Jumat, 30 April 2010

Hiduplah Secara Mulia Atau Mati Sebagai Syahid

Dalam Alqur'an , perjuangan disebut dengan term jihad .Kata jihad dalam berbagai kata bentukannya disebut sebanyak 41 kali tersebar dalam 19 ayat. Sebagian turun di Makkah dan sebagian di Madinah.

Secara lughawi, jihad nengandung arti memerangi musuh, mencurahkan segala kemampuan dan tenaga berupa kata-kata, perbuatan atau segala sesuatu yang disanggupinya. Kata jihad, bisa berarti perjuangan dalam bentuk perang melawan musuh, bisa juga berarti bekerja keras non perang. Dari akar kata jihad inilah kemudian ada kalimat ijtihad, yakni kerja keras secara intelektual, berjuang secara intelektual dan mujahadah an nafs, kerja keras secara ruhaniah , perjuangan spiritual.

Sedangkan dalam hadis Nabi, kata jihad juga digunakan dalam kontek perjuangan spiritual ibadah haji, .Perintah jihad ada yang ditujukan kepada pribadi (mukhatab mufrad) dan kebanyakan ditujukan kepada kelompok (mukhatab jamak).. Perintah jihad juga ada yang disebut obyeknya, tetapi lebih banyak yang tidak menyebut obyeknya.

Yang disebut justeru maknanya, yaitu jihad di jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, fi sabililah. Kaidah penafsiran mengajarkan bahwa jika suatu kata kerja transitif disebutkan dalam suatu ayat tanpa disertai penyebutan obyeknya, maka obyek kata kerja itu bersifat umum.

Dengan demikian maka obyek jihad bukan hanya musuh dalam peperangan tetapi segala hal yang tercakup dalam kalimat fisabilillah.misalnya memberi makan fakir miskin, membebaskan perbudakan (al Balad; 13-16) Dengan demikian maka jihad tidak mesti menggunakan senjata, tetapi bisa juga pena atau lisan. Dalam konteks ini, guru yang dengan kesejahteraan minimal tetapi optimal dalam mencerdaskan generasi bangsa adalah pejuang atau mujahidin, pekerja sosial yang bergelut mempertaruhkan segala kemampuannya untuk membantu mengangkat martabat masyarakat sesunguhnya adalah juga mujahidin atau pejuang.

Ciri pejuang adalah gigih berpegang teguh kepada prinsip yang dianut meski beresiko mati. Nah orang yang tengah berjuang kemudian mati dalam perjuangannya disebut mati syahid (arti syahid = saksi) , maknanya kematian itu menjadi saksi atas kegigihan usahanya, dan itu merupakan taruhan dari kehormatannya. Untuk orang-orang terhormat, kata Nabi hanya ada dua pilihan; `isy kariman aw mut syahidan, hiduplah secara mulia atau mati sebagai syahid.

Rabu, 28 April 2010

Harapan

Ditengah krisis mengantam perusahaannya tanpa sanggup ditolaknya, rumah yang dihuni oleh keluarganya akan disita oleh bank. Yang tinggal hanyalah air mata kesedihan anak dan istrinya, Dirinya mencoba tabah menukar kesedihan dengan harapan.

'Harapan satu-satunya saat itu bagi saya adalah dengan berdoa, memohon pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan sholat lima waktu dengan kekhusyukan sampai saya meneteskan air mata memohon keajaiban kepada Allah untuk memberikan solusi bagi kami.' ucap beliau, malam itu ketika berkunjung di Rumah Amalia.

Pagi hari semua keluarga diliputi dengan suasana tangis diteras rumah, menunggu detik-detik penyitaan. Datanglah orang, dulu bawahannya mengajak untuk tinggal di rumahnya. 'Alhamdulillah, saya menjerit dalam hati tak tertahankan karena hanya Allahlah yang mendengar doa saya,' ucapnya dengan suara lirih.

Memulai lagi usaha baru bersama istrinya membuka toko sembako adalah kebahagiaannya tersendiri. Mengucap puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tiada henti beliau panjatkan. 'Alhamdulillah, Allah berkenan memberikan saya ujian sekaligus rahmatNya, ' tutur beliau.

Kini dirinya dan keluarganya terasa lebih tenteram dan tenang. Sekalipun kehidupan tidak semewah dulu. Segala sepak terjangnya seolah diawasi oleh Allah, meski kerja keras adalah kebiasaannya, sikapnya lebih berhati-hati dalam bertindak, termasuk menghindari berhutang dan menunaikan sholat lima waktu dan bershodaqoh tak lagi ditinggalkannya. 'saya menyisihkan rizki untuk anak-anak Amalia, rasanya rizki saya kian berlimpah.' tutur beliau malam itu pada saya. Subhanallah.

---
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq 2-3).

Giat Bekerja

Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah berjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari. Ketika itu Rasulullah melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitaman seperti lama terpanggang matahari.

Rasulullah bertanya, 'Kenapa tanganmu ?'

Sa’ad menjawab, ' Wahai Rasulullah, tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku ,'

Seketika itu, Rasulullah mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata ,'Inilah tangan yang tidak pernah tersentuh api neraka,'

Kisah diatas mengandung makna bahwa tangan yang tidak tersentuh oleh api neraka adalah tangan yang giat bekerja, didalamnya terdapat tanggungjawab menafkahi anak dan istrinya rizki yang halal. Tangan yang semata-mata berada di jalan Allah SUbhanahu Wa Ta'ala penuh keikhlasan dalam menjalankan Amanah. Dalam hadist yang lain Nabi Muhammad bersabda,

'Sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang giat bekerja.'(HR. Thabrani).

Selasa, 27 April 2010

TERAPI WARNA SESUAI JENIS PENYAKIT



TERAPI WARNA SESUAI JENIS PENYAKIT

COBALAH memanfaatkan warna di sekitar Anda saat sedang mengalami gangguan emosi atau fisik. Terapi warna dinyatakan bisa membantu menyeimbangkan gangguan fisik, emosional dan spiritual. Masing-masing warna memengaruhi cakra tubuh yang berbeda, sehingga mengatasi masalah yang berbeda-beda pula.



Bagaimana cara menggunakannya? Terapis warna menggunakan satu atau beberapa objek untuk memancarkan warna ke dalam tubuh. Beberapa terapis menggunakan batu permata, lilin, lampu, kristal, prisma, kain, lensa mata berwarna, atau laser berwarna. Akan tetapi, cara menggunakan cahaya ini bukanlah faktor terpenting. Yang perlu Anda perhatikan adalah warna yang digunakan.



