Sabtu, 31 Juli 2010

Orang Besar

Ukuran besar dan kecil sesungguhnya merupakan konsep sosial, oleh karena itu sesuatu yang dipandang besar oleh suatu lapisan masyarakat,mungkin dipandang kecil oleh lapisan masyarakat yang lain.

Tetapi yang jelas ukuran besar itu dihubungkan dengan ruang. Sesuatu yang kecil di tempat sempit bisa dipandang besar, jika dipindah ke ruang besar maka ia dinilai sebagai sesuatu yang kecil. Karena manusia pada hakikatnya adalah jiwanya, maka orang yang bertubuh besar tidak serta merta dipandang sebagai orang besar. Orang besar adalah orang yang fikirannya,gagasannya, perhatiannya dan langkah-langkahnya melampaui ruang (tempat dan waktu) dimana ia berada .

Pemimpin besar suatu bangsa adalah pemimpin yang perhatiannya menyentuh seluruh wilayah negeri dimana bangsa itu berada dan menembus jauh ke masa-masa dimana generasi masa depan akan hidup. Ia tidak terpaku memikirkan dirinya dan keluarganya, tetapi yang difikirkan adalah kesejahteraan bangsa hingga puluhan dan ratusan tahun ke depan. Karena ia berpikir panjang maka seorang pemimpin besar mampu mengalah demi untuk kemenangan di belakang hari.

Mengalah bukanlah kalah, karena untuk mengalah diperlukan kekuatan, sedangkan kalah adalah kelemahan, yakni tidak memampu mengatasi masalah yang dihadapi. Ciri orang besar adalah namanya tetap disebut, nasehatnya tetap didengar, gagasannya tetap diteruskan meski ia telah meninggal puluhan atau ratusan tahun yang lalu. Pemimpin yang pusat perhatiannya pada mempertahankan kekuasaan dirinya adalah orang kecil meski ia menduduki tahta besar.

Jumat, 30 Juli 2010

Kemesraan Suami Istri

Terkadang suami istri tidak harus serius, sekali waktu juga perlu bercanda. sama yang terjadi Sepasang suami istri sedang berada dalam mobil, menyusuri jalan dalam kota, dan saling mendiamkan karena beberapa menit lalu mereka baru saja saling menatap. Tak lama, mereka melewati sebuah areal perkampungan di mana banyak terdapat kambing dan sapi yang sedang merumput.

Si Suami menunjuk ke kawanan kambing dan sapi itu sambil berkata kepada si Istri, 'Saudara-saudara mu ya tuh?'

'Iya,' jawab si Istri, 'Saudara ipar.' mendengar jawaban itu sang suami langsung tertawa, istrinyapun juga ikut tertawa. Itulah kemesraan suami istri.

Apa kabar teman2 semua? semoga dipagi yang indah ini anda dan keluarga senantiasa sehat selalu. Selamat menikmati indah hari ini bersama keluarga, berkumpul dan bergembira. Salam kami untuk keluarga tercinta.

Mengakhiri Kedukaan

Saya pagi tadi menerima email dari seorang Ibu yang beberapa hari yang lalu sempat berkunjung ke Rumah Amalia, beliau menuturkan kisahnya sampai saya meneteskan air matanya terbayang betapa beratnya kehidupan yang harus dilalui oleh beliau.

Assalamu'alaikum Mas Agus Syafii,

Apa kabar pagi ini? semoga Mas Agus dan keluarga besar Rumah Amalia sehat walafiat yak!Masih inget aku to? yang kemaren tempo hari ke Rumah Amalia? Aku pengen sedikit sharing sapa tau bisa membantu buat teman2 yg mengalami prolem yang sama seperti yg sedang aku alami sebagai 'single parent.' status sosial yang keren, Wow....Jika kurenungkan berbulan-bulan telah berlalu. Kusadari sisa-sisa depresi karena kehilangan orang yang kucintai tidak lagi sedemikian besar seperti ketika baru terjadi. Bersama berlalunya waktu dan kesibukan aku bersama anak-anak bisa menyesuaikan dengan tidak hadirnya suamiku dalam kehidupan kami.

Dihari pertama setelah dimakamkan suamiku, anakku yang paling kecil bertanya, 'Mamah, nggak ada papah sepi ya?' Pertanyaan spontan yang terlontar dari anakku itu seperti pisau yang menyayat hatiku. Terasa perih. Hari-hari yang berlalu dalam kesunyian, semua mengingatkan kami kepada seseorang yang hadir dengan senyum dan tawanya diantara kami, anak-anak dan istrinya. Sarapan pagi yang sepi, kami tak berselera melahap apa yang tersedia, meski aku selalu menyediakan telor ceplok almarhum suamiku dan kursi kesayangannya kini tetaplah kosong.

Disetiap dalam percakapan dengan teman-teman di pengajian antar keluarga atau pertemuan arisan yang aku ikuti selama almarhum suamiku masih hidup, aku tidak pernah merasa 'single parent' setiap mereka menanyakan selalu aku menjawabnya dengan kata 'alhamdulillah kami sehat' atau 'kami akan pertimbangkan dulu' kami yang dimaksud adalah aku dan suamiku. Ada rasa dihati yang kurang sreg melihat tatapan mata mereka yang mengenal kami pasca meninggalnya suamiku. Akhirnya aku memutuskan tidak lagi mengikuti acara-acara seperti itu lagi.

Jika aku bertemu dengan orang yang tidak dikenal, ku ceritakan kalo aku masih mempunyai seorang suami dan selalu aku cari alasan mengapa tidak ada di rumah. Aku menyadari bahwa perbuatan seperti itu tidak boleh karena membohongi orang lain namun aku seringkali menghibur diriku sendiri untuk melindungi aku dan keluarga jangan sampai dihina dan direndahkan orang lain setelah mereka mengetahui status perkawinanku. Bahkan di status FBku masih tertulis menikah. Aku belum bisa menerima kenyataan bahwa suamiku sudah tiada. Seringkali aku mengajaknya bercakap-cakap dan seolah dia menjawab dalam bayangan dibenakku.

Dan aku tak suka dengan sebutan 'Single Parent' atau bahasa umumnya disebut dengan 'janda.' sebutan itu membuatku tidak nyaman, nggak enak buatku yang masih muda. Tanpa kusadari perhatianku ama anak-anak menjadi berkurang. Anak-anak tidak terurus karena aku tenggelam dalam kesedihan dan kesunyian tanpa suami sehingga aku sering melamun. Aku menjadi cuek setiap kali anak-anak bertanya padahal mereka juga membutuhkan kasih sayangku sebagai orang tua, ibu yang sekaligus ayah. Wajahku menjadi muram, penampilan yang tidak terurus aku makin menakutkan bagi anak-anak dan para tetanggaku, hehehe..serem nggak tuh Mas ^_^ (ojo diledek yo...!)

Kebayang nggak Mas, aku kayak begitu hampir setahun lebih dikit..terus hidup dalam bayang-bayang almarhum suamiku dan benak hayalanku seolah itu nyata. Sampai aku lihat sampeyan punya kegiatan di Rumah Amalia. Jujur wae sebenarnya aku males dan nggak pengen ke Rumah Amalia cuman waktu itu aku dipaksa ama temanku yang nggak tahu daerah Ciledug, minta ditemenin. 'Yo wis-lah timbangane mumet nang omah wae' aku akhirnya ikut ke Rumah Amalia. Sejak awal pertemuan aku merasakan berbeda seperti bayanganku. Aku merasakan kehangatan dan cinta kasih yang tulus dari Mas Agus dan anak-anak Amalia.

Aku jadi ngerti ternyata ada orang mengalami hal-hal yang lebih berat dari yang aku alami dan banyak orang yang juga kehilangan orang2 yang dicintai, aku sadar status sosialku tidak perlu membuatku malu, tidak perlu dibanggakan namun juga tidak perlu dipersoalan. Doa bersama anak-anak Amalia itu benar-benar membuat hatiku menjadi tenteram dan damai Mas..Ternyata masih banyak orang yang mau menjadi temanku dan mereka menerimaku apa adanya. Sejak dari Rumah Amalia itu aku mengikuti kegiatan-kegiatan baru, seperti kegiatan sosial di RT, pengajian bahkan ikutan Kopdar temen2 di FB.

