Kamis, 30 September 2010

HIDUP ADALAH PROSES PEMBELAJARAN


Kearifan tidak akan datang bagaikan wahyu, akan tetapi melalui eksporasi diri secara berkesinambungan. Sehingga kearifan demi kearifan akan lahir dalam proses pembelajaran diri. Kita semua harus belajar dari hidup.
  
Apa yang bagi kita merupakan sesuatu yang luar biasa  mungkin bagi orang lain biasa-biasa saja. Sebaliknya apa yang bagi kita tidak berarti apapun mungkin bagi orang lain merupakan sesuatu yang menakjubkan.
  Oleh karena itu dengan membuka diri kita bisa saling belajar.

Dengan belajar  pencerahan demi pencerahan akan lahir.   Kata belajar disini tidak hanya duduk  manis di bangku sekolah. Kita bisa belajar dimanapun dan kapanpun.  Karena ada banyak hal dalam hidup ini yang bisa dijadikan pelajaran.   Dengan menjadikan hidup sebagai universitas  terlengkap dimana setiap orang dapat belajar selama 24 jam sehari. 7 hari seminggu,  365 hari setahun  dimana saja  dan kapan saja di sepanjang hidup-nya . sehingga kita dapat belajar, belajar dan belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Menjadikan hidup sebagai Universitas kehidupan. Dengan belajar kepada Alam.

“APA YANG BAGI KITA SANGAT BERARTI BELUM TENTU BERARTI JUGA BAGI ORANG LAIN”
Maka jangan pernah mengukur  diri kita dengan ukuran orang lain, tetapi terimalah dengan berlapang dada bahwa setiap orang berhak  menentukan mana yang baginya berharga , mana yang tidak, sesuai dengan ukurannya sendiri bukan ukuran kita.
Karena hidup bersifat dinamis dan penuh warna –warni . Tidak dapat diterjemahkan dalam satu bahasa dan satu warna saja.  Hidup tidak dapat digambarkan dengan warna Hitam dan Putih saja.

Orang bijak berkata : “Semakin banyak kita belajar barulah kita menyadari bahwa ternyata  sedikit sekali yang kita ketahui dalam hidup ini. “
Semakin banyak  kita tahu  semakin tahulah kita bahwa  banyak yang kita tidak tahu.
Never Late to Learn ! tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Dalam proses pembelajaran diri  dimana saja setiap orang dapat berinteraktif  secara lansung dan terlibat , akan lahir secara alami apa yang dikatakan orang “learning State”
Belajar dari Alam.
Alam memiliki hukumnya sendiri, yaitu hukum keseimbangan   siapa yang memberi maka dia akan menerima, tergantung apa yang diberikannya.

Pada saat kita memberi , maka pada saat itu pula kita menerima. Jangan pernah menganggap bahwa kita saja yang melayani, sebenarnya orang lainpun melayani kita. Hidup adalah proses saling memberi dan menerima. Yang memberi akan menerima tergantung apa yang  diberikannya.
Lihatlah orang yang berjabatan tangan. Ketika tangan kita menyentuh tangan orang lain sebenarnya tangan kita pun disentuh orang lain. Sungguh pelayanan yang kita  berikan tidak akan pernah sia-sia. Bahkan  akan mendatangkan nilai lebih daripada apa yang kita berikan . selama kita ikhlas melakukannya.

Yang menabur akan menuai, tergantung apa yang ditaburkannya. Bila kita menabur angin maka kita akan menuai badai. Bila kita hanya menerima dan tidak pernah mau memberi, maka suatu waktu apa yang ada dalam diri akan diambil secara menyakitkan, berupa petaka atau bencana alam.

Manusia adalah bagian dari alam semesta.Tidak ada seorangpun yang dapat mengingkari eksistensi alam. Dan tidak ada seorangpun didunia ini yang dapat melepaskan dirinya dari Hukum alam, yaitu hukum tabur dan tuai.