Sebagai contoh, terapis tidak akan menggunakan warna merah untuk memulihkan pasien dengan amarah. Terapi akan menggunakan warna biru atau warna tenang lainnya.



Untuk membantu Anda menggunakan terapi ini, berikut pilihan warna sesuai dengan gangguan yang Anda alami:



Merah

Menggambarkan api, kemarahan, dan hasrat. Warna ini menstimulasi akar cakra di pangkal tulang belakang.Merah, seperti diuraikan di situs hubpages.com, merupakan warna yang sangat kuat, sehingga mampu menstimulasi aliran darah ke anggota-anggota tubuh. Warna ini bermanfaat dalam mengatasi berbagai penyakit seperti tekanan darah rendah, rematik, kelumpuhan, anemia, serta tuberculosis stadium lanjut. Selain itu, warna ini juga membantu meredakan kekakuan, menstimulasi ovulasi dan menstruasi, melonggarkan hambatan dan menstimulasi pertumbuhan.



Oranye

Melambangkan kebanggan dan kemakmuran, menstimulasi cakra sakral.Oranye merupakan warna yang menguatkan energi dan menstimulasi saraf dan suplai darah. Warna ini bisa membantu menangani gangguan seperti batu ginjal, batu empedu, hernia, usus buntu dan produksi susu setelah melahirkan. Selain itu, warna ini juga menstimulasi kreativitas, meredakan ekspresi seksual berlebih, menstimulasi paru-paru, membantu pencernaan dan pernafasan, meredakan kram otot dan meningkatkan aktivitas tiroid.



Kuning

Melambangkan kebahagiaan dan menstimulasi solar plexus.Kuning merupakan warna yang bisa menstimulasi otak, perut, usus, limpa dan hati. Warna ini bisa membantu menangani diabetes, gangguan pencernaan, konstipasi, sipilis, impotensi, infeksi mata, infeksi tenggorokan, gangguan hati dan ginjal. Warna ini bisa berperan sebagai laksatif dan diuretik, menguatkan saraf, meredakan rasa sakit, meningkatkan kesehatan kulit dan menyembuhkan jaringan yang luka.



Hijau

Melambangkan harmoni dan alam. Warna ini menstimulasi cakra jantung.Hijau merupakan alat penenang ringan yang bisa membantu menangani kondisi seperti demam, mag, flu, malaria, gangguan seksual, kanker dan kondisi peradangan. Selain itu, warna ini juga berfungsi menguatkan mata dan daya panjang, ketidakseimbangan emosional, memurnikan tubuh dari kuman-kuman dan bakteri, menyembuhkan ginjal, menguatkan sistem kekebalan tubuh, dan membangun otot, tulang serta jaringan.



Biru

Melambangkan ketenangan dan kesedihan. Warna ini menstimulasi cakra tenggorokan. Biru merupakan warna yang bisa menenangkan. Warna ini bisa digunakan untuk meredakan rasa sakit, mengurangi perdarahan, menyembuhkan luka bakar, mengatasi asma, tekanan darah tinggi, gangguan kulit, dan gangguan pernafasan. Selain itu, warna biru juga membantu mengatasi peradangan, menghentikan perdarahan, meredakan demam, meredakan stres, rasa nyeri, serta menenangkan agresi dan histeria.



Nila-Menstimulasi cakra alis mata

Nila merupakan warna penyeimbang karena warna ini merupakan perpaduan antara merah dan biru. Nila membantu memurnikan aliran darah, membantu kondisi mental, menstimulasi kasih sayang yang mendalam, dan memulihkan penyakit mata dan telinga.



Ungu/Lemabayung-Melambangkan relaksasi dan keyakinan

Ungu merupakan stimulan yang memadukan merah dan biru. Warna ini bisa digunakan untuk mengatasi konstipasi kronis, katarak, migrain, gangguan kulit, keputihan, gangguan rahim serta membantu mata, telinga dan sistem saraf. Di samping itu, warna ungu juga bisa mengatasi gangguan emosi, radang sendi, insomnia, stres, mengurangi gairah seksual, mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit dan memperlambat jantung yang terlalu aktif.



Putih-Melambangkan kemurnian

Putih merupakan warna penyembuh. Untuk membantu menyembuhkan area tertentu yang mengalami gangguan, cobalah mengarahkan warna putih langsung ke area tersebut. Putih biasanya digunakan sebagai pemulih spiritual.



Magenta (merah keunguan)

Magenta membantu menstimulasi adrenalin dan aktivitas jantung. Warna ini bisa membantu menentukan dan menguatkan pandangan Anda mengenai tujuan hidup.



Merah jambu

Warna ini membantu mengatasi emosi, meredakan kesedihan, meremajakan diri, dan mendekatkan Anda dengan perasaan sendiri.



Biru kehijauan/pirus.

Pirus merupakan paduan dari warna putih, hijau dan kuning. Warna ini bisa meningkatkan intuisi dan sensitivitas, berperan sebagai antiseptik, meredakan stres, menjaga kesehatan kulit serta membantu mengencangkan sistem organ.



(oleh : Ikarowina Tarigan , Hidup Sehat, Media Indonesia)

Hikmah Dibalik Musibah

Angin berhembus dingin. Setelah sholat maghrib berjamaah seorang lelaki muda itu menatap saya dengan mata sayu. Bertanya seolah tidak berdaya. Tak mengerti dan penuh keputusasaan atas dirinya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan itu terlontar seolah ingin menghunjami dirinya sendiri.

'Kenapa Allah menimpakan penderitaan kepada diri yang lemah ini Mas Agus..'

Kenapa Allah tega? Kenapa Allah kejam? Kenapa kepada saya yang rajin sholat?'

Begitulah pertanyaan itu terlontar, rasa penyalahan. Begitulah kita sering kali bila mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan kita merasa disayang Allah namun begitu mendapatkan musibah atau ujian kita merasa Allah kejam kepada diri kita.

Musibah adalah segala sesuatu yang rasanya membuat dada kita sakit, air mata kita berlinang, hati terasa perih tak tertahankan. Musibah ada dua kategori, pertama, tidak sesuainya dengan harapan dan kedua, perasaan kehilangan.

'Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.' (QS. al-Baqarah : 155).

Pertanyaan buat kita adalah kenapa Allah memberikan hal-hal yang buruk buat kita? Kenapa Allah malah menimpakan kerusakan bahkan kehancuran? kenapa Allah tega melakukannya kepada kita?

