri, Hana, Icha & mantika. kami membangun rumah dengan cinta yang indah. Cinta sebuah keluarga yang hanya berharap keridhaan ilahi robbi. Bagi orang yang membangun cinta karena Alloh SWT akan membuat rumah menjadi terasa indah.

Islam memberikan kemuliaan yang besar jika kita senang mengasuh dan memuliakan anak yatim. Dan rumah yang disukai oleh Alloh SWT adalah rumah yang ada anak yatimnya sebagaimana ditegaskan oleh Rosulullah SAW dalam salah hadis yang diriwayatkan Baihaqi:”Rumah yang paling disukai Alloh adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang dimuliakan”

Senin, 12 Januari 2009

Undangan Silaturahmi Bersama Ananda

Assalamulaikum Wr Wb

"Aku ingin sekolah, bunda. Aku sekolah tinggi agar mamah tidak ngojek lagi " begitulah kata hendrik yang ibunya bekerja sebagai tukang ojek di pasar Ciledug. Hendrik adalah salah satu anak asuh program Ananda, ketika Hendrik masih kecil ayahnya sudah meninggal dunia.

Hendrik memiliki impian sekolah sebagaimana anak-anak lainnya. Itulah sebabnya Program Ananda ingin membantu hendrik dan teman-temannya untuk bisa sekolah dan belajar dengan baik. kami mengundang teman2 untuk Silahturahmi dengan seluruh keluarga besar Ananda pada:

Hari/tangga; : Sabtu, 24 Januari 2009
Jam : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Singgah Ananda
Jl. Suroso Raya no. 6 E, Komplek Peruri, Sudimara Timur,
Ciledug, Tangerang, Banten

Kalau istilah kerennya nih " Tiada kesan tanpa kehadiran kalian" cieeeee....


Untuk konfirmasi kehadiran, silahkan hubungi:

Pungky : 0818 685 165 (putri_salju92@yahoo.com)
Asih : 0817 1129 77 ( redlight_special77@yahoo.com)
Tien : 0813 1466 1876 (siku_802000@yahoo.com)

Nabi Bersabda, “Barang siapa yang menanggung makan dan minum (memelihara) anak yatim, sampai Allah SWT mencukupkan dia, maka Allah mengharuskan ia masuk surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak terampunkan” (H.R. Turmudzi).

Minggu, 11 Januari 2009

Hati yang Terperih

Malam sudah menunjukkan jam 11. Mamahnya icha datang, bersama icha dan omnya. Mamahnya mengatakan bahwa dirinya menyerahkan icha pada keluarga kami. Kami menyambut dengan bahagia sebab kebahagiaan kami sekeluarga adalah menanti kehadiran Icha dikeluarga kami.

Sejak ayahnya icha meninggal, sang ibu sibuk mencari nafkah. ditengah kesibukannya anak-anaknya diserahkan kepada neneknya. kegiatan diluar rumah anak-anaknya sang ibu tidak pernah tahu.

Dengan mata berkaca-kaca mamahnya bertanya, "Icha, memang mau jadi SPG seumur hidup kayak mamah?" "Kalo Icha sayang mamah, Icha mesti sekolah dengan baik. Mamah tidak bisa membantu Icha belajar." Icha menangis. Mamahnya menangis.

Kasih seorang ibu begitu tulus. Ketulusannya demi kebahagiaan anaknya disetiap tetes air mata sang ibu. saya bisa merasakan getaran kepedihan yang dirasakan mamahnya icha. Kepedihan itu menyengat hati yang terperih.

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. 31:14).

Selasa, 06 Januari 2009

Sebuah Harapan

Pagi-Pagi sekali istri saya berkemas membenahi rumah. Rumah kami adalah rumah Ananda, bukan rumah panti asuhan tapi rumah dimana semua anak yatim berteduh dapat menemukan kebahagiaan hidupnya. istri saya pagi ini membeli bantal dan guling buat Icha. Rencananya nanti sore kami mengajak jalan-jalan icha dan tinggal bersama kami.

Istri saya sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. dia bersuka cita menyambut Muharram sebagaimana suka citanya menyambut kehadiran icha dirumah kami. Dalam kebahagiaannya, istri berkata, “Cuma satu keinginan saya mas, saya bisa membahagiakan icha, juga anak-anak ananda lainnya, jika kelak saya meninggal nanti anak-anak yatim itu ada yang menangis”

Saya bisa merasakan kebahagiaan itu hadir disaat air matanya yang bening mengalir. Setiap hari senantiasa dengan sabar mengajar mengaji anak-anak. Entah kekuatan dari mana dia memiliki energi yang lebih untuk mengurus rumah, hana, anak-anak pengajian dan juga anak-anak ananda. tentunya saya juga punya harapan yang sama yaitu memasuki diakhir hidup dengan dicintai anak-anak yatim.