Belajar dari alam akan melahirkan dari diri kita beberapa hal yang dapat mempermudah  jalan kita mencapai kesuksesan meraih cita-cita hidup, kebahagiaan dan pencerahan diri.
Karena pengalaman hidup akan melahirkan :
-          Rasa percaya diri yang tinggi
-          Pengendalian diri
-          Mengalahkan egoisme
-          Menghapuskan emosi-emosi negatif, fobia, keangkuhan , ketamakan dan          kesombongan
-          Mematahkan pikiran-pikiran yang membelenggu jiwa
-          Mengidentifikasi keyakinan-keyakinan yang mengungkung dan      menghanyutkan kita ke jurang  fanatisme yang keliru
-          Memiliki kemampuan untuk  menduplikasi orang-orang yang menjadi panutan
-          Mampu menjaga agar tetap menjadi diri sendiri
Dengan demikian kita  dapat meraih kesuksesan hidup  dan menikmati kebahagiaan dengan penuh rasa syukur. InsyaAllah

“SELALU MENYENANGKAN  JIKA KITA DI DORONG MELAKUKAN SESUATU YANG BISA KITA LAKUKAN” (George Santayana)

“ JIKA ANDA MENGHENDAKI KEARIFAN YANG LEBIH BESAR DARIPADA KEARIFAN ANDA, ANDA DAPAT MENEMUKANNYA DALAM DIRI ANDA” (M Scott Peck)
(Saduran Bebas)
BC30092010

*** 10 SIFAT YANG PALING DISUKAI ***



Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”.

Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggung jawab

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

(Artikel dikutip dari Kartu Pintar produksi Visi Victory Bandung, By :Deden Wahyudin)
 

=== 7 KEBIASAAN YANG MEMPERKAYA HIDUP ===




1. KEBIASAAN MENGUCAP SYUKUR


Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik , tapi juga dalam kesussahan dan hari-hari yang buruk.. Ada rahasia besar dibalik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun ,

telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi diseluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah “Aku bersyukur atas cacat-cacat ini aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur,namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat , kesehatan, keluarga, sahabat dsb. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.

2. KEBIASAAN BERPIKIR POSITIF

 
Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera kearah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.

3. KEBIASAAN BEREMPATI

 
Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain.Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain . Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif dibalik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois , yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati , namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukankepada Anda, dsb.

 

4. KEBIASAAN MENDAHULUKAN HAL YANG PENTING
 


Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah!. Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak, kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.






5. KEBIASAAN BERTINDAK
 
Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan , sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan , maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.

 




6. KEBIASAAN MENABUR BENIH
 
Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah , betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.

 

7. KEBIASAAN HIDUP JUJUR

 
Tanpa kejujuran , kita tidak bisa menjadi pribadiyang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendir tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong , kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit

(Sumber : motivasi.com ,
 By : Deden Wahyudin)

Rabu, 29 September 2010

Cinta Yang Memupus Kebencian

Ada seorang ibu yang memiliki tiga anak. Sewaktu saya on air di Radio Bahana FM Jakarta beliau SMS bahwa sudah menunggu di Rumah Amalia. Beliau mengidap insomnia. Sudah lebih dari lima tahun mengalami ketergantungan pada obat tidur. Makin lama dosis yang beliau gunakan semakin tinggi. Sampai mengalami halusinasi. Setelah dari perbincangan saya mengetahui beliau sedang dirundung masalah dalam keluarga. Suaminya telah berhubungan dengan perempuan lain.

Awalnya setiap pulang kerja selalu malam hari, tidak seperti biasa. Baginya selama dinafkahi lahir batin, sudah cukup disyukurinya. Ketika beliau bertanya kepada suaminya, sang suami tidak mengakuinya bahkan bila ditanya malah marah. Pernah sampai melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Namun semua itu ditahannya karena beliau yakin peristiwa apapun selalu ada hikmahnya. 'Mungkin orang bilang bila suami tidak betah dirumah, istrilah yang salah karena tidak bisa mengurus dengan baik,' ucapnya penuh isak dan tangis.

Saya bertanya kepada beliau apakah selama ini beliau bersama suami dan anak-anak senantiasa melaksanakan sholat lima waktu dengan baik? Beliau hanya menggeleng kepala. Saya menyarankan kepada beliau agar lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan menunaikan sholat lima waktu. 'Mengadulah dan memohonlah pertolongan kepada Allah.' Malam itu saya mengajaknya berdoa bersama anak-anak Amalia, memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar berkenan memberikan keberkahan kepada keluarga beliau. Malam itu terasa indah. Doa kami terasa hening, menyentuh hati yang sedang terluka.