Sesungguhnya dibalik setiap musibah dan ujian yang Allah berikan kepada kita. terdapat hikmah kehidupan yang sangat besar, yang tidak pernah kita sadari. diantaranya adalah:

1. Untuk menguji iman dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

2. Agar mematangkan diri kita sebagai Seorang Mukmin.

3. Untuk memberikan limpahan pahala dan rahmatNya yang begitu besar kita.

'Tidak ada satu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk dihatinya. Dan Allah mengetahui segala sesuatunya.' (QS. at-Taghaabun : 11).

Minggu, 25 April 2010

Keberkahan di Balik Ujian

Ujian yang terberat dalam hidup kita adalah ketika kita sedang bahagia. karena disaat kita bahagia biasanya kita lengah, kita biasanya terlupa sehingga jika ujian itu datang menimpa diri kita hal itu membuat kita terkaget. Kita sama sekali tidak mempersiapkan diri dengan baik.

Kebahagiaan sering kali membuat lupa diri. Kita tidak sadar dan tidak awas terhadap sekeliling kita karena kita sedang merasakan suatu kenikmatan yang tidak terhingga . Biasanya hati terbuai kenikmatan begitu tertimpa kesedihan akan terasa keras guncangannya.

Saya pernah mengenal seorang teman yang sangat sukes di dalam kariernya. Dari ke kantor terbiasa naik metromini kemudian naik sepeda motor terus punya mobil mewah, gaji besar dan rumah begitu indah bagai istana. Sampai lupa anak dan istrinya terabaikan. Sibuk berhura-hura dengan kenikmatan kehidupan malam. Tiba-tiba perusahaan bangkrut, semua aset disita untuk membayar hutang dan harus memulai hidupnya dari awal kembali namun beruntunglah semua peristiwa yang sempat membuat lupa diri menyadarkan agar kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan pulang ke rumah menemui anak dan istrinya. Beruntunglah beliau karena anak dan istrinya menyambut dengan penuh cinta dan kasih sayang.

'Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru kepada Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata, 'Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku.' Sebenarnya itu adalah ujian tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahuinya. (QS. az-Zumar: 49).

Setiap kali Allah memberikan ujian maka disaat itulah Allah melimpahkan keberkahan pada diri kita. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menguji hambaNya apakah mampu melewati ujian disaat dia sedang diatas? dipuncak kejayaannya? Disaat seperti inilah kita harus instropeksi diri. Apakah kita telah bersyukur atas nikmat yang telah dibeikan olehNya? Apakah kita lalai kewajiban kita sebagai seorang muslim? Apakah kita lalai sebagai kepala rumah tangga atau tugas seorang istri?

Dan bila kita lulus melewati ujian itu, Allah melimpahkan keberkahan untuk diri kita dan keluarga kita. Bila menghadapi ujian mendadak lagi dalam kehidupan maka kita sudah tidak lagi kaget dibuatnya karena sudah pernah mengalaminya. Selain itu Allah melimpahkan kenikmatan dan meninggikan derajat kita dan keluarga kita ke tempat yang lebih mulia yaitu ditempat hamba-hambaNya yang senantiasa diberikan petunjuk oleh Allah. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Dan Sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiu'un (Sungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadanya jualah kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurnah dan rahmat Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.' (QS. al-Baraqah : 155-157).

Getaran Hati

Sore itu ditengah anak-anak Amalia sedang melantunkan ayat suci al-Quran, seorang laki-laki muda terlihat menangis terisak-isak. 'Entahlah Mas Agus, setiap saya mendengar ayat suci alQuran hati saya terkadang menangis. Kenapa Ya Mas?' Ucapnya pada saya.

Setiap seorang mukmin pada dasarnya hati akan selalu bergetar ketika nama Allah disebut. Hati orang-orang beriman begitu sensitif, bila disebut nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala bergetar hatinya, bertambah ketaqwaannya, ia menangis disaat teringat dosa-dosanya, takut akan siksa atas apa yang telah diperbuatnya. Sebagaimana Firman Allah,

'Sesungguhnya, orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang bila disebut nama Allah bergetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah keimanan mereka dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal, yaitu orang-orang yang mendirikan sholat dan nafkahkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian disisi Tuhannya dan ampunan serta rizki yang mulia.' (QS. al-Anfal (8) 2-4).

Getar hati seorang mukmin selalu memantulkan kebaikan dalam tutur katanya dan perbuatannya. Nur Ilahi Robbi memasuki relung jiwa orang-orang yang beriman sehingga menjadi hatinya penuh kegembiraan, penuh cinta dan kasih sayang, serta semangat hidup yang tinggi dalam memperjuangkan apa yang diyakininya. Daya juang yang tinggi itu tercermin dari kesiapan mereka mengorbankan apa yang dimilikinya, harta & jiwanya untuk menggapai keridhaan Allah SUbhanahu Wa Ta'ala.

'Berangkatlah engkau, baik dalam keadaan merasa ringan atau merasa berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang Demikian itu lebih baik bagimu jika engkau mengetahui.' (QS. 9 : 41).

BERKAH

Jiwa dan tubuh kita
Dibungkus dalam kebaikan Ilahi dan ditutupi
Kebaikan Ilahi tidak pernah berkurang

Berkah yang mengagumkan! Betapa indah terdengar
Yang menyelamatkan orang yang malang sepertiku
Aku pernah hilang, tetapi sekarang ditemukan
Dulu buta tetapi sekarang aku bisa melihat

PUNCAK SUKSES


Anda berada dipuncak sukses ketika :

1. Anda telah bersahabat dengan masa lalu anda , dan anda memu-
satkan perhatian pada masa kini serta optimistis tentang masa depan

2. Anda memiliki cinta teman-teman dan rasa hormat musuh anda

3. Anda penuh dengan iman, harapan, dan cinta kasih , dan anda hidup tanpa kemarahan , ketamakan , rasa bersalah , iri hati atau pikiran ingin membalas dendam

4. Anda tahu bahwa kegagalan untuk berdiri mempertahankan apa yang secara moral benar merupakan awal untuk menjadi korban apa yang secara kriminal salah

5. Anda cukup dewasa untuk menunda pemenuhan dan menggeser fokus anda dari hak ke tanggung jawab

6. Anda mencintai orang yang tidak bisa dicintai, memberikan harapan kepada orang yang putus asa, persahabatan kepada orang yang tidak punya teman, dan dorongan kepada orang yang patah semangat

7. Anda tahu bahwa sukses (kemenangan) tidak membentuk anda , dan kegagalan (kerugian) tidak menghancurkan anda

8. Anda bisa melihat ke belakang dalam pemberian maaf, kedepan dalam harapan , kebawah dalam belas kasihan , dan keatas dengan rasa syukur.