Aku jadi lebih memperhatikan anak-anakku, kalo waktunya sholat, aku selalu ingetin mereka. Jangan sampai mereka lalai melaksanakan sholat lima waktunya. Ternyata aku masih menjadi manusia yang utuh sekalipun aku udah kehilangan suami. Masih banyak orang yang mebutuhkan keberadaanku, bukan hanya anak-anakku tapi juga teman, kerabat dan aku seperti dibutuhkan bagi anak-anak Amalia. Sekarang aku nggak malu lagi Mas Agus...untuk berterus terang kepada siapapun yang aku jumpai tentang siapa aku yang sebenarnya. Aku sudah cukup kuat dan mampu mengakhiri semua kedukaan yang aku rasakan sekalipun kejujuranku terasa perih dihati. Aku harus bisa bersyukur dan menerima apa yang ada, yang aku miliki sekarang ini bahkan juga hidupku sendiri adalah anugerah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, masih banyak orang yang membutuhkan kehadiran dan uluran kasih sayangku Mas..Subhanallah

Kamis, 29 Juli 2010

Satu Jam Saja

Seorang santri bertanya kepada Ustadz nya, "Ustadz, bisakah seseorang melewati seumur hidupnya tanpa berbuat dosa? "
Sambil tersenyum sang Ustadz menjawab :"Tak mungkin"
"Bisakah seseorang hidup setahun tanpa berbuat dosa?" tanya nya lagi.
Sang ustadz berkata, "Tak mungkin"
"Bisakah seseorang hidup sebulan tanpa berbuat dosa?"
Lagi-lagi ustadz berkata ; "Tak mungkin"
"Bisakah seseorang hidup sehari saja tanpa berbuat dosa ?" santri itu bertanya lagi.
Ustadnya mengernyitkan dahi dan berpikir keras untuk menjawab, "mmm...mungkin bisa"
"Lalu..... bisakah seseorang hidup satu jam tanpa dosa?"
Sang ustadz tersenyum dan berkata , "Nah kalau itu pasti bisa"

Sembari tersenyum lega , santri itu berkata, "Kalau begitu aku mau memperhatikan hidupku jam demi jam, supaya aku bisa belajar untuk tidak berbuat dosa"

***
Hubungan manusia dengan dosa memang unik. Disatu sisi manusia tidak mungkin terlepas dari dosa. Disisi lain dosa itu sendiri terlarang. Kesannya jadi serba salah.
Cerita fiktif diatas memberikan gambaran bahwa dosa sebenarnya bukan hal yang tidak mungkin dihindari oleh manusia. Kalau seumur hidup tidak mungkin bisa terlepas dari dosa, maka kita mungkin bisa menghindari dalam batasan jam. Bukankah waktu seumur hidup kita adalah rangkaian dari jam demi jam yang telah kita lalui?
Wallahualam...


Refreshing sejenak

@ Suatu hari seorang seorang gadis kecil duduk dan memperhatikan ibunya yang sedang mencuci piring didapur. Tiba-tiba ia melihat ada beberapa helai rambut ibunya yang berwarna putih.
Dia melihat keibunya dan bertanya dengan sangat penasaran keibunya, “Bu , kenapa sech rambut ibu ada yang putih.?”
Ibunya menjawab, “Setiap kamu nakal dan membuat ibu nangis atau sedih , satu helai rambut ibu berubah jadi putih.”
Gadis kecil tersebut memikirkan tentang ungkapan ini selama beberapa saat lalu berkata “Ibu, kalau gitu , kenapa SEMUA rambut nenek warnanya putih?”

@ Diruang kuliah seorang dosen senior sedang memarahi mahasiswanya:
“Menjawab saja tidak becus, eh malah bercanda dan ngobrol seenaknya. Sekarang sia-sia disini, yang merasa dungu BERDIRI...!!! sang dosen membentak. Beberapa menit suasana hening . Tiba-tiba dari belakang seorang mahasiswa berdiri.
“Jadi kamu yakin betul , kamulah si dungu itu?...
“Bukan begitu Pak, saya Cuma tidak tega melihat bapak berdiri sendiri.”

@Seorang suami membacakan sebuah artikel pada istrinya tentang banyak kata-kata yang digunakan wanita dalam 1 hari : 30.000 kalau dibandingkan laki-laki yang hanya 15.000 kata.
Istrinya menjawab , “Itu pasti karena wanita harus mengulangi semua kata tiap bicara pada Pria.”
Sang suami berbalik menghadap istrinya dan berkata, “APA?”...

@ Sepasang laki-laki dan perempuan sedang dalm perjalanan keluar kota. Mereka sudah berkendara beberapa mil tanpa bersuara. Mereka sedang bertengkar karena berbeda pandangan dalam sebuah diskusi sebelumnya. Gak ada satupun yang mau ngalah. Ketika mereka melewati peternakan Kambing dan kerbau , si suami berkata dengan sinis, “Saudara-saudara kamu tuh”.
Si istri menjawab, “Iya saudara Ipar”

@ Seorang laki-laki berkata pada istrinya , “Aku gak ngerti gimana kamu bisa begitu cantik dan
Begitu bodoh pada saat bersamaan”. Istrinya menjawab, “Biar aku jelasin, “Tuhan membuat aku cantik supaya kamu bisa tertarik sama aku, ;Tuhan membuat aku bodoh supaya aku bisa tertarik pada kamu !

^_^ si Manusia ember...



Psikotes Cinta

Psikotest ini diambil dari email internet,
diterjemahkan oleh orang tersebut dari bahasa
asalnya Japanese. Anda akan menemukan hasil
yang sangat mengejutkan.
Pasti anda akan
terkejut melihat hasilnya.!!!
Cuma janji dulu, JANGAN MEMBACA JAWABAN
DIBAWAHNYA TERLEBIH DAHULU.
ISI DULU INSTRUKSI YANG DIMINTA.
BACA SATU PARAGRAF DEMI SATU
PARAGRAF.
Pertama-tama siapkan bolpen dan kertas.
Waktu memilih nama, anda harus memilih orang
yang anda kenal. Jangan terlalu banyak mikir,
tulislah apa yang ada di kepala anda.


INGAT : Maju satu paragraf per paragraf

1.. Pertama-tama tulis angka 1 sampai sebelas di
kertas anda secara vertikal (atas ke bawah)



2.. Tulis angka yang paling kamu senang (antara1-
11) disebelah angka No.1 dan 2



3.. Tulis 2 nama orang (lawan jenis) yang kamu
kenal, masing-masing di No.3 dan No.7



4.. Tulis 3 nama orang yang kamu kenal di No.4, 5,
dan 6. Disini kamu boleh menulis nama orang di
keluarga, teman, kenalan. Siapapun OK. Cuma
harus yang kamu kenal



5.. Di no.8, 9, 10 dan 11 kamu tulis nama judul
lagu yang berbeda-beda


6.. Terakhir, tulis kamu punya permohonan.(Kamu
minta permohonan) => (yang ini saya ga percaya ^_^)


=========================================================================================================================================================



NAH......... dibawah ini ada jawaban dari psikotest-
nya mudah-mudahan cocok jawabannya.

1.. Anda harus memberitahu ke orang yang anda
tulis di No. 7 tentang psi kotest ini.

2.. Orang yang anda tulis di No.3 adalah orang
yang kamu cintai.

3.. Orang yang anda tulis di No.7 adalah orang
yang kamu suka, tetapi bertepuk sebelah tangan.

4.. Orang yang anda tulis di No.4 adalah orang
yang anda rasa paling penting bagi anda.

5.. Orang yang anda tulis di No.5 adalah orang
yang paling mengerti tentang anda.

6.. Orang yang anda tulis di No. 6 adalah orang
yang membawa keberuntungan pada anda.

7.. Lagu yang anda tulis di no. 8 adalah lagu yang
ditujukan untuk orang No.3

8.. Lagu yang anda tulis di no.9 adalah lagu yang
ditujukan untuk orangNo.7

9.. Lagu yang anda tulis di no.10 adalah lagu yang
melukiskan apa yang ada di hati anda.

10.. Terakhir, lagu yang anda tulis di No.11 adalah
lagu yang melukiskan hidup anda.

BAGAIMANA APAKAH CUKUP
JITU ??????

Adakala anda meminta nasehat mengenai cinta,
Adakala juga anda berbagi sepatah dua patah cinta kepada yang membutuhkan.


Tuhan Berbicara

Seorang Manusia berbisik, “Tuhan, bicaralah padaku.”
Dan burung kutilang pun bernyanyi.
Tapi, manusia itu tidak mendengarkannya.

Maka, Manusia itu berteriak, “Tuhan, bicaralah padaku !”
Dan guntur dan petir pun mengguruh.
Tapi, Manusia itu tidak mendengarkannya.

MAnusia itu melihat sekelilingnya dan berkata,
“Tuhan, biarkan aku melihat Engkau.”
Dan bintang pun bersinar terang.
Tapi, Manusia itu tidak melihatnya.

Dan, Manusia berteriak lagi, “Tuhan, tunjukkan aku keajaiban!” Mu”
Dan seorang bayi pun lahirlah.
Tapi, manusia itu tidak menyadarinya.

Maka, ia berseru lagi dalam keputus-asaannya, “Jamahlah aku, Tuhan!”
Dan segera, Tuhan pun turun dan menjamahnya.
Tapi, manusia itu malah mengusir kupu-kupu tersebut dan terus berjalan.

Betapa hal ini semua sebenarnya mengingatkan pada kita
bahwa Tuhan selalu hadir di sekitar kita dalam bentuk
sederhana dan kecil yang sering kita anggap lalu, bahkan dalam era elektronik ini …
karenanya saya ingin menambahkan satu lagi:

Manusia itu berseru, “Tuhan, aku membutuhkan pertolonganmu!”
Dan datanglah e-mail dengan berita-berita baik dan menguatkan.