Beberapa kali beliau berkenan hadir dan berdoa bersama anak-anak Amalia, beliau mengatakan, ' Saya baru menyadari, suami saya melakukan itu semua karena dia tidak mendapatkan kasih sayang Allah. Peristiwa perselingkuhan suami ini malah membuat saya mengerti betapa besarnya cinta Allah kepada keluarga kami agar kami sekeluarga kembali kepadaNya.' Wajah ibu itu terlihat bahagia karena kami semua di Rumah Amalia turut mendoakan untuk kebahagiaan beliau dan keluarganya. Dengan doa bersama, Cinta Allah hadir di dalam hati beliau, memupus kebencian kepada suami. Kabar terakhir, suaminya berjanji tidak lagi berselingkuh dan menyesali perbuatannya karena kondisi suaminya tengah terbaring sakit di Rumah Sakit.

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS Ath-Thalaq 4).

Berlian Dalam Diri

Sebenarnya didalam diri manusia terdapat berlian yang berharga. Berlian adalah batu permata yang paling berharga di dunia. Dalam bentuk yang asli berlian adalah karbon dalam bentuk paling pekat. Berlian dihasilkan dari kurang lebih 161 Km  atau 100 batu di dalam bumi.

Untuk menghasilkan berlian , karbon di dalam bumi harus mendapat tekanan  seberat 435.113 pound setiap inci persegi (psi) dan dipanaskan pada suhu yang tidak kurang dari 752 derajat F ( = 400 derajat C) . Jika tekanan dan suhu tidak  mencapai angka yang telah disebutkan , bukan berlian yang dihasilkan tetapi Grafit. Grafit adalah karbon yang lembut yang dapat di beli di pinggir jalan dalam bentuk pensil atau alat pelicin. Kebanyakan berlian yang kita lihat saat ini dihasilkan dari bawah bumi tersimpan berjuta-juta tahun lamanya. Ini menjadikan berlian bahan mineral paling keras di muka bumi.

Manusia memiliki berlian di dalam dirinya karena lebih dari 18 %  tubuh manusia terdiri dari karbon. Namun berlian di dalam diri  manusia tidak akan dapat  dihasilkan tanpa  tekanan dan ujian  sebagaimana berlian  di dalam bumi yang tidak akan dapat dihasilkan tanpa tekanan  yang kuat dan suhu yang tinggi. Berlian di dalam  diri manusia hanya  dapat dihasilkan jika  kesabarannya teruji, ketabahannya dipertahankan,  kesungguhan dan kegigihannya di pupuk dan keimanan serta ketakwaannya ditingkatkan.  Jika manusia berhasil  melewati  ujian-ujian tersebut , dia menjadi permata  umat yang dapat  mengukir sejarah  kecemerlangan dalam hidupnya. Pada saat itu dia mencapai  kebaikan didunia  dan kebaikan di akhirat.

Manusia  menjadi lebih matang  dan mantap setelah mendapat  ujian. Tanpa ujian potensi diri  tidak akan ditemukan. Kita seharusnya bersyukur  jika mendapat ujian. Imam Al-Ghazali  menjelaskan kepada kita bagaimana harus menyikapi ujian secara positif.  Setiap ujian di dunia seperti miskin,  sakit, takut dan bencana, ada 5 (lima) perkara yang harus di syukuri .
Menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya Uluddin perkara itu adalah :

1.Musibah  dan sakit bukanlah suatu kekuatan yang menentukan jalan hidup. Kekuatan yang menentukan jalan hidup  kita adalah Allah. Segala ujian yang menimpa  adalah kecil. Yang besar adalah kekuasaan  Allah yang dapat menentukan segala-galanya.