9. Anda merasa aman memikirkan siapa ( dan milik siapa) diri anda sehingga anda berdamai dengan Tuhan dan bersahabat dengan sesama manusia

10. Anda dengan jelas memahami bahwa kemaren berakhir semalam, bahwa hari ini adalah hari baru- dan itu milik anda

11. Anda tahu bahwa "dia yang terbesar diantara anda sekalian harus menjadi pelayan bagi semua orang "

12. Anda menyenangkan bagi orang yang menggerutu, sopan kepada orang yang kasar , dan dermawan kepada orang yang kekurangan karena anda tahu bahwa keuntungan jangka panjang dari memberi dan memaafkan jauh melampaui keuntungan jangka pendek dari menerima

13. Anda mengenali, mengakui , mengembangkan dan menggunakan anugerah Tuhan berupa kemampuan fisik , mental dan spiritual demi keagungan Tuhan dan untuk keuntungan umat manusia


(Zig Ziglar)
BC10102009


Sabtu, 24 April 2010

CERMIN DIRI



Wanita paruh baya itu terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin, nafas yang terengah engah dan badan yang menggigil kuat bukan karena AC di kamarnya yang dingin tapi karena mimpi yang sama dengan tiga malam yang lalu. Diliriknya jam beker disamping kasur, jam 1 dini hari, disebelahnya sang suami masih pulas terlena dengan buaian malam. Wanita itu mencoba bangun meski sekujur tubuhnya lunglai seperti tak bertulang dan dengan sisa kemampuannya, ia berusaha untuk membuat otaknya menganalisa apa yang telah terjadi malam ini.


Ya...ini sudah malam ke empat, ia bermimpi sangat menyeramkan. Di dalam mimpinya, ia melihat sosok dirinya yang betul-betul aneh. Semua organ tubuhnya berubah menakutkan, bola matanya menjadi sebesar bola tennis, telinganya seperti telinga keledai tapi panjangnya sampai menyentuh lantai, mulutnya menganga dengan lidah terjulur keluar dan meneteskan cairan seperti nanah tapi lebih busuk baunya. Tangan-tangan halusnya mendadak berubah penuh kutil yang mengalirkan darah dan kaki-kaki jenjangnya menjadi bengkak dan semakin besar kalau ia berjalan. Astaghfirullahhaladziem..... istighfarnya dengan hati serta mulut yang tergagap. Berulang kali wanita paruh baya itu beristighfar sampai tak disadarinya, ia telah bercucuran air mata.

Ia mencoba mengingat kembali semua yang pernah dilakukannya dan seperti menonton sebuah film, semua diputar ulang, sampai kejadian kecil pun tak ada yang terlewatkan. Dia teringat bagaimana ia menggunakan matanya hanya untuk mengagumi perhiasan, koleksi mode terbaru, bahkan untuk membaca berita-berita yang seharusnya masuk ke tong sampah, Pernah juga untuk membaca ayat-ayat Al Quran tapi itu pun dilakukannya sepintas lalu saat dalam pengajian bulanan. Wanita itu tersadar ia hanya bisa menggunakan mulutnya untuk ghibah, ngerumpi, ngegosip, berbohong, menceritakan kejelekan teman-temannya, kadang untuk menghasut sampai memfitnah. Kalau pun untuk mengaji, menyebut keagungan asma Allah SWT, hanya dilakukan karena kebiasaan dan bukan karena kebutuhan yang didasari karena penghambaan serta keihklasan terhadap Allah Sang Maha Memiliki.

Bagaimana dengan telinga yang selama ini hanya dipakainya untuk mendengar gosip dan kabar yang tak terbukti benar. Begitu juga dengan tangannya yang selama ini dipakai untuk menggelapkan uang koperasi yang diamanahkan kepadanya, kedua tangannya sering dimanfaatkan untuk menolong temannya tapi niatnya riya' dan ingin disebut ringan tangan.

Ia tersadar untuk yang kesekian kalinya, bahwa ia tidak hanya memperkosa tangannya tapi juga memperkosa hatinya dengan riya' dan pamrih. Wanita paruh baya itu memegang kakinya dan dibenaknya teringat bagaimana ia memaksa kakinya untuk melangkah ke mall, ke rumah temannya sekedar untuk menanyakan apakah ada gosip terbaru, kadang juga ke pengajian tapi untuk pamer koleksi perhiasan atau busana muslimnya yang teranyar.

Astaghfirullahhaladziem..... lirih ia ucapkan dengan hati yang sedari tadi tidak berhenti istghifar, teringat ia dengan ceramah Ustadz Rahmad, seminggu yang lalu... arti dari syukur adalah menggunakan atau mengolah nikmat Allah SWT sesuai dengan tujuan dianugerahkannya. Lawan katanya adalah kufur yang berarti tidak mensyukuri nikmat Allah Sang Maha Pemurah, dan orangnya disebut kafir. Kita dianugerahi kesehatan, tapi apakah kita sudah menggunakannya untuk shalat tepat waktu begitu azan berkumandang, kita dianugerahi hati yang fitri oleh Allah SWT tapi kenapa kita mengotorinya dengan riya', iri, dengki, takabur, buruk sangka dan berbagai macam penyakit. Begitu juga dengan dua mata normal pemberian Allah Sang Maha Kuasa, apakah kita sudah memanfaatkannya untuk membaca, mempelajari, memahami dan menerapkan ayat-ayat suci Allah SWT dalam hidup kita, sudahkah kita memanfaatkan mata ini untuk membaca buku-buku religi yang bisa meningkatkan kualitas keimanan, kecintaan serta ketakwaan kita kepada Sang Khalik ataupun yang bisa membuat kita memperbaiki akhlak kita. Bagaimana dengan telinga ibu-ibu bapak-bapak, apakah sudah dipakai untuk mendengar hal-hal yang baik dan benar, mendengar keagungan ayat-ayat Allah yang Maha Penyayang, sama halnya dengan mulut apakah sudah dimanfaatkan untuk berbicara yang benar yang tidak menyakiti dan mendzalimi orang lain, untuk menyampaikan kebenaran Illahi Robbi? Dua tangan kita apakah sudah digunakan untuk berdoa, berdziqir, bersedekah, bekerja dengan ikhlas Lillahi Ta'ala, dan juga untuk membantu sesama tanpa pamrih. Kedua kaki kita, apakah selama ini dilangkahkan ke tempat-tempat yang diridhoi Allah Sang Maha Tahu???

Seperti yang disebutkan dalam surah Ibrahim (14):7 Allah berfirman, " Sesungguhnya jika engkau bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmatmudan bila kamu mengingkari, maka siksaKu amatlah pedih." Jadi ibu-ibu bapak-bapak, kalau kita belum bisa memanfaatkan pemberian-pemberian Allah Yang Maha Kaya sesuai dengan tujuan pemberiannya dan yang diridhoiNya, maka kita termasuk *kafir, walaupun kita percaya kebenaran Al Quran, mendirikan shalat dan berpuasa sekalipun.