Namun, ia justru menghapusnya dan terus berkeluh-kesah….

Berita baik itu adalah bahwa anda masih dicintai orang lain !

Janganlah kita mencampakkan suatu anugerah, hanya karena anugerah itu tidak dikemas dalam bentuk yang diinginkan dan dimengerti oleh kita

Anonymous
Sumber : Kisah -kisah Inspiratif


Akibat Dari Kesombongan

Suatu ketika seorang tukang jam membuat sebuah jam menara yang sangat besar dan indah. Setiap orang selalu memuji dan berdecak kagum saat melewati tempat dimana jam menara itu berdiri. "Ah sungguh jam yang luar biasa. Selain indah bentuknya, juga membuatku bisa mengetahui pukul berapa sekarang."

Pujian yang bertubi-tubi hanya terarah pada jarum jam telah membuat kesal mesin jam menara. Lalu berkatalah ia kepada jarum jam, "Apakah orang tidak tahu , tanpa adanya diriku di dalamnya tentu engkau jarum jam tidak bisa berdetak. Tapi mengapa mereka tidak pernah memujiku?"

Akhirnya marahlah mesin jam menara dan mematikan dirinya hingga kemudian jarum jam tidak lagi bisa berdetak dan orangpun tidak lagi mengetahui pukul berapa sekarang.
Lalu mereka berkata, "Sayang sekali jam menara yang indah ini rusak, pasti karena kualitas mesinnya jelek."
Alhasil, semakin meranalah mesin jam karena ternyata semua orang tetap memuji jarum jam dan malah mencibir dirinya.

***
Demikianlah cerita tersebut menggambarkan betapa kesombongan dapat menghancurkan segalanya. Mesin jam merasa dirinya berjasa hingga kesal karena orang tidak pernah memuji dirinya dan hanya memperhatikan jarum jam saja.
Akhirnya dia tidak mau lagi bekerja membantu jarum jam berdetak.
Tapi , apa hasilnya? orang tetap saja memuji keindahan jam menara dan malah menyangka kualitas mesinnya buruk.

Mesin jam memang bermanfaat namun dia telah berlaku sombong dan ingin dipuji orang. Alhasil bukan pujian yang didapat melainkan cacian, ditambah lagi dia telah mematikan jarum jam dan merugikan, orang jadi tidak dapat lagi mengetahui waktu.

Memang begitulah nasib orang yang sombong . Sesungguhnya kesombongan tidak akan dapat meningkatkan derajatnya, melainkan menambahkan kehinaan. Tidak ada kebahagiaan sejati bagi orang yang sombong. Bahkan dia akan semakin dijauhi karena kesombongan itu...


Bahagia Dalam Damai

CARA TERDEKAT untuk MEMPERBAIKI REZEKI
Adalah MENINGKATKAN KASIH SAYANG diantara SESAMA
Kita semua menemukan KEHEBATAN DIRI kita
Di dalam PELAYANAN kepada ORANG LAIN

HATI yang PENYAYANG menjadi LEBIH DAMAI
Dengannya ia mudah MENGENALI KEBAIKAN yang sedang dinikmatinya
Sehingga MUDAH baginya mengenali bahwa IA BARADA DALAM KASIH SAYANG ALAM
KEGEMBIRAAN ADALAH WARNA DARI HARI-HARINYA

HATI YANG PENYAYANG LEBIH TERBUKA
Dengannya ia mudah melihat yang dapat disebabkannya bagi KEBAIKAN ORANG LAIN
Sehingga mudah baginya menemukan Pekerjaan-pekerjaan yang menguntungkan orang lain
KESEJAHTERAAN adalah HADIAH UNTUKNYA DARI ALLAH

Bila anda telah BERLAKU JUJUR, BEKERJA KERAS,
MEMENUHI KEBUTUHAN ORANG LAIN sebagai cara memenuhi kebutuhannya;
MELAKUKAN dengan IKHLAS sebagai pelayanan kepada KEHIDUPAN ;
ANDA TIDAK MUNGKIN TIDAK BERBAHAGIA

TETAPI...
Kita TIDAK BISA MENCEGAH
Orang yang TIDAK INGIN MELIHAT dan MENYADARI KEBAHAGIAANNYA SENDIRI
Bila sudah MENJADI PILIHANNYA
KEBAHAGIAAN adalah SEBUAH KUALITAS yang meskipun SANGAT ADA,
AKAN SIRNA dari kepemilikam seseorang YANG TIDAK MENGHARGAINYA

Setiap detik kita semua BERGERAK
Bila kita TIDAK MENDEKATI,
KITA MENJAUHI CITA-CITA kita

Mereka yang belajar untuk PATUH PADA SATU BIDANG
AKAN MAMPU MEMIMPIN BIDANG ITU
MEREKA YANG MENOLAK dan MEMPROTES segala sesuatu
TIDAK AKAN MAMPU memimpin APAPUN

Bila anda BERANI MENCINTAI PEKERJAAN ANDA
Dengan mengupayakan KEUNTUNGAN bagi ORANG BANYAK
Maka kehidupan SURGA ANDA sudah dimulai
DIKEHIDUPAN DUNIA ANDA

Jika yang kita lakukan adalah KEBAIKAN
Maka KEBAIKAN itu sendirilah yang akan
MENCARIKAN JALAN BUAT KITA

Sekarang kita mengerti
Tugas UTAMA kita BUKAN UNTUK KEKURANGAN
BUKAN UNTUK LEMAH , dan
BUKAN UNTUK DIKETENGAHKAN,
TUGAS PERTAMA KITA UNTUK MENJADI PRIBADI YANG DAMAI

DAMAI JIWA kita adalah KEKAYAAN kita yang PERTAMA
JIWA YANG DAMAI adalah kekayaan yang utuh
YANG menjadi SANDARAN bagi semua KEKAYAAN

Bila JIWA kita DAMAI
Kita TIDAK HARUS memenuhi ATURAN KEKAYAAN
Yang dipentaskan oleh orang lain untuk diri mereka

Dengan JIWA YANG DAMAI
Kita menjadi CUKUP UNTUK DIRI KITA SENDIRI
Dan apapun yang KITA LAKUKAN setelahnya
ADALAH UNTUK KEBAIKAN ORANG LAIN

SELAMAT BERBAHAGIA DALAM DAMAI...
(Zig Ziglar)

Aku Berzikir

Aku berzikir, air udara berzikir, tanah, akar, daun yang luruh jatuh berzikir
Galaksi, supernova, black hole alam raya tak terbatas berzikir, virus-virus dan
Plasma-plasma berzikir, bayi-bayi dalam kandungan berzikir,
Ruas-ruas tulangku berzikir, kutub-kutub benua berzikir, kaum muslimin berzikir,
Kaum mukminin berzikir, Arifin Ilham berzikir, Jamaah berzikir....

..............berzikirkah aku?
Jika dengan mata nanar dan liur syahwatku yang membuncah-buncah,
Aku terbiasa menikmati program pornografi di PC, koran, radio, televisi,
Majalah dan tabloid hiburan..... sehingga ketika kanak-kanakku , siswa SD yang lugu
Diseluruh negeri di bombardir komik stensilan 2500-an, aku bergeming tak keberatan...
Karena aku beranggapan , memang beginilah kehidupan menjadi umat terkebelakang...

..............berzikirkah aku?
Jika aku, diantara waktu-waktu shalatku, masih melakukan kesepakatan dengan setan,
Masih senang menerima suapan, besar-besaran atau kecil-kecilan,
Masih mati-matian meninggikan derajat demi pandangan orang,
Masih senang mendengar tepuk tangan dan pujian,
Masih memilih para pemimpin yang suka makan enak dan hidup senang-senang,
Masih dapat tidur tentram ditengah moral masyarakat yang semakin tenggelam....

..............berzikirkah aku?
Jika di dinding- dinding ruang tamu , ruang tidurku dan diruang2 lain dirumahku (Allah Maha Tahu),
Menempel disana berjuta timbunan kata-kata kasarku,
Dengan geram kemarahanku pada satu persatu anggota keluargaku,
Terekam bahkan disana adegan-adegan yang memalukan yang tidak berperasaan
Dan sesekali , hingga hari ini masih kujalankan...

...........berzikirkah aku?

Aku berzikir dengan tunduk malu,
Aku berzikir dengan segenap perasaan sesalku
Aku berzikir lantaran mengharap Rahmat dan Ampunan-MU
Atas semua dosa pribadi dan dosa sosialku,
Atas semua kelalaian dan ketidakpedulianku....

Ya Allah, sungguh tak mudah memelihara-MU dalam ingatan selalu....
Tak mudah menjalankan semua perintah, walau airmata ini sering tumpah sudah,
Tak mudah meninggalkan larangan tanpa kecuali,
Meski telah berbelas kali berjamaah zikir begini...