2.Musibah  yang menimpa adalah ringan karena hal ini tidak berkaitan dengan agama. Imam Sahl bin Abdullah berkata , “Bersyukurlah  kepada Allah karena (imammu masih mantap). Jika setan memasuki hatimu dan merusak tauhidmu , maka apakah yang akan kamu lakukan? “ Umar  Al- Khatab berkata , “ Jika aku mendapat ujian duniawi  aku bersyukur, karena terdapat 4 (empat) nikmat yang akan didapat. Ujian itu tidak berkaitan dengan agama. Kedua ujian itu tidak besar  jika dibandingkan ujian agama. Ketiga, aku mendapat kan ke Rhidaan-Nya. Keempat, aku mengharapkan pahala dari-Nya.

3.Dibandingkan akhirat azab di dunia lebih ringan dan sekejap. Ujian di dunia dapat diminimalisir  dengan berbagai cara sedangkan azab akhirat sudah merupakan suatu ketetapan.

4.Penderitaan  itu adalah sebagian dari ketetapan Allah. Jika ketetapan itu terjadi, berkuranglah ujian  pada tingkat yang lebih tinggi  dan mungkin juga akan datang kesenangan dan kebahagiaan setelah itu.

5.Ujian-ujian didunia ini adalah jalan mencapai kebahagiaan di akhirat. Ujian di dunia bisa  diibaratkan seperti obat yang pahit yang bakal mendatangkan kesejahteraan diakhirat.

Umat islam adalah umat yang hebat karena mereka di dididk  menerima ujian dalam hidup sebagai hal biasa. Mereka menyadari bahwa  ujian dalam hidup mendatangkan banyak manfaat dan kebaikan pada mereka. Kebaikan itu diantaranya , mereka dinaikkan derajatnya disisi Allah. Imam Abu Dawud meriwayatkan sabda nabi , “ Bagi seorang laki-laki  ada satu derajat  disisi Allah yang tidak dapat dicapai  dengan amalannya tetapi dengan ujian yang menimpanya”.

Kesusahan menyebabkan dosa-dosa mereka diampuni. Dalam Hadis yang diriwayatkan  Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda, “Tidak ada satupun musibah yang menimpa atas  diri seorang  muslim baik kepenatan, sakit kronis, kerisauan, kesedihan, kesakitan dan kemurungan apapun , sehingga duri mengenai badannya, melainkan menjadi kharafah baginya atas dosa-dosa.” Allah memberi  jaminan bahwa  kesusahan adalah jembatan menuju keberhasilan. Dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6 Allah berfirman  : “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kesenangan.”
Hal ini diperkuat oleh sabda  Nabi  yang diriwayatkan  Imam  Tirmidzi , “Sesungguhnya keberhasilan ada bersama kesabaran, kelapangan ada bersama kesusahan, dan sesungguhnya bersama kepayahan ada kesenangan .”

***
(DR. Danial Zainal Abidin “ 7 Formula Individu cemerlang, Mengungkap Rahasia kesuksesan dan Kejayaan Pribadi “)
BC29092010



Selasa, 28 September 2010

Tersenyumlah!

Tersenyumlah! Sebab senyuman adalah doa, ketika kita selalu bersyukur atas rizki yang kita peroleh. Setiap rizki yang kita peroleh datangnya dari Allah yang telah menetapkan dan mengatur semua rizki untuk hambaNya dan kita menerimanya dengan senang hati penuh kegembiraan sekalipun rizki yang diterimanya kecil. Maka Allah akan menambahkan rizki bagi hambaNya yang bersyukur. Itulah sebabnya bagi siapa saja yang selalu bersyukur dalam bekerja, beraktifitas, berusaha, belajar, berikhtiar mencari nafkah berarti dirinya telah membuka pintu rizki dari Allah dari arah yang tidak disangka dan tidak kita duga.

Senyuman adalah shodaqoh, ketika mampu menumbuhkan kebahagiaan bagi orang lain, mampu membangun tali silaturahmi. ketulusan senyuman kita menjadi jembatan penghubung dan simpul mempererat tali silaturahmi, silaturahmi mampu mendatangkan rizki, sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa salam.

'Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan diperpanjang umurnya maka sambunglah tali silaturahmi (HR. Bukhari & Muslim).

Tersenyumlah! Hidup penuh senyuman, keceriaan, semangat, optimisme dan kebahagiaan lebih disukai Allah dan terbuka pintu rizki bagi kita, tanpa kita sangka dan kita duga arahnya.