Lalu kita harus ingat firman Allah SWT dalam surah Al Israa' (17):36 Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.

surah Yaasin (36):65 Pada hari ini Kami tutup mulut mereka dan berkatalah tangan mereka kepada Kami dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dulu mereka lakukan.

Tergetar hati wanita itu, Allahu Akbar serunya lirih.... nikmatMu tidak hanya materi, harta, anak, suami, jabatan tapi yang dianggap sepele pun sebenarnya adalah nikmatMu yang terbesar yaitu, kesehatan, qolbu/hati, mata, mulut, telinga, tangan dan kaki. Dan kenikmatan yang tampak kecil itulah yang sering ia kufuri dan jika tiba saatnya nanti, kenikmatan-kenikmatan yang terlupakan itulah yang menjadi saksi atas perbuatannya.

Dalam isak tangisnya seperti ada "sosok" yang begitu kuat yang memaksanya bersujud, lalu lisan wanita paruh baya itu lirih berucap....
Ya Allah yang Maha Pengampun, ampunilah hambaMu ini yang belum pandai mensyukuri nikmatMu...
Ya Allah yang Maha Pengampun, ampunilah hambaMu ini yang sudah menggunakan limpahan nikmatMu untuk bermaksiat dan mendurhakaiMu...
Ya Allah yang Maha Penyayang, ampunilah hambaMu ini yang selalu menggunakan nikmatMu untuk mendzalimi dan menyakiti orang lain...
Ya Allah yang Maha Penyayang, ampunilah hambaMu ini yang telah mengotori nikmatMu dengan kesombongan, riya', iri, dan dengki....

Suara adzan shubuh berkumandang dari masjid seberang, tak terasa berjam-jam wanita paruh baya itu menangisi kekhilafannya, muhasabah dan beristighfar kepada Sang Maha Pengasih. Buru-buru ia mengusap air matanya sembari tersenyum ia berucap terima kasih Ya Allah Yang Maha Baik atas hidayahMu yang luar biasa ini, terima kasih Ya Allah Yang Maha Pemberi Nikmat atas cinta, kasih sayangMu yang tak pernah henti Engkau limpahkan walaupun hambaMu ini berulang kali mendurhakaiMu.

Ia pun segera beranjak wudhu dan shalat shubuh, dan doa yang keluar dari hati serta lisannya...

Ya Allah Yang Maha Pandai, ajarilah hamba untuk bisa mensyukuri nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan bapak ibuku, bimbinglah hamba untuk bisa berbuat kebaikan di jalanMu dan sertakanlah hamba ke dalam golongan hamba-hambaMu yang selalu berbuat baik.....

Ya Allah Yang Maha Mampu Melakukan Segalanya, berikanlah hamba kekuatan, kemampuan serta kemudahan untuk bisa menggunakan qolbu, mata, lisan, telinga, tangan dan kaki yang telah Engkau anugerahkan kepadaku untuk berbakti kepadaMu.....

Ya Allah Yang Maha Pelindung, hindarkanlah hamba dari golongan orang-orang yang Engkau murkai, golongan orang-orang yang kufur nikmat, golongan orang-orang munafik yang selalu mendzalimi menyakiti dirinya dan orang lain....

Ya Allah Yang Maha Kuasa, hamba mohon jangan Engkau palingkan diri ini dari hadapanMu dan jangan Engkau sesatkan hati ini dari hidayahMu....
Hanya Engkaulah sebaik-baik Penolong, Pelindung, Pemelihara kami dengan segala kecukupan, kasih sayang, kebaikan-kebaikan, ampunan serta berkah yang tak pernah lelah dan pamrih Engkau anugerahkan bagi hamba...

Amiin Ya Rabbal Alaamiin......
diah arie setiawati
s'note

JATUH.....


Ada yang jatuh
Terhempas
Keras
Luka hatinya
 
Ada yang menangis
Terisak
Tanpa suara
Pilu hatinya
 
Ada yang terdiam
Membisu
Sesal
Hancur hatinya

Ada yang pasrah
Tabah
Berdoa
Menjerit hatinya

Jatuh…Menangis
Terdiam… pasrah

Luka hatinya
Pilu hatinya
Hancur hatinya
Menjerit hatinya…..
Ingin bertahan…
Mencari serpihan yang berserakan
(--akudiriku's note; )




Haruskah Aku Mengeluh???


Haruskah Aku Mengeluh???

Haruskah aku mengeluh? Sementara Allah memberikan nikmat Islam kepadaku. Nikmat yang menerangi jalanku. Nikmat yang menunjukan jalan menuju keselamatan. Nikmat yang memberi petunjuk untuk sukses dunia akhirat.

Haruskah aku mengeluh? Sementara aku dianugrahi orang tua yang bijak. Yang menjadi inspirasi hidupku. Yang membimbingku ke arah hidup yang lebih baik. Yang membesarkanku dan membimbingku. Yang tidak pernah lelah menjaga dan merawat agar aku tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Yang rela berkorban demi kebaikanku.

Haruskah aku mengeluh? Sementara aku dijodohkan dengan seorang istri yang cantik dan penyabar. Yang selalu menemani suka maupun duka. Yang selalu mendoakanku sehabis shalat. Yang selalu memberikan dorongan agar aku terus bergerak. Yang memberikan kekuatan saat aku lemah. Yang tanpa lelah melayani keperluanku.

Haruskah aku mengeluh? Sementara aku dilahirkan ditengah saudara-saudara yang baik hati. Saudara yang suka menghibur aku, saudara yang selalu siap menolong aku. Saudara yang sering aku mintai nasihat dan pendapat. Saudara-saudara yang secara bersama berjuang demi kebaikan bersama. Saudara-saudara yang membuat aku berani menjalani hidup.

Haruskah aku mengeluh? Sementara aku diberikan banyak kelebihan. Aku memiliki kemampuan belajar, aku memiliki kemampuan bicara, aku memiliki kemampuan menulis, dan keyakinan bahwa masih bisa memiliki kemampuan-kemampuan yang lainnya.

Dan masih banyak nikmat-nikmat dari Allah yang tidak bisa aku sebutkan, banyak sekali bahkan tidak akan terhitung.Ternyata tidak ada alasan untuk mengeluh.



PAHALA BAGI WANITA YANG SHOLEHAH



PAHALA BAGI WANITA YANG SHOLEHAH

1. Doa wanita solehah lebih maqbul dari lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat dari lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda :

"Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan
sia-sia."