Karena atas segala tawaran dunia.... jujur saja aku masih sering terperdaya...
Terhadap semua yang dilarang kerjakan, aku masih sering teramat sayang,
Terhadap semua janji akhirat yang difirmankan, sebaliknya aku belum dapat keyakinan...

Aku merasa akhirat belum terlihat jelas, sampai-sampai aku harus berkata pada nafsuku,
“APAKAH ENGKAU INGIN MENYAKSIKAN KIAMAT BETULAN, UNTUK MENDAPATKAN KESHALIHAN?”
Aku Gerakkan lidah-ku, aku arahkan otakku, aku gelorakan kalbuku,
Untuk berzikir mendekat pada-MU,
Dengan segala kekurangan ini , dengan tumpukan dosa dan kemaksiatan ini,
Janganlah ditutup pintu tobat itu,
Jangan KAU campakkan lagi aku...

Jangan KAU tolak aku YA RABBI, hamba yang penuh dosa ini,
Mengetuk- ngetuk di pintu-MU,
Menunggu dan menunggu , PADUKA bukakan Pintu.....

( Neno warisman dalam “Izinkan Aku bertutur)

Cara Berfikir Laki-Laki dan Perempuan

Tantangan besar yang dihadapi laki-laki adalah memahami perempuan secara benar, ketika ia mengungkapkan perasaannya. Bagi perempuan tantangan terbesarnya adalah memahami laki-laki secara benar ketika dia diam. Yaitu diam yang membingungkan yang tidak diketahui sebab-sebabnya oleh perempuan. Biasanya dalam kondisi ini perempuan akan memahaminya secara tidak benar. Menurut perempuan diamnya laki-laki adalah seperti teka-teki ( misteri) yang membingungkan.

Biasanya yang terjadi laki-laki diam secara tiba-tiba tanpa ada sebab. Ditengah – tengah laki-laki sedang bicara kemudian secara cepat ia berubah menjadi diam hal ini biasa bagi laki-laki. Bagi perempuan diam tersebut dipandang aneh karena perempuan memiliki tabiat selalu bicara.

Ketika laki-laki berhenti bicara dan tidak tanggap pada siapapun, awalnya perempuan akan menganggap laki-laki tersebut tuli. Karena tidak bisa mendengar orang disekitarnya. Inilah penyebab ia tidak bisa diajak bicara menurut anggapan perempuan.
Padahal sebenarnya ada sebab lain yang tidak terlintas dalam otak perempuan. Yaitu cara dan proses berfikir laki-laki secara umum berbeda dengan perempuan . Perempuan akan berfikir dengan mengeluarkan suara yang keras dan bisa di dengar kemudian orang lain akan ikut serta dalam proses tersebut. Artinya proses berfikirnya perempuan dengan bicara. Anehnya perempuan bisa menyingkap masalah sampai pada maksud yang dikehendakinya melalui cara berfikir dengan suara yang terdengar tersebut.

Cara berfikir perempuan adalah dengan memberikan tempat bagi pikirannya untuk bisa berjalan. Kemudian menjalankannya dengan mulut atau mengatakannya dengan suara yang bisa di dengar. Hal ini secara spontanitas akan membantu dirinya menghilangkan hambatan dan intuisi dirinya.
Proses berfikir seperti ini menjadi kebiasaan perempuan. Dan terkadang menjadi hal yang harus dilakukan

Sementara cara berfikir laki-laki berbeda sama sekali. Laki-laki sebelum mulai bicara, akan melakukan proses berfikir terhadap apa yang di dengar dan disaksikan. Laki-laki menggunakan cara berfikir terlebih dulu baru kemudian menemukan jawaban atau pemecahan yang tepat. Semua proses itu berjalan dalam otaknya tanpa dimunculkan melalui lidah. Ia berfikir dengan cara diam dan tidak mengatakan satu katapun. Setelah menemukan jawaban yang dicari atau pemecahan yang tepat, baru ia mulai berbicara.
Proses ini terkadang hanya memakan waktu singkat, tidak lebih dari satu menit atau lebih sedikit, namun terkadang juga menghabiskan waktu lebih lama, bahkan membutuhkan waktu berjam-jam. Tergantung pada masalah yang difikirkan.

Karena itulah , ketika laki-laki dan perempuan berbincang-bincang , kemudian diselingi pertanyaan dari perempuan maka perempuan akan menanti dulu jawaban dari laki-laki. Ketika laki-laki merasa kesulitan memberikan jawaban atau merasa tidak memiliki pengetahuan yang memadai atau akan memberikan jawaban yang tidak bisa diterima, maka ia akan mulai berfikir secara diam dan berusaha mendapatkan jawaban yang bisa disampaikan kepada perempuan.
Pada saat tersebut, saat diam yang kadang lama sekali, perempuan akan merasa bingung dan kadang menyebabkan ia marah.
Karena ia mengira laki-laki berpura-pura tidak tahu dan tidak tahu kalau ia mengajaknya berbicara.
Perempuan harus tahu bahwa dugaannya tersebut salah. Dan ia harus memahami laki-laki ketika dia diam.
Sebenarnya dengan cara diam tersebut seakan-akan dia mengatakan, “Sayangku, pertanyaanmu sulit sekali”.
Kamu berhak menanyakan hal tersebut dan aku berkewajiban menjawabnya. Tetapi sampai sekarang aku belum tahu apa jawaban yang akan kukatakan. Aku belum mendapat jawaban yang tepat. Namun kini aku sedang berfikir dan berusaha mendapatkan jawaban tersebut. Aku harap kamu memberikan waktu yang cukup kepadaku.”
Ia sama sekali tidak ingin mengatakan, “Aku tak ingin menjawab pertanyaanmu, sebab amat sulit, juga karena aku tidak perhatian padamu dan aku pura-pura tidak mendengarmu. Yang kamu katakan tersebut remeh sekali dan tidak berarti. Aku akan berpura-pura tidak tahu dan tidak akan kujawab.”

Biasanya perempuan sangat buruk dalam memahami diamnya laki-laki. Ukuran keburukan tersebut sangat bergantung pada keadaan jiwa perempuan saat itu. Juga segala yang ia alami pada hari itu....
Bila jiwa perempuan pada waktu itu sedang jatuh dan hari-harinya penuh dengan berbagai permasalahan, terkadang ia mulai membayangkan hal-hal yang paling buruk.......*

(Sumber : DR Thariq Kamal An-Nu’aimi “Psikologi Suami Istri”)
BC29072010


Bekal Kehidupan

Di Rumah Amalia malam itu kami kedatangan seorang bapak bersama istri dan anak-anaknya. Kehadiran beliau membawa kebahagiaan untuk kami semua. Terutama anak-anak Amalia. Terpancar dari wajahnya yang berseri-seri bertanda kedamaian dalam hatinya. Beliau sebagai ayah dan suami untuk menjaga harmonisasi rumah tangga dan profesinya sebagai seorang pengusaha tentunya tidaklah mudah. Namun dengan bekal iman yang kuat dan berusaha menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya membuat beliau mampu menjaga keutuhan keluarga dan teladan sebagai kepala rumah tangga bagi anak-anak dan istrinya.

'Bagi saya agama adalah dasar dalam kehidupan kita sehari-hari Mas Agus Syafii, agama merupakan pondasi yang harus dijaga dengan kokoh dalam kepribadian kita,' tutur beliau. Dalam pengakuan beliau dalam menjalankan aktifitas sehari-hari dirinya berusaha keras agar menunaikan segala kewajibannya sebagai seorang Muslim. Terutama dalam mendidik anak. Semua perbuatan haruslah dilakukan sesuai dengan ajaran agama.

Pendidikan agama yang ditanamkan oleh orang tuanya sejak kecil sangat membantu beliau dalam menjalani kehidupan. 'Pendidikan agama adalah bekal kehidupan,' lanjut beliau. Anak-anak Amalia nampak dengan riang menghapal surat al-Ma'un. Suaranya terdengar ramai. 'Setiap kali saya bekerja dan berusaha hasilnya seperti apa, semuanya saya serahkan kepada Allah. Saya selalu membiasakan diri untuk selalu sholat tepat lima waktu dan menyempatkan diri untuk sholat tahajud,' ungkap beliau.

Beliau mengatakan apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya selalu diterapkan untuk anak-anaknya. 'Anak-anak tidak bisa hanya disuruh namun juga teladan seorang ayah, kalo saya menyuruhnya sholat tetapi saya tidak sholat lantas buat apa? Anak-anak sekarang itu lebih kritis lo Mas Agus daripada zaman kita dulu,' ucap beliau dengan senyuman. 'Sholat mesti ditanamkan pada anak-anak kita bukan hanya sebagai kewajiban namun juga kebutuhan seperti kebutuhan kita makan sehari-hari.' tambahnya.