AMBIL MADUNYA DAN JANGAN PECAHKAN SARANGNYA


Keramahan tidak akan pernah hinggap disuatu tempat kecuali ia akan  menghiasinya dan ia pun tidak akan pergi  dari sesuatu kecuali akan merusaknya. Bertutur kata yang baik, tersenyum tulus pada sesama , dan menyampaikan sapaan  yang baik ketika bertemu merupakan perhiasan emas  yang dibordirkan pada kain yang yang dikenakan orang-orang yang bahagia.

Semua itu juga menjadi karakter  seorang muslim. Laksana seekor lebah  yang makan dari yang baik dan berperilaku baik  . Ketika hinggap diatas bunga , lebah itu tidak akan merusakkannya karena Allah memberikan kebaikan  kepada orang yang memiliki kelembutan dan tidak memberikannya kepada orang yang kejam.

Ada sekian banyak orang yang kedatangan mereka membuat leher-leher terjulurkan, semua mata keluar karena ingin melihat, semua hati menyambut, semua ruh ingin mengiringi, karena ucapan mereka, cara mereka mengambil dan memberi, cara mereka bertemu dan berpisah disukai semua orang.

Cara mencari kawan merupakan cabang ilmu yang hanya dimiliki orang-orang yang ramah dan baik. Mereka selalu dan selamanya dikelilingi orang yang layak nya bulan  dikelilingi cahaya. Jika hadir , mereka menjadi sumber kegembiraan dan cengkrama. Jika pergi mereka selalu ditanyakan dan didoakan.

Kami terjaga ketika rombongan terpejam
Dan malam begitu larut
Engkaulah bahan pembicaraan kafilah itu  disetiap persinggahan.
Orang yang bahagia ini memiliki landasan  akhlak yang tertuang dalam , “DAN TIDAKLAH  SAMA KEBAIKAN DENGAN KEJAHATAN. TOLAKLAH  (KEJAHATAN ITU) DENGAN CARA YANG LEBIH BAIK, MAKA TIBA-TIBA ORANG YANG ANTARAMU  DAN ANTARA DIA ADA PERMUSUHAN SEOLAH-OLAH TELAH MENJADI TEMAN YANG SANGAT SETIA ( QS Fushilat (41) :34)

Mereka selalu meredam dendam dengan kelembutan mereka yang mengsalutkan, dengan kasih sayang mereka yang hangat, dan jiwa pemaaf mereka yang tulus. Mereka dengan senang hati melupakan kejelekan  orang lain dan mengabadikan kebaikannya.

Mereka sering mendapatkan ucapan yang tidak enak , namun tidak pernah masuk kedalam telinga mereka, bahkan pergi jauh takkan kembali lagi. Mereka selalu merasa tentram. Orang lainpun merasa aman bersama mereka.

Orang-orang Islam selamat dari gangguannya. “Seorang muslim adalah orang yang orang-orang islam lainnya  selamat dari lidah dan tangannya. Seorang mukmin adalah  seseorang yang orang-orang mukmin lainnya merasa aman terhadap  darah dan harta mereka dari ulahnya”
“Allah telah memerintahkan kepadaku untuk menyambung  persaudaraan dengan  orang yang memutuskan persaudaraan denganku, memaafkan orang yang telah menganiayaku, dan memberi orang yang tidak mau memberiku”

“Dan orang –orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan ) Orang” (QS Ali Imran :134). Berilah kabar baik kepada  mereka dengan balasan  di dunia berupa ketentraman hati, kebahagiaan jiwa, dan ketentraman  perasaan.

Barangsiapa yang mau berdamai dengan orang lain, maka ia akan selamat dari cela mereka. Dia akan tidur dengan penuh bahagia dan nyenyak.
 Gembirakan mereka juga  dengan pahala akhirat  yang benar disisi  Tuhan Yang Maha Pengampun, dalam kebun dan sungai, dalam tempat duduk kaum jujur di sisi Sang Raja Yang Maha Kuasa

***
( Dr Aidh bin Al-Qarni  “Be Your Self”)
BC28902010

AGAR ISTERI MENJADI PUSAT PERHATIAN SUAMI

Seorang psikoterapis Doris Helmering menuturkan, “Wanita biasanya memiliki teman wanita yang akrab. Teman terdekat laki-laki umumnya adalah istrinya. Ini berarti, relasi harmonis dalam kehidupan rumah tangga sangat penting bagi laki-laki.”