2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang lelaki yang tidak sholeh.

3. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 orang wali.

4. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 lelaki soleh.

5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis kerana takutkan Allah SWT dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS

7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca

"Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah". Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa."

maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa'ala mengangkatnya ke atas darjat, seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.

8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga.

9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.


10. Dari 'Aisyah r.ha.
"Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka merekaakan menjadi penghalang baginya dari api neraka."

11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

12. Apabila memanggil akan engkau kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)

15. 'Aisyah r.ha. berkata

"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya
terhadap wanita ?"
Jawab baginda, "Suaminya". "Siapa pula
berhak terhadap lelaki ?" Jawab Rasulullah SAW. "Ibunya".

16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya,maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.

17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun).

18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat
solat wanita yang tidak hamil.

20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

22. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT

23. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

25. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

26. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya (susu badan) akan dapat satu pahala dari tiap-tiap titik susu yangdiberikannya.

27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), makamalaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

28. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

29. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesai karena menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila diahiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari sang suria akan meminta keampunan baginya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat untuknya.

32. Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu orang lelaki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginyalapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.

33. Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulanglah ia, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya,memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keridhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya,tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita
mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi.

34. Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.

35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh rahmat.

36. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat.

37. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.

38. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.


39. Dari Hadrat Muaz ra.: Mana-mana wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.

40. Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka
diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanya yang buta telah celik. Allah
kurniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya).

41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW. keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati beberapa orang wanita dalam majlis itu. Baginda lalu bertanya,

"Adakah kamu menyembahyangkan mayat ?"

Jawab mereka,

"Tidak".

Sabda Baginda
"Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang lelaki.

42. Wanita yang memerah susu binatang dengan "Bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

43. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "Bismillah" , Allah akan berkahkan rezekinya.

44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.

45. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi."

46. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."

47. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khas untuknya di atas tahta di hari akhirat."

48. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya ganjaran sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian."

49. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya,menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat dan menjadikan
dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya."

50. Sabda Nabi SAW: "Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberi minum akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia
melintas Titian Shirat."

51. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

52. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut.

53. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat,tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

54. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.

55. Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya,cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin).


56. Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menggirangkan engkau, jika engkau memerintah ditaatinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta engkau dan dirinya.

57. Dunia yang paling aku sukai ialah wanita solehah.

58. Rasulullah SAW bersabda bahwa, "Allah telah memberikan sifat iri (pencemburu) untuk wanita dan jihad untuk lelaki. Jika seorang wanita melatih kesabarannya dengan iman dengan mengharapkan pahala dari sesuatu perkara yang menyebabkannya menjadi cemburu (iri hati), seperti misalnya
suaminya menikahi istri kedua, maka ia akan menerima ganjaran seorang syahid".

Point-point dari halaman ini terdapat di dalam kitab Kanzul 'Ummal, Misykah,
Riadlush Shalihin, Uqudilijjain, Bhahishti Zewar, Al-Hijab, dan lain-lain,

Disalin dari @Muslimah Indonesia , semoga bermanfaat untuk kita semua.

( Lailla Muna 's note)



Menjaga Ucapan

Setiap ucapan selalu menjadi sugesti bagi yang mendengarkannya. Oleh sebab itu ketika kita menengok atau membezuk orang yang sedang sakit kita dilarang berkomentar sesuatu yang tidak baik atau membuat pikirannya menjadi tertekan, sama halnya bagi dokter yang tidak boleh menceritakan apa yang diderita pasiennya sebagaimana adanya sebab tekanan psikologis jauh lebih berat daripada sakit itu sendiri.

Pernah ada teman yang bertutur, satu hari ada kerabatnya sedang sakit. Kemudian ditengokin oleh tetangganya. Ditengah bezuk tetangga berkomentar. "eh, jeng. Kemaren ponakanku sakit kayak gini. Tiga hari kemudian meninggal loh.." Nggak lama si sakit kejang-kejang. Untung
bisa diselamatkan.

Barangkali kalo kita sedang bezuk, memang harus berhati-hati bicara, sebagaimana Sabda Nabi Muhamad Shalallahu Alaihi wa Salam, 'Bertutur katalah yang baik atau diam.' (HR. Muslim).

ALLAH MENGETAHUI

Futuuhul ghaib,Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani (sambungan 2)



Risalah 5
Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani

Bila kau melihat dunia ini, berada di tangan mereka, dengan segala hiasan, dan tipuannya, dengan segala bisa mematikannya, yang tampak lembut sentuhannya, padahal, sebenarnya mematikan bagi yang menyentuhnya, mengecoh mereka, dan membuat mereka mengabaikan kemudharatan tipu daya dan janji-janji palsunya - bila kau lihat semua ini - berlakulah bagai orang yang melihat seseorang menuruti nalurinya, menonjolkan diri, dan kerananya, mengeluarkan bau busuk. Bila (dalam situasi semacam itu) kau enggan memerhatikan kebusukannya, dan menutup hidung dari bau busuk itu, begitu pula kau berlaku terhadap dunia; bila kau melihatnya, palingkan penglihatanmu dari segala kepalsuan, dan tutuplah hidungmu dari kebusukan hawa nafsu, agar kau aman darinya dan segala tipu-dayanya, sedang bahagianmu menghampirimu segera, dan kau menikmatinya. Allah telah berfirman kepada Nabi pilihan-Nya: "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia, untuk Kami uji mereka dengannya, dan kurnia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal." (QS.20 -Thaaha :131).

Risalah 6
Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani

Lenyaplah dari (pandangan) manusia, dengan perintah Allah, dan dari kedirian, dengan perintah-Nya, hingga kau menjadi bahtera ilmu-Nya. Lenyapnya diri dari manusia, ditandai oleh pemutusan diri sepenuhnya dari mereka, dan pembebasan jiwa dari segala harapan mereka. Tanda lenyapnya diri dari segala nafsu ialah, membuang segala upaya memperolehi sarana-sarana duniawi dan berhubungan dengan mereka demi sesuatu manfaat, menghindarkan kemudharatan; dan tak bergerak demi kepentingan peribadi, dan tak bergantung pada diri sendiri dalam hal-hal yang berkenaan dengan dirimu, tak melindungi atau membantu diri, tetapi memasrahkan semuanya hanya kepada Allah, kerana Ia pemilik segalanya sejak awal hingga akhirnya; sebagaimana kuasaNya, ketika kau masih disusui.