Kendati beliau sibuk dengan mengurus kegiatan usaha yang dijalankannya, masalah sholat tidak bisa ditawar-tawar lagi. 'Saya merasa kalo tidak sholat seperti ada yang membuat saya gelisah.' ucap beliau. 'Saya pernah dulu sempat protes dan marah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tetapi membuat saya makin menderita sampai akhirnya saya menyesal bahwa saya telah salah melangkah. Itulah sebabnya saya tidak ingin anak-anak saya melakukan kesalahan yang sama seperti yang pernah saya lakukan. Itulah sebabnya saya membekali kehidupan anak-anak saya dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.' tutur beliau, terlihat air matanya menetes. Air mata seorang ayah membekali kehidupan anak-anaknya dengan kecintaan kepada Allah. Subhanallah.

---
Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. ( QS. Ath-Thalaq : 4)

Rabu, 28 Juli 2010

Yang Terbaik Untuk Kita

Pernah ada seorang pemuda datang menghampiri saya dan mengatakan, 'kenapa hidup saya selalu tidak beruntung, wajah saya terbilang jelek, saya miskin, tidak memiliki teman, saya kalo berjalan terlihat aneh, saya selalu gugup berkumpul dengan orang banyak. Saya ingin tampil percaya diri, banyak teman, tidak gugup. Saya ingin sempurna, saya ingin bahagia Mas Agus.'

Itulah gambaran, apabila kita mengejar impian tidak tercapai, hidup kita menjadi terasa terpuruk, jatuh dan tersungkur. Kepercayaan diri juga ikut terjatuh, yang dirasakan hidupnya semakin jauh dari harapan yang diinginkannya karena disebabkan ketidaksempurnaan yang yang ada pada dirinya.

Ketika dalam kehidupan kita sudah seperti itu, dirundung dalam kegagalan dan kesedihan. Cara pandang terhadap diri kita dan terhadap orang lain menjadi berubah. Menginginkan diri sempurna, menganggap Allah tidak adil, bahkan semakin iri apabila orang lain lebih baik daripada dirinya.

Pada dasarnya Allah sudah menetapkan rizki, jodoh, kehidupan pada setiap orang dengan keadilanNya. Namun disaat kita sedang tertimpa kegagalan dan kesedihan terasa berat kita menjalaninya. Seolah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berlaku tidak adil, kenapa Allah menciptakan penderitaan? Kenapa Allah harus menurunkan ujian atau musibah hanya untukku?

Memang terkadang hidup ini terasa berat, bila kita merasa dirundung kesedihan. Kegagalan menggapai impian bukanlah akhir dari segalanya. Percayalah bahwa sesungguhnya Allah tidak akan pernah menjerumuskan kita namun Allah telah memberikan yang terbaik dalam hidup kita karena kegagalan dan kesedihan kita saat ini tidak bisa kita melihat yang terbaik yang ada pada diri kita. Apa yang ada pada diri kita saat ini dan apa yang kita miliki saat ini itulah yang terbaik pada diri kita.

--
Boleh jadi engkau membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, sedangkan engkau tidak mengetahui apa-apa. (QS. al-Baqarah : 216).

Mensyukuri Penderitaan

Pernah ada seorang teman yang kepada saya, 'aku ini sudah rajin sholat dan beriman kepada Allah, kenapa sih Allah malah memberikan cobaan dalam hidupku? Mestinya kalo aku rajin sholat malah hidupku bahagia dong?'

Saya kemudian bertanya padanya, siapa yang bilang kalo kita rajin sholat dan semakin beriman kepada Allah kita menjadi bahagia seolah tidak akan duji oleh Allah? Yang terjadi malah sebaliknya. Semakin tinggi tingkat iman dan taqwa seseorang maka ujian yang Allah berikan semakin berat. Ujian, penderitaan, cobaan dan musibah adalah wujud kasih sayang Allah sebab semua itu untuk kebaikan diri kita agar kita menjadi semakin kuat dalam mengarungi kehidupan.

Jika iman kita memang sebenar-benarnya iman maka penderitaan tidak membuat kita menjadi terpuruk malah menjadi bertambah kokoh iman dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Namun bila imannya semu dan hanya topeng semata maka sedikit penderitaan saja membuat dirinya jatuh tersungkur kembali menjadi kufur.

'Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah beriman' sedang mereka tidak diuji lagi?' (QS. al-Ankabuut : 2).

'Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramy dan belum nyata orang-orang yang bersabar.' (QS. ali-Imran : 142).

Oleh sebab itu setiap penderitaan yang kita rasakan patutlah kita mensyukurinya karena penderitaan itu untuk menyeleksi dan membuktikan apakah kita orang yang kuat ataukah orang yang lemah?. Mensyukuri penderitaan berarti mensyukuri kasih sayang Allah yang telah meningkatkan kualitas diri kita menjadi seorang Mukmin dan Muttaqin yang sesungguhnya.

Mari kita syukuri setiap penderitaan yang hadir..

Selasa, 27 Juli 2010

Ketegaran Seorang Ibu

Minggu Malam setelah kegiatan 'Aksi Sosial Amalia' seorang ibu berkenan hadir di Rumah Amalia. 'Maaf Mas Agus, saya hadir justru di malam hari.' tutur beliau. Kami bercerita tentang kegiatan 'Aksi Sosial Amalia' sungguh sangat meriah, banyak teman2 yang berkenan hadir. Banyak Ibu dari anak2 Amalia bertumpah ruah dijalan. Anak-Anak Amalia mengikuti lomba bersama Kak Dian, Kak Suci, Kak Yusman, Kak Nia, Kak Ranie dan di bazaar banyak juga Kakak relawan yang juga ikutan pada kegiatan 'Aksi Sosial Amalia.'

Setelah kami bercerita kegiatan 'Aksi Sosial Amalia' beliau kemudian curhat, Kehidupannya sepintas terlihat berlimpah karena suaminya seorang pengusaha sehingga dirinya dan anak-anaknya selalu tampil menawan. Namun bila dilihat lebih mendalam kehidupannya berbaur dengan berbagai penderitaan yang datang silih berganti tetapi semua itu dianggapnya sebagai kasih sayang Allah kepada dirinya sehingga yang dirasakan kedamaian dalam jiwa.

Sampai pada satu hari perusahaan yang dikelola oleh suaminya mengalami kredit macet, seluruh rumah dan kekayaannya disita oleh Bank. Perusahaannya jeblok. 'Kami bersyukur karena Allah pernah menitip rizki yang berlimpah dengan kekayaan materi, kini kami patut ikhlas menerima musibah yang telah menjadi kehendakNya.' tutur beliau yang nampak terpukul dengan musibah itu.

Pederitaannya masih terus berlanjut, suaminya terserang sakit jantung. Praktis hanya bisa di tempat tidur dalam keadaan yang mengenaskan. Sementara Ibu harus membanting tulang mati-matian untuk memenuhi kebutuhan dapur dan biaya pengobatan untuk suami tercinta. Upayanya selama setahun tidak mampu menghindarkan apa yang sudah menjadi kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Suami menghembuskan napas yang terakhir. Kenyataan itu mengguncang jiwanya, tangis dan air mata adalah sisa kekuatan yang terakhir dimiliki olehnya.

Diawal kehidupannya sebagai 'Single Parent' tidaklah mudah dengan 4 anak yang harus dihidupinya teramat berat dipikulnya. Dengan segala upaya kesabaran, keikhlasan dan kekuatan dari anak-anaknya Ibu perlahan kembali bangkit. Namun Allah belum berhenti menguji ketabahannya sebagai orang yang beriman. Dokter menyatakan bahwa ginjalnya sudah rusak, tidak bisa disembuhkan lagi, tubuhnya drop, berat badan langsung turun dalam waktu seminggu. 'Dokter memvonis umur saya hanya bisa bertahan paling lama enam bulan, Alhamdulillah hingga kini saya masih disayang Allah diberikan umur yang panjang,' tutur beliau.

Segala puji bagi Allah bagi semesta Alam, saya masih diberikan amanah oleh Allah untuk hidup. Saya berniat untuk menggunakan sisa hidup saya dengan berbuat baik dan shodaqoh untuk anak-anak Amalia.' tutur beliau malam itu. Peristiwa yang menimpanya bertubi-tubi menjadikan jiwa semakin tegar. Menjadikan beliau semakin yakin bahwa semua cobaan itu agar dirinya semakin kuat imannya dan kuat hatinya menuju jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Sebagai manusia mungkin saya pernah melakukan banyak hal yang dilarang oleh Allah, namun hanya satu yang saya harapkan bahwa semua cobaan, ujian dan musibah yang saya alami makin menguatkan iman saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,' ucapnya dengan mantap. Sungguh indahnya ketegaran seorang Ibu yang hadir di Rumah Amalia. Subhanallah. Maha Suci Allah.

Bunga- Bunga Ibadah

1. Berdoa kepada Allah adalah tanda kerendahan hati manusia sebagai hamba dan tanda bahwa dirinya adalah makhluk lemah dan membutuhkan Allah

Orang yang tidak pernah berdoa untuk bersyukur dan memohon kepada Allah , itulah tanda-tanda kesombongan diri

"Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa ( mengurus) rezekinya sndiri. Allahlah yang memberi rezeki kepada nya dan kepadamu dan dia maha mendengar lagi Maha mengetahui (QS Al-Ankabut : 60)

2. Jangan pernah merasa diri paling saleh dari orang lain karena hanya Allah Yang Maha mengetahui tingkat kesalehan hamba-hambanya. Termasuk ukuran kesalehan diri kita .