Suatu hal yang telah cukup dikenal –baik dari sisi sosiologi maupun psikologi— semakin bertambah kedekatan seorang istri dengan suaminya, maka kebahagiaan keduanya akan semakin bertambah. Disebutkan bahwa, menurut para suami, faktor kebahagiaan rumah tangga adalah istri yang menjadi pendamping terbaik bagi mereka.

Dalam bukunya Menyelami Hati Wanita, Abdul Mun’im Qindil menyatakan bahwa untuk menjadi pendamping terbaik bagi suami, berarti istri harus berusaha menjadi pusat perhatian suaminya, dengan senyum manis senantiasa terkembang, pandangannya hangat penuh cinta dan tutur kata lembut penuh kemanjaan.

Dia harus selalu berusaha menjadi seorang bidadari di rumahnya.
Tubuhnya harum mewangi, wajahnya cerah, perilakunya lembut, dan tutur katanya mendatangkan kedamaian di hati,
sehingga suami benar-benar merasa bahwa rumahnya adalah SURGA yang penuh kenikmatan dan kesenangan.

Dia bagaikan bunga yang segar dan menyejukkan mata.
Hatinya bening sebening mata air pegunungan.
Senyumannya manis semanis telaga madu.
Wajahnya terang secerah bulan purnama.
Jika suaminya sakit, dia menjadi dokter pribadinya yang senantiasa setia menemaninya.

Jika dunia gelap di matanya, dia menjadi pelita yang siap menerangi jalannya.
Jika suami kehausan, dia menjadi pelepas dahaga yang menyejukkan.
Pokoknya, apa pun yang dilakukannya selalu menebarkan pesona di mata suaminya.
Kelemahlembutannya dalam memperlakukan suaminya sama dengan perlakuannya terhadap teman-teman dekatnya, penuh keakraban dan senda gurau.

…Untuk menjadi pendamping terbaik bagi suami, istri harus berusaha menjadi pusat perhatian suaminya. Dia harus selalu berusaha menjadi seorang bidadari di rumahnya…

Jadi, bagaimanakah caranya agar Anda menjadi pendamping terbaik suami? Di bawah ini adalah beberapa tips penting agar Anda bisa menjadi pusat perhatian suami, sebagaimana dinyatakan Muhammad Kamil Abdul Shamad dalam bukunya Haqa`iq Taghfulu ‘Anha Az-Zaujat:

1.  MENJAGA PERASAAN SUAMI

Peduli terhadap kebahagiaan suami dan mampu memperlihatkan serta menghormati cintanya merupakan fondasi keharmonisan sejati. Psikolog Marlin Roman menyatakan, “Manusia menyenangi orang yang bisa menjadikannya senang. Inilah yang harus diperhatikan dalam pendidikan dan pelatihan.”

Ketika Anda merasa tidak nyaman dan membenci teman Anda, maka Anda bisa saja menghentikan interaksi dengannya, sampai rasa benci itu hilang. Namun dengan suami, Anda tidak bisa menghentikan interaksi Anda dengannya. Sebesar apa pun kebencian Anda kepada suami, hanya karena dia mengabaikan beberapa hal yang sepele, maka Anda harus tetap berada di sisinya. Anda harus bersamanya ketika makan, bersenda-gurau dengannya, dan lain sebagainya.