Hilangnya kemahuanmu dengan kehendakNya, ditandai dengan ketak-pernahan menentukan diri, ketakbertujuan, ketakbutuhan, kerana tak satu tujuan pun termiliki, kecuali satu, iaitu Allah. Maka, kehendak Allah mewujud dalam dirimu, sehingga kala kehendakNya beraksi, maka pasiflah organ-organ tubuh, hati pun tenang, fikiran pun cerah, berserilah wajah dan rohanimu, dan kau atasi kebutuhan-kebutuhan bendawi berkat berhubungan dengan Pencipta segalanya. Tangan Kekuasaan senantiasa menggerakkanmu, lidah Keabadian selalu menyeru namamu, Tuhan Semesta alam mengajarmu, dan membusanaimu dengan nurNya dan busana rohani, dan mendapatkanmu sejajar dengan para ahli hikmah yang telah mendahuluimu.

Sesudah ini, kau selalu berhasil menaklukkan diri, hingga tiada lagi pada dirimu kedirian, bagai sebuah bejana yang hancur lebur, yang bersih dari air, atau larutan. Dan kau terjauhkan dari segala gerak manusiawi, hingga rohanimu menolak segala sesuatu, kecuali kehendak Allah. Pada maqam ini, keajaiban dan adialami akan ternisbahkan kepadamu. Hal-hal ini tampak seolah-olah darimu, padahal sebenarnya dari Allah.

Maka kau diakui sebagai orang yang hatinya telah tertundukkan, dan kediriannya telah musnah, maka kau diilhami oleh kehendak Ilahi dan dambaan-dambaan baru dalam kemaujudan sehari-hari. Mengenai maqam ini, Nabi Suci saw, telah bersabda: "Tiga hal yang kusenangi dari dunia - wewangian, wanita (isteri solehah) dan shalat - yang pada mereka menyejukkan mataku." Sungguh, hal-hal dinisbahkan kepadanya, setelah hal-hal itu sirna darinya, sebagaimana telah kami isyaratkan. Allah berfirman: "Aku bersama orang-orang yang patah hati demi Aku."

Allah Yang Maha Tinggi takkan besertamu, sampai kedirianmu sirna. Dan bila kedirianmu telah sirna, dan kau abaikan segala sesuatu, kecuali Dia, maka Allah menyegarbugarkan kamu, dan memberimu kekuatan baru, yang dengan itu, kau berkehendak. Bila di dalam dirimu masih juga terdapat noda terkecil pun, maka Allah meremukkanmu lagi, hingga kau senantiasa patah-hati. Dengan cara begini Ia terus menciptakan kemahuan baru di dalam dirimu, dan bila kedirian masih maujud, maka Dia hancurkan lagi, sampai akhir hayat dan bertemu (liqa') dengan Tuhan. Inilah makna firman Allah: " Aku bersama orang-orang yang putus asa demi Aku, " Dan makna kata: "Kedirian masih maujud" ialah kemasih-kukuhan dan kemasih puasan dengan keinginan-keinginan barumu. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman kepada Nabi Suci saw: "Hamba-Ku yang beriman senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku, dengan mengerjakan shalat-shalat sunnah yang diutamakan, sehingga Aku mencintainya, dan apabila Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi telinganya, dengannya ia mendengar, dan menjadi matanya, dengannya ia melihat, dan menjadi tangannya, dengannya ia bekerja, dan menjadi kakinya, dengannya ia berjalan." Tak diragukan lagi, beginilah keadaan fana.

Maka Dia menyelamatkanmu dari kejahatan makhluq-Nya, dan menenggelamkanmu ke dalam samudera kebaikanNya; sehingga kau menjadi pusat kebaikan, sumber rahmat, kebahagiaan, kenikmatan, kecerahan, kedamaian, dan kesentosaan. Maka fana (penafian diri) menjadi tujuan akhir, dan sekaigus dasar perjalanan para wali. Para wali terdahulu, dari berbagai maqam, senantiasa beralih, hingga akhir hayat mereka, dari kehendak peribadi kepada kehendak Allah. Kerana itulah mereka disebut badal (sebuah kata yang diturunkan dari badala, yang bererti: berubah). Bagi peribadi-peribadi ini, menggabungkan kehendak peribadi dengan kehendak Allah, adalah suatu dosa.

Bila mereka lalai, terbawa oleh tipuan perasaan dan ketakutan, maka Allah Yang Maha Besar menolong mereka dengan kasih sayangNya, dengan mengingatkan mereka sehingga mereka sedar dan berlindung kepada Tuhan, kerana tak satu pun mutlak bersih dari dosa kehendak, kecuali para malaikat. Para malaikat senantiasa suci dalam kehendak, para Nabi senantiasa terbebas dari kedirian, sedang para jin dan manusia yang dibebani pertanggung jawaban moral, tak terlindungi. Tentu, para wali terlindung dari kedirian, dan para badal dari kekotoran kehendak. Kendati mereka tak bisa dianggap terbebas dari dua keburukan ini, kerana mungkin bagi mereka berkecenderung kepada dua kelemahan ini, tapi Allah melimpahi rahmatNya dan menyedarkan mereka.


***
Disalin tanpa diedit dari Futuuhul ghaib,Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani
BC25042010


Futuuhul ghaib (Penyingkap keghaiban, Risalah 1-4) . Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani


Futuuhul ghaib
Risalah 1
Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani

Tiga hal mutlak bagi seorang Mukmin, dalam segala keadaan, iaitu:
(1) harus menjaga perintah-perintah Allah,
(2) harus menghindar dari segala yang haram,
(3) harus redha dengan takdir Yang Maha Kuasa. Jadi seorang Mukmin, paling tidak, memiliki tiga hal ini. Bererti, ia harus memutuskan untuk ini, dan berbicara dengan diri sendiri tentang hal ini serta mengikat organ-organ tubuhnya dengan ini.


Risalah 2
Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani

Ikutilah (Sunnah Rasul) dengan penuh keimanan, jangan membuat bid'ah, patuhilah selalu kepada Allah dan Rasul-Nya, jangan melanggar; junjung tinggilah tauhid dan jangan menyekutukan Dia; sucikanlah Dia senantiasa dan jangan menisbahkan sesuatu keburukan pun kepada-Nya. Pertahankan Kebenaran-Nya dan jangan ragu sedikit pun. Bersabarlah selalu dan jangan menunjukkan ketidaksabaran. Beristiqomahlah; berharaplah kepada-Nya, jangan kesal, tetapi bersabarlah. Bekerjasamalah dalam ketaatan dan jangan berpecah-belah. Saling mencintailah dan jangan saling mendendam. Jauhilah kejahatan dan jangan ternoda olehnya. Percantiklah dirimu dengan ketaatan kepada Tuhanmu; jangan menjauh dari pintu-pintu Tuhanmu; jangan berpaling dari-Nya.