Menjadi ahli ibadah ada pula ujiannya. ujiannya yaitu menjadi sombong.
Ketika tahajud dan melihat orang lain masih tidur terlelap jangan pernah menganggap diri kita saja yang dicintai Allah dan hanya diri kita saja yang akan memperoleh surganya.

Ketika bersedekah dan melihat orang lain tidak bersedekah jangan pernah menganggap bahwa hanya diri kita yang akan selamat karena beramal.

Sungguh berbeda pandangan Allah dengan pandangan manusia . Manusia hanya mampu melihat lahiriah, sedangkan Allah mampu melihat batin setiap hambanya.

Sungguh rugi bila kita hanya sibuk mengurusi kekurangan orang lain dan meremehkannya karena boleh jadi derajatnya lebih tinggi dalam pandangan Allah yang maha menatap.

3. Orang yang mencari keridhaan Allah tidak pernah kendur semangat amalnya, bukan pujian makhluk yang dibutuhkannya, bahkan hinaan makhlukpun tidak melemahkan nya

Sangat mudah mengenali orang yang munafik menurut Imam Ali ra, yaitu apabila tengah shalat sendirian,hanya alakadarnya, tetapi jika ada oprang lain yang bersamanya maka shalatnya di perbagus.
Inilah orang yang hanya membutuhkan pujian makhluk dan mengenyampingkan pandangan Allah.

4. Akhlak mulia hanya bisa terwujud jika menghadirkan hati.
dari kata-katanya jangan sampai ada yang merasa tersakiti dan dari perbuatannya orang tidak merasa terzalimi.

Hati hanya dapat disentuh oleh hati lagi. Rasulullah SAW seorang yang lembut, berakhlak mulia. Kata-katanya sedikit tetapi tepat sasaran dan tidak pernah menyakiti orang lain.

Berdiam diri dan tidak membalas bukan berarti takut . Ketika seseorang mampu mengendalikan hatinya dan memberikan yang terbaik bagi orang lain, justru itulah tanda kemenangan dan kemuliaan akhlak.

5. Sesungguhnya orang kaya yang kikir itu sempit dan menderita hidupnya.
Namun orang miskin pemurah ityulah yang lapang dan bahagia hidupnya karena hatinya kaya.

Rasulullah pernah bersabda bahwa yang dimaksud kaya itu adalah kaya hati bukan kaya harta. Ada orang yang kaya harta namun kikir. Hidupnya sengsara karena hatinya sangat takut kehilangan hartanya. Namun adapula orang yang hartanya tidak banyak, tapi pemurah. Hidupnya bahagia karena baginya menolong orang lain dan sedekah itulah yang akan mengundang Cinta Allah kepadanya.

6. Kewajiban manusia sebagai hamba adalah bersyukur. Karena sesungguhnya syukur adalah tanda pengakuan seorang hamba terhadap kebesaran Tuhannya

Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan-mu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah ( nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( nikmatku) maka sesungguhnya azabku sangat pedih (QS Ibrahim : 7)

( Sumber : H.M. Komarudin Cholil " Penyejuk Qalbu Mencapai Akhlak Mulia")
*BC*


Bunga- Bunga Ilmu

Orang yang paling tertipu didunia adalah orang yang banyak kesia-siaan dalam perkataan dan perbuatannya, tetapi merasa dirinya telah melakukan banyak kebaikan.

Banyak orang mencari ilmu, tetapi tidak mengamalkannya sehingga jiwanya tetap kering . Ada juga yang mencari harta tetapi tidak mau bersedekah sehingga jiwanya tetap fakir

Banyak ilmu sedikit amal adalah sia-sia, banyak harta sedikit sedekah adalah sia-sia. Oleh karena itu orang yang cerdas selalu menjauhi hal yang sia-sia dan melakukan hal yang manfaat.

Sesungguhnya yang membuat manusia indah adalah hatinya yang hidup, karena dia mampu mengambil nasehat dan ilmu agama sebagai akhlak dirinya hingga pribadinya indah dan terpuji.

Jangan pernah merasa diri lebih berilmu dari orang lain dan menertawakan kebodohan orang lain, karena justru ciri utama orang berilmu adalah rendah hati dan menghormati orang lain.

Orang sombong hanya mampu membicarakan kekurangan orang lain, sedangkan orang rendah hati mampu membicarakan kebaikan orang lain dan memaklumi kekurangan orang lain.

***
Rasulullah SAW telah menegaskan pentingnya mengamalkan ilmu yang telah kita miliki dengan sabdanya berikut :

"Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah akan menolong dia dalam amalannya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya, maka ia tersesat oleh ilmunya itu, dan Allah tidak menolong dia dalam amalannya, sehingga ia akan mendapatkan neraka".

Disamping itu ilmu akan menjadi' rusak' bila tidak diamalkan, ilmu juga rusak bila pemiliknya merasa sombong dengan ilmunya itu; yaitu sebagaimana halnya banjir yang menghancurkan bukit yang tinggi

Salah seorang sahabat nabi yang dijuluki sebagai gerbang pintunya ilmu, yaitu saydina Ali Bin Abi Thalib, berkata : "Tiada kekayaan lebih utama daripada AKAL, TIADA KEPAPAAN LEBIH MENYEDIHKAN DARIPADA KEBODOHAN. Tiada Warisan lebih baik daripada PENDIDIKAN"

Ketika beliau ditanya mana yang lebih utama antara ilmu dengan harta, maka saydina Ali pun menjawab :

* Ilmu lebih utama daripada harta, ilmu adalah pusaka para nabi, sedangkan harta adalah pusaka Karun dan Fir'aun"

* Ilmu lebih utama daripada harta, karena ilmu itu akan menjagamu sementara harta malah engkau yang harus menjaganya

* Harta itu jika engkau berikan berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau berikan semakin bertambah

* "Pemilik harta disebut dengan nama kikir dan buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan".

* "Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak"

* Ilmu lebih utama daripada harta, karena diakhirat nanti pemilik harta akan dihisab, sedang orang berilmu akan memperoleh syafa'at"

* Harta akan hancur berantakan karena lama ditimbun zaman, tetapi ilmu tak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman."

* Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedang ilmu malah membuat hati menjadi bercahaya"

* Ilmu lebih utama daripada harta, karena pemilik harta bisa mengaku menjadi Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang yang berilmu justeru mengaku sebagai hamba karena ilmunya."

Prof Dr. Hamka dalam bukunya menulis : "Ilmu itu tiang untuk kesempurnaan akal. Bertambah luas akal, bertambah luaslah hidup, bertambah datanglah bahagia. Bertambah sempit akal, bertambah sempit pula hidup, bertambah datanglah celaka."

Pepatah mengatakan : "Iman tanpa ilmu, sama dengan pelita ditangan bayi; sedangkan ilmu tanpa iman, bagaikan pelita ditangan pencuri."
Wallahualam

( Referensi : H.M Komarudin Chalil " Penyejuk Qolbu : Mencapai akhlak Mulia ; Ir . Permadi Alibasah ; "Sentuhan Kalbu")

*BC*

Ikan Kecil Dan Air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang bincang di tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada
setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, “Dimanakah air?”

Jawab ikan sepuh, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita akan mati.”

Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.

(I Like This World)
By : Salim Alatas

Renungan Ramadhan...sudahkah kita..??


Sebagai bahan renungan dan media refleksi diri, ada sedikit muhasabah dari KH. M. Luqman Hakim, MA – Pemimpin Umum Majalah Cahaya Sufi, berikut ini :

Memasuki bulan Suci Ramadlan, berarti kita memasuki Lembah Ilahi, dari hari ke hari, hingga genap sebulan atau 29 hari. Barangkali kita bisa terbantu untuk menghayati puasa kita, baik puasa lahir maupun puasa batin, puasa fisik maupun puasa hati kita.

Hari pertama:

“Puasa itu untukKu, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” Demikian hadits Qudsi. Berarti hari pertama ini, seluruh hasrat, kehendak, citarasa, tekad, tujuan dan niat, yang menggumpal di hati kita hanya untuk Allah Ta'ala semata. "Oh Tuhan, hatiku untukmu…dahaga kerongkongan, dan perut keroncongan, adalah pestanya hatiku denganMu…Hatiku tak ingin selain DiriMu…"

Hari Kedua:

Dalam kata RAMADLAN, ada huruf Ra', Mim, Dlad, Alif, Nun.

1. Ra', Ridlwanuhu = Ridlanya Allah.

2. Mim, Mahabatuhu = Cintanya Allah,

3. Dlad, Dlomanuhu = Jaminan Allah,

4. Alif, Ulfatuhu = KemahalembutanNya,

5. Nun, Nuruhu = CahayaNya.

Semua diperuntukkan orang-orang yang berpuasa. Bersyukurlah, karena anda telah dicatat dalam CatatanNya sebagai orang yang berpuasa. Jika tidak, hanya lapar dan dahaga belaka.