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS An-Nisa 36)

Senin, 05 Januari 2009

Kami Mengamini Doâ Nenek!

by: mientarsih

Malam itu kami mengantar Icha pulang setelah beberapa hari menginap di rumah Bunda Meidy. Berjalan beriringan kami; Mas Agus, Mbak Rika, Hana, Mbak Tien, Kak Meidy, Mas Ery, dan ketiga putrinya yang ceria.

Sudah cukup malam, sekitar jam 10.00, kami mendatangi tempat tinggal Vani (kakak Icha), neneknya dan adiknya di sebuah kontrakan rumah petak sederhana. Sampai di rumah kami hanya bertemu dengan Vani dan Adiknya yang pulas tidur. Neneknya sedang pengajian di masjid. Kondisi rumah jauh dari nyaman, tidak terawat dan teratur, maklum, rumah ini dirawat oleh anak sekolah 1 SMP (Vani) yang masih merawat neneknya yang sudah tidak dapat melihat karena katarak dan adiknya yang masih kecil. Terbayang betapa reportnya anak ini.

Kami bergegas pulang, tapi sampai di jalan kami bertemu beberapa orang yang pulang dari pengajian. Kemudian kami memutuskan untuk kembali karena ingin bertemu dengan Nenek Vani. Perempuan tua berbalut kerudung krem dan berbaju kurung biru sambil membawa sajadan dan mekena, itulah Nenek Vani.

Kami menyampaikan niat kami untuk mengantar pulang Icha, Nenek bertutur dan berdoâ cukup panjang untuk kami dan untaian kata terima kasih. Aku tertegun mendengar tutur Nenek dan kami serempak mengamini doâ Nenek.....Amien ya robbal'alamin. Semoga Allah memberikan ketabahan untuk keluarga ini....

Terima kasih Nek, mestinya kamilah yang berterima kasih atas pelajaran yang Keluarga Nenek ini berikan kepada kami. Sambil merunduk aku berfikir, apa yang sudah aku perbuat untuk anak-anak seperti Vani, Ica, adiknya dan keluarganya. Mungkin di luar sana, masih banyak Vani, Ica yang lain.....

Nenek, terima kasih atas doâmu yang tulus kepada kami....

Pojok Ruang Auditor.

15.00. 05.01.09

Minggu, 04 Januari 2009

Air Mata Untuk Icha

Minggu pagi saya ke rumah kontrakan Icha tidak ada. sorenya saya dan istri mencarinya kembali namun icha tidak ada. Katanya neneknya icha lagi maen. entah kemana.

Neneknya bertutur icha memilih menginap dirumah orang daripada dirumahnya sendiri bersama nenek, cici dan adeknya sekalipun icha harus membantu menjaga anak orang lain. istri saya menangis mendengar penuturan nenek. Terbayang wajah Icha polosnya yang membutuhkan pertolongan. Membutuhkan kasih sayang, harapan dan masa depan.

Mungkin jutaan anak-anak yatim di Indonesia yang tidak terurus seperti Icha. Siapa yang akan peduli terhadap mereka jika bukan kita? Air mata untuk Icha adalah air mata mengalir bagai mengiris hati.

"Ya Alloh, yang penuh kasih. Sayangilah mereka..lindungilah mereka..hanya Engkaulah yang Maha kasih, yang mampu menyelamatkan jutaan anak-anak yatim di negeri ini terbebas dari segala penderitaan."

Kejutan Yang Indah

Di dalam hidup selalu hadir kejutan-kejutan. Seperti halnya siang itu sebuah kejutan yang tidak terduga kami kedatangan Mbak Riana, tamu dari Jenewa. Disaat bersamaan teman-teman Ananda juga berkumpul. Mas Erry, Mbak Meidy, Mbak Tien, Mantika, Hasbi, Yuni, Lovel, Chacha, dan para ibu. Orang-orang duduk berjubel. Kami makan bakso bersama, sambil bercerita tentang Ananda dan aktifitasnya.

Mbak Riana nampak meneteskan air mata saat bertutur. “saya tiba-tiba memiliki 30 anak. Hal ini membuat kebahagiaan tiada terkira buat saya.” Sebuah air mata kebahagiaan. Ananda seolah mengikat kami dalam sebuah keluarga besar.

Malam itu juga kami sebuah keluarga besar juga hadir di rumah Ananda. Rumah dimana anak-anak bisa singgah dan hadir untuk bisa berbagi cinta dan kasih sayang bersama kami. Mbak Riana hadir dengan berbagai kejutan. Kejutan sederhana yang menghadirkan senyuman dan harapan anak-anak yatim.

---
“Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al Baqarah [2]: 158)