Segeralah bertaubat dan kembali kepada-Nya. Jangan merasa jemu dalam memohon ampunan kepada Khaliqmu, baik siang mahupun malam; (jika kamu berlaku begini) niscaya rahmat dinampakkan kepadamu, maka kamu bahagia, terjauhkan dari api neraka dan hidup bahagia di syurga, bertemu Allah, menikmati rahmat-Nya, bersama-sama bidadari di syurga dan tinggal di dalamnya untuk selamanya; mengendarai kuda-kuda putih, bersuka ria dengan hurhur bermata putih dan aneka aroma, dan melodi-melodi hamba-hamba sahaya wanita, dengan kurnia-kurnia lainnya; termuliakan bersama para nabi, para shiddiq, para syahid, dan para shaleh di syurga yang tinggi.


Risalah 3
Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani

Apabila seorang hamba Allah mengalami kesulitan hidup, maka pertama-tama ia cuba mengatasinya dengan upayanya sendiri. Bila gagal ia mencari pertolongan kepada sesamanya, khususnya kepada raja, penguasa, hartawan; atau bila dia sakit, kepada doktor. Bila hal ini pun gagal, maka ia berpaling kepada Khaliqnya, Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Kuasa, dan berdo'a kepada-Nya dengan kerendah-hatian dan pujian. Bila ia mampu mengatasinya sendiri, maka ia takkan berpaling kepada sesamanya, demikian pula bila ia berhasil kerana sesamanya, maka ia takkan berpaling kepada sang Khaliq.

Kemudian bila tak juga memperolehi pertolongan dari Allah, maka dipasrahkannya dirinya kepada Allah, dan terus demikian, mengemis, berdo'a merendah diri, memuji, memohon dengan harap-harap cemas. Namun, Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa membiarkan ia letih dalam berdo'a dan tak mengabulkannya, hingga ia sedemikian terkecewa terhadap segala sarana duniawi. Maka kehendak-Nya mewujud melaluinya, dan hamba Allah ini berlalu dari segala sarana duniawi, segala aktiviti dan upaya duniawi, dan bertumpu pada rohaninya.

Pada peringkat ini, tiada terlihat olehnya, selain kehendak Allah Yang Maha Besar lagi Maha Kuasa, dan sampailah dia tentang Keesaan Allah, pada peringkat haqqul yaqin (* tingkat keyakinan tertinggi yang diperolehi setelah menyaksikan dengan mata kepala dan mata hati). Bahawa pada hakikatnya, tiada yang melakukan segala sesuatu kecuali Allah; tak ada penggerak tak pula penghenti, selain Dia; tak ada kebaikan, kejahatan, tak pula kerugian dan keuntungan, tiada faedah, tiada memberi tiada pula menahan, tiada awal, tiada akhir, tak ada kehidupan dan kematian, tiada kemuliaan dan kehinaan, tak ada kelimpahan dan kemiskinan, kecuali kerana ALLAH.

Maka di hadapan Allah, ia bagai bayi di tangan perawat, bagai mayat dimandikan, dan bagai bola di tongkat pemain polo, berputar dan bergulir dari keadaan ke keadaan, dan ia merasa tak berdaya. Dengan demikian, ia lepas dari dirinya sendiri, dan melebur dalam kehendak Allah. Maka tak dilihatnya kecuali Tuhannya dan kehendak-Nya, tak didengar dan tak dipahaminya, kecuali Ia. Jika melihat sesuatu, maka sesuatu itu adalah kehendak-Nya; bila ia mendengar atau mengetahui sesuatu, maka ia mendengar firman-Nya, dan mengetahui lewat ilmu-Nya. 

Maka terkurniailah dia dengan kurnia-Nya, dan beruntung lewat kedekatan dengan-Nya, dan melalui kedekatan ini, ia menjadi mulia, redha, bahagia, dan puas dengan janji-Nya, dan bertumpu pada firman-Nya. Ia merasa enggan dan menolak segala selain Allah, ia rindu dan senantiasa mengingati-Nya; makin mantaplah keyakinannya pada-Nya, Yang Maha Besar lagi Maha Kuasa. Ia bertumpu pada-Nya, memperolehi petunjuk dari-Nya, berbusana nur ilmu-Nya, dan termuliakan oleh ilmu-Nya. Yang didengar dan diingatnya adalah dari-Nya. Maka segala syukur, puji, dan sembah tertuju kepada-Nya.


Risalah 4
Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani

Bila kamu abaikan ciptaan, maka: "Semoga Allah merahmatimu," Allah melepaskanmu dari kedirian, "Semoga Allah merahmatimu," Ia mematikan kehendakmu; "Semoga Allah merahmatimu," maka Allah mendapatkanmu dalam kehidupan (baru).
Kini kau terkurniai kehidupan abadi; diperkaya dengan kekayaan abadi; dikurniai kemudahan dan kebahagiaan nan abadi, dirahmati, dilimpahi ilmu yang tak kenal kejahilan; dilindungi dari ketakutan; dimuliakan, hingga tak terhina lagi; senantiasa terdekatkan kepada Allah, senantiasa termuliakan; senantiasa tersucikan; maka menjadilah kau pemenuh segala harapan, dan ibaan pinta orang mewujud pada dirimu; hingga kau sedemikian termuliakan, unik, dan tiada tara; tersembunyi dan terahsia.


Maka, kau menjadi pengganti para Rasul, para Nabi dan para shiddiq. Kaulah puncak wilayat, dan para wali yang masih hidup akan mengerumunimu. Segala kesulitan terpecahkan melaluimu, dan sawah ladang terpaneni melalui do'amu; dan sirnalah melalui do'amu, segala petaka yang menimpa orang-orang di desa terpencil pun, para penguasa dan yang dikuasai, para pemimpin dan para pengikut, dan semua ciptaan. Dengan demikian kau menjadi agen polisi (kalau boleh disebut begitu) bagi kota-kota dan masyarakat.


Orang-orang bergegas-gegas mendatangimu, membawa bingkisan dan hadiah, dan mengabdi kepadamu, dalam segala kehidupan, dengan izin sang Pencipta segalanya. Lidah mereka senantiasa sibuk dengan doa dan syukur bagimu, di manapun mereka berada. Tiada dua orang Mukmin berselisih tentangmu. Duhai, yang terbaik di antara penghuni bumi, inilah rahmat Allah, dan Allahlah Pemilik segala rahmat.

Bersambung....
Disalin tanpa Edit dari Futuuhul ghaib (Penyingkap keghaiban)
Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani

BC23042010