Hari Ketiga:

Jika ada emosi, jika ada yang menjengkelkan di pagi hari, di terik matahari, atau menjelang senjakala tiba, kembalikan hatimu kepadaNya, siapa tahu ujian dan cobaan itu sedang menimbang naiknya derajatmu. Ingatlah kegembiraan orang-orang yang sedang berbuka, segala masalah jadi lupa.

Hari Keempat:

Mata, perut, hidung, telinga, kelamin, mulut, sedang menahan diri dari tarikan syahwatnya. Hati harus menahan diri dari segala iming-iming nafsu dan duniawinya. Ruh, adalah arus kuat yang menggerakkan menuju Allah. Sirr (rahasia jiwa) tak ingin ada selain Allah.

Hari Kelima:

Jika ada penyesalan karena tindakan dosa yang kau lakukan selama empat hari lalu di tengah berpuasa, janganlah penyesalan itu membuatmu semakin jauh dari harapan kepadaNya. Karena hari-hari esok adalah CahayaNya dan hari ini bukalah jendela pintu hatimu untuk bias Cahaya paginya yang indah.

Hari Keenam:

Jangan lupa, seluruh amaliyah rutin yang biasa kau baca, kau wiridkan, amaliyah sunnah di bulan ini jangan kau abaikan sedikit pun. Apa pun kesibukanmu, masalah yang membuat dirimu tertekan sekali pun, jangan sempai memutus kabel yang menyambungkan dirimu dengan Allah.

Hari Ketujuh:

Mari melakukan konser ruhani di bulan suci. Seluruh bunyi dan nada kita pendengarkan secara harmoni dalam jiwa kita. Serasa seluruh ragam dzikir berbunyi bersama, dalam naik turunnya nafas jiwa, begitu gemebyar dalam seluruh semesta, tasbih, tahmid, takbir, hauqolah, istighfar, sholawat Nabi, tahlil, dan tersembunyi dalam sunyi, Allah Allah Allah.

Hari Kedelapan:

Penjarakan dan kuburkan, seluruh sifat-sifat burukmu, iri, dengki, takabur, riya', 'takjub pada diri sendiri, menuruti nafsu syahwat, menuruti kesenangan dunia, kemunafikan, kezaliman, dan kemusyrikan hati. Jika sesekali hendak muncul sifat-sifat itu, cepat-cepatlah beristighfar dan kau lawan dengan segala caramu.

Hari Kesembilan:

Islam, berarti hatimu harus Istislam, yang makna pasrah total kepadaNya, agar selaras dengan kehendak-kehendak aturanNya. Iman, berarti yakin, membenarkan, dan mengamankan hatimu dari segala hal selain Allah, agar iman tumbuh menjadi Syajarah Thoyyibah. Ihsan, adalah buah dari Islam dan Iman kita, yang maujud dalam Muroqobah, Musyahadah dan Ma'rifah.

Hari Kesepuluh:

Sepertiga bulan kita lalui. Masihkah anda terus melawan diri sendiri? Hasrat-hasrat sampah yang membui dirimu? Apakah masih kau biarkan dirimu bertumpukan dengan onggokan limbah-limbah di hatimu? Oh, bangunlah dan melompatlah segera ke air bening jiwamu, arungi samudera sucinya, di sana banyak mutiara-mutiara.

Hari Kesebelas:

Jangan biarkan malam-malam suci ini tanpa bersamaNya. Jangan biarkan kegelapan tanpa Lampu CahayaNya. Jangan biarkan lolong anjing malam pekat yang menghadang malaikat mengganggu suara munajatmu. Jangan biarkan malam-malammu bersyahwat berlebihan. Jangan biarkan…. malam-malammu bersama TV dan hiburan.

Hari Keduabelas:

Hati kita melangkah ke depan, bukan melangkah ke belakang, apalagi diam di tempat. Semangat hati dan rasa syukur harus terus terjaga untuk bangkit kepadaNya. Semakin baik, semakin lembut, semakin sabar, semakin ikhlas, semakin ridlo, semakin tawakkal, semakin dekat, semakin cinta. Itulah langkah hati ke depan, dengan meninggalkan hal-hal yang buruk.

Hari Ketigabelas:

Di dunia ini bukannya tempat kebahagiaan dan kesenangan. Senang dan gembira sehari dalam 24 jam, paling hanya satu jam kita gembira dan bahagia. Selebihnya jiwamu berjuang dengan berbagai masalah bukan? Bahagia dan gembira hanya maujud di akhirat, karena itu, jika muncul kebahagiaan di dunia, itu hanyalah bonus-bonus dari Allah. Tetapi jika engkau ingin bahagia, letakkan hatimu di akhirat, fisik, akal dan fikiranmu di dunia.

Hari Keempatbelas:

Kapankah anda menjadi orang baik? Katanya, orang baik itu adalah orang yang dalam keadaan sendiri tetap baik. Kapankah anda menjadi hamba Allah? Katanya hamba Allah itu pasrah menjadi Wayangnya Allah. Kapankah anda menjadi penempuh Jalan Ilahi? Katanya para penempuh itu mulai bersiap diri meninggalkan haru biru duniawi dari dalam hati. Atau kapankah anda menjadi para 'Arifun? Katanya para 'Arifun itu terus menerus bersamaNya, disertai olehNya.

Hari Kelimabelas:

Bersihkan terus menerus kaca cermin di hatimu, agar cahayaNya yang memantul tidak buram atau abu-abu. Jika kau biarkan, akan tumbuh kotoran yang berkarat, terasa sakit pedih ketika dibersihkan. Sungguh jangan kau biarkan sampai retak-retak cermin jiwamu, karena retak cermin adalah membiarkan kemunafikan di hatimu. Dan Na'udzubillah jangan sampai kau balik cerminmu, karena bercermin dari balik cermin berarti telah terhijab dalam kegelapan.


Ini, sungguh, bulan CahayaNya.

Hari Keenambelas:

Memang, ada saja masalah sehari-hari. Masalah muncul hanya karena Allah ingin menunjukkan betapa sampahnya duniawi itu, agar segera dirimu lari menuju kepadaNya, dalam pelukan Kasih SayangNya.

Hari Ketujuhbelas:

Nafasmu telah ditentukan dan dihitung dalam takdir. Langkah kakimu, kedipan matamu, suara yang keluar masuk dalam telingamu, gerak gerik bibirmu, ciuman hidungmu, rabaan tanganmu, bahkan gerak gerik hatimu, semua dalam catatanNya. Alangkah sia-sianya jika semua itu digerakkan Allah, sementara dirimu tidak menyertaiNya dengan Dzikrullah.

Hari Kedelapanbelas:

Jangan gelisahkan, jangan takutkan, apa yang berlalu dan yang akan datang. Karena bila kita lihat diri kita sendiri, amal perbuatan kita sendiri, ibadah dan taqarrub kita selama ini, hati penuh luka, rasanya tak berarti apa-apa di hadapanNya. Tapi jika kita lihat Rahmat, Fadlal dan AnugerahNya, serasa apa pun semua bermakna indah, agung, luhur dan betapa besarnya.

Hari Kesembilanbelas:

Pintu-pintu syurga telah dibuka sejak awal bulan ini. Pintu-pintu neraka ditutup sejak memasuki bulan ini, syetan dibelenggu. Masukilah pintu-pintuNya dengan seluruh kebajikanmu, ubudiyahmu, taqarrubmu. Jangan ada nafsu yang menghambat jalanmu.

Hari Keduapuluh:

Kedekatan Rasulullah SAW, denganmu, seperti air dalam pohon, yang meliputi seluruh batang, akar, cabang, daun, bunga dan buah. Tak ada yang tidak dialiri oleh air itu. Jika pohon jiwamu terasa kering, karena jejak-jejaknya tak kau ikuti, ucapan-ucapanNya tak kau hiraukan, peringatan-peringatannya kau abaikan. Karena itu jangan abaikan lagi Sholawat Nabi.

Hari Keduapuluh satu:

Sungguh mengherankan, di hari-hari yang sudah seperti ini, situasi dan kondisi ummat sudah kayak begini, masih ada saja orang-orang yang terus menerus memanipulasi Ilahi untuk kepentingan diri, golongan dan keluarganya serta kekuasaannya. Di hari-hari seperti ini pula, sungguh mengherankan masih banyak orang yang mengeluh, ngresulo, tidak bersyukur dan ridlo kepadaNya.

Hari Keduapuluh dua:

Nyalakan lampu-lampu di seluruh rumahmu, kamar-kamar jiwamu, bilik-bilik hatimu, melalui arus ruhanimu yang digerakkan oleh dzikirmu. Jangan biarkan cahayamu byar pett seperti PLN….Sembrono!

Hari Keduapuluh tiga:

Bacalah semua kehidupan nyata ini sebagai ayat-ayat Allah. Bulan ini Al-Qur'an turun di malam Lailatul Qadar bukan? Bacalah keseharian yang kau lihat, yang kau dengar, yang kau raba, yang kau rasakan, sebagai huruf-huruf yang menyusun kata, kalimat, ayat dan surat. Agar dimana pun, kemana pun, siatuasi apa pun, pandangan hatimu tak bertoleh kepada selain Allah.

Hari Keduapuluh empat:

Lihat pula seluruh semesta, jangan sampai kau lihat yang tampak nyata, lihatlah yang ada dibalik yang tampak itu. Disana ada Afa'al Allah, Asma Allah dan Sifat Allah. Jika yang tampak nyata masih tampak jelas, maka sesungguhnya yang tampak itu telah menghijab dirimu denganNya.

Hari Keduapuluh lima:

Hidupkan malam-malam tersisa ini dalam terang benderang CahayaNya. Hidupkan siangnya, dalam menahan terus apa pun selain DiriNya. Hidupkan pagi dan sore, sore dan hingga pagi, dalam getaran dzikir dan tasbihnya. Hidupkan semuanya, agar hatimu tidak mati!

Hari Keduapuluh enam:

Jawablah Surat-surat CintaNya kepadamu, dengan jawaban hatimu, dari tinta Sirr (rahasia jiwamu) paling dalam. Mungkin tak ada lagi kata atau sebersit yang tersirat karena jawabanmu adalah kefanaanmu, dan Surat-suratNya adalah KebaqaanNya yang menarikmu menuju padaNya.

Hari Keduapuluh tujuh:

Oh pintu Ma'rifatullah terbuka. Allah juga yang mema'rifatkanmu, bukan dirimu. Jangankan kau kenal diriNya, mengenal dirimu saja selalu buntu. Bolehlah kau mengenal dirimu, jika akhir pengenal akan dirimu tak lebih dari debu yang berterbangan, hingga kau mengenal Tuhanmu tanpa batas dan tiada tara. Allahu Akbar!

Hari Keduapuluh delapan:

Allah Allah Allah… Semuanya tanpa kecuali. Allah Allah Allah….semuanya tanpa henti. Allah Allah Allah…. Semuanya cahayaNya. Allah...Allah...Allah….Sem
uanya tiada kecuali WajahNya….

Hari Keduapuluh sembilan:

Besok hari raya bukan. Hari kemerdekaan yang hakiki. Hari segalanya penuh Takbir, Tasbih dan Tahmid. Hari lahir kembali. Lalu jangan lagi ada noda, luka, aniaya diri sendiri. Jika masih ada dendam pada diri sendiri, jika masih ada emosi pada sesama, jika masih ada keraguan atas Rahnmat dan AnugerahNya, segeralah bersihkan dengan permohonan yang total padaNya……

By : Vicky Robiyanto

Istimewanya Wanita

1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W akan hal tersebut,jawab baginda: “Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”


2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 orang lelaki yang soleh.




3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takutkan Allah S.W.T dan orang yang takutkan Allah S.W.T akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.


4. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S


5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W) di dalam syurga.


6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.


7. Daripada Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.


9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.


10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.


11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).


12. Aisyah r.a berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W,siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah S.A.W “Ibunya.”


13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.


14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).


15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.


16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T


17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.


18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.


19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T


Sumber : Internet

APA KABAR MU, WAHAI DIRIKU?


APA KABAR MU, WAHAI DIRIKU...?

Perjalanan hidup ini amatlah panjang, bahkan sangat panjang. Ia membutuhkan jeda sesaat untuk memastikan, apakah ada yang harus diperbaiki, diluruskan, atau di ubah total. Agar seorang manusia tidak tertipu dan tersesat jalan, sehingga akan terhambat kesselamatannya untuk sampai tujuan, nun jauh di sana.

Jeda waktu itu tidak lain adalah sebuah perenungan diri, introspeksi diri. Ini sangat penting, karena itu Rasulullah SAW mengingatkan,”Orang yang cerdas itu adalah orang yang menghitung dirinya dan berbuat untuk sesuatu yang ada setelah mati.”(HR.At-Tirmidzi)

Wahai diriku, rasanya sudah lama aku tidak menyapa dirimu. Menyetop langkahmu untuk sekedar bertanya dan mengingatkan batas-batas perjalanan hidupmu, sampai aku membaca kembali hadits nabi di atas.

Bukan aku malu tidak dikatakan cerdas oleh Nabi, tapi karena ini memang penting untuk kulakukan untukmu. Maka di sini, saat ini, aku bertanya kepadamu, tentang banyak hal, karena perasaanku yang mulai terusik dengan hal-hal yang tidak patut untuk kau lakukan untuk sekarang ini dan seterusnya.

Tentang hubunganmu dengan Allah

Aku sadar, bahwa tidak ada yang paling penting dalam hidup ini kecuali menjaga hubungan baik dengan Allah SWT, dalam keadaan apa pun. Sebab, Dialah yang telah menciptakan kamu dan juga semua makhluk hidup. Kepada –Nyalah aku kembali. Dan hanya bagi-Nyalah aku mengabdi; beramal dan beribadah. Tidak untuk yang lain.

Aku pun tahu kalau engkau, wahai diriku, juga menyadari itu. Karena itu, dulu engkau begitu dekat dengan-Nya. Paling tidak, jika engkau bandingkan dengan keadaanmu sekarang. Waktu itu, apa yang kau pinta rasanya selalu terkabul. Tidak ada kesulitan yang berarti dalam hidupmu. Engkau meminta kepada-Nya agar di luluskan ujian, kau pun lulus. Engkau memohon agar dimudahkan dalam mencari pekerjaan, pertolongan-Nya pun datang dengan cepat.Engkau mengeluhkan penyakitmu, tak lama kemudian kau pun sehat. Pendeknya, apa yang kau pinta selalu ada jawabannya.

Tetapi kini, ketika kau merasa sedang terdesak dan benar-benar membutuhkan pertolongan-Nya, kau terlihat malu menghadap-Nya. Engkau meminta kepada-Nya, kau bahkan tampak tak yakin permintaanmu terkabul. Bukan lantaran engkau beburuk sangka pada-Nya. Sama sekali bukan. Sebab aku tahu dan kau pun meyakini itu, bahwa Alalh senantiasa mendengar do’a hamba-Nya, siapa pun dia. Lagi pula, kau sangat hafal dengan firman-Nya, yang diriwayatkan kekasih-Nya, Muhammad SAW,”Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.” Artinya, kalau kau yakin Allah mengabulkan do’a-do’amu, maka seperti itulah yang Allah berikan.

Aku ingin menjelaskannya kepadamu, meskipun sesungguhnya kamu sudah tahu jawabannya. Rasa malu itu hadir, tidak lain karena dirimu yang kini jauh berbeda dari yang dulu. Dulu, kau rajin beribadah, sekarang sering kau melupakan-Nya.


Wahai diriku, engkau memang tidak sampai meninggalkan sholat. Namun, sholat yang kau kerjakan seperti tidak memberi efek dan makna bagimu. Itu karena engkau melakukannya tanpa khusuk. Terlalu banyak problem yaqng menggelayut dipikiranmu. Pekerjaann yang menumpuk, ada kisruh dalam rumah tangga, ada ini dan itu. Belum lagi, engkau jarang pergi ke masjid. Terkadang adzan subuh berkumandang, kau malah merapatkan selimutmu. Padahal masjid tak seberapa jauh dari rumahmu. Engkau sekarang bahkan suka menunda-nunda sholat, yang dulu sangat takut kau lakukan.

Puasa ramadhan pun kau jalankan, bahkan senin kamis pun tak kau tinggalkan. Tapi sayang, kadang yang kau puasakan hanyalah perutmu saja. Sementara, mata, telinga, lisan dan hatimu tak kau puasakan. Begitu pula dengan tilawahmu, kau bahkan tak mampu mengkhatamkan bacaannya, walau hanya sekali.

Ibadah-ibadahmu yang lain pun tak maksimal kau kerjakan. Kau mengerjakannya hanya untuk menggugurkan kewajibannya saja. Wajar saja ibadah yang kau lakukan, tak mendekatkanmu kepada Allah.

Ketika Allah mengujimu dengan satu musibah, engkau tidak bisa bersabar. Di saat kau berusaha dan ikhtiar, selalu tidak disertai sikap tawakal yang sempurna. Tak ada adab kesopanan yang kau sertakan. Kau memang terlihat jauh dari sisi Allah, dari sisi apa pun.

Hari ini aku bertanya kepadamu,apakah kau menjadi diri yang puas dengan keadaanmu saat ini? Mudah-mudahan jawabanmu adalah “tidak”. Sebab aku sangat berharap kau bisa berubah menjadi lebih baik. Minimal seperti dulu lagi, dimana kau merasakan dekatnya pertolongan Allah atas dirimu.

By : Adhi Firzia Mihram
"Tarbawi Press"