2.  BERSABARLAH

Keberadaan Anda sebagai partner suami menuntut Anda untuk bersabar dalam segala hal. Rasulullah bersabda, “Orang muslim jika dia bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguannya, maka dia lebih baik daripada orang muslim yang tidak mau bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas gangguannya.” (HR. At-Tirmidzi: 2431, dishahihkan oleh Al-Albani. Lihat: Shahih Al-Jami’: 6651)

Ada sebuah kisah menarik tentang hal ini. Pada zaman Khalifah Al-Manshur, salah seorang menterinya, Al-Ashma'i, melakukan perburuan. Karena terlalu asyik mengejar hewan buruan, dia terpisah dari kelompoknya dan tersesat di tengah padang sahara.
Ketika rasa haus mulai mencekiknya, di kejauhan dia melihat sebuah kemah. Terasing dan sendirian. Dia memacu kudanya ke arah sana dan mendapati seorang penghuni wanita muda dan jelita. Dia meminta air. Wanita itu berkata, “Ada air sedikit, tetapi aku persiapkan hanya untuk suamiku. Ada sisa minumanku. Kalau engkau mau, ambillah.”

Tiba-tiba wajah wanita itu tampak siaga. Dia memandang kepulan debu dari kejauhan. “Suamiku datang,” katanya. Wanita itu kemudian menyiapkan air minum dan kain pembersih. Lelaki yang datang itu lebih pas jika disebut “bekas manusia”. Seorang tua yang jelek dan menakutkan. Mulutnya tidak henti-hentinya menghardik istrinya. Tidak satu pun perkataan keluar dari mulut perempuan itu. Dia membersihkan kaki suaminya, menyerahkan minuman dengan khidmat, dan menuntunnya dengan mesra masuk ke kemah.

Sebelum pergi, Al-Ashma'i bertanya kepada wanita itu, “Engkau muda, cantik, dan setia. Kombinasi yang jarang sekali terjadi. Mengapa engkau korbankan dirimu untuk melayani lelaki tua yang berakhlak buruk?”
Rasulullah bersabda bahwa agama itu terdiri dari dua bagian: syukur dan sabar…
Jawaban wanita itu mengejutkan Al-Ashma'i. Perempuan tersebut berkata, “Rasulullah bersabda bahwa agama itu terdiri dari dua bagian: syukur dan sabar. Aku BERSYUKUR karena Allah telah menganugerahkan kepadaku usia muda, kecantikan, dan perlindungan. Dia membimbingku untuk berakhlak baik. Aku telah melaksanakan setengah agamaku. Karena itu, aku ingin melengkapi agamaku dengan setengahnya lagi, yakni BERSABAR.

3.  Pelajarilah Bahasa Suami

Laki-laki akan tetap berbicara tentang dirinya saat menceritakan pekerjaannya. Berbeda dengan keyakinan yang membudaya, bahwa laki-laki bicara mengenai dirinya melalui obrolan mengenai pekerjaannya. Istri harus paham ketika suaminya bercerita tentang pekerjaannya, maka sebenarnya dia juga sedang berbicara mengenai masalah-masalah pribadi yang sangat dalam.

Suami, misalnya, pulang ke rumah sambil marah-marah karena pimpinannya di kantor kurang menghargai kerja keras yang dilakukannya. Penyebab yang sebenarnya dia bersikap seperti itu mungkin karena dia takut pekerjaannya belum optimal. Jika Anda langsung menimpalinya dengan menyaranka agar dia siap menghadapinya, bisa menimbulkan reaksi yang tidak Anda harapkan dari dia, yaitu dia malah tidak mau bicara.

Maka sebaiknya Anda tidak bersikap seperti itu, tetapi ciptakanlah suasana lembut yang membuatnya lebih siap untuk menceritakan permasalahannya itu. Artinya, yang perlu Anda lakukan adalah diam mendengarkan ucapannya penuh konsentrasi. Karena pilar pertama relasi adalah mau mendengarkan.
…Islam telah menjadikan ketulusan seorang istri terhadap suaminya setara dengan jihad fi sabilillah dalam hal ganjarannya…

4.  Jangan Menambah Masalah

Terkadang, ketika teman Anda menghadapi masalah, mungkin Anda bisa menghadirkan kelembutan dan rasa simpati. Dengan demikian Anda telah membantu mengurai benang kusut permasalahan yang dihadapinya. Namun, tatkala suami Anda berada dalam kesulitan, Anda justru berbuat kebodohan yang menambah dia gelisah dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang membebani, seperti: “Mengapa itu terjadi?”, “Apa yang akan engkau perbuat?”, dan lain sebagainya. Anda menyampaikan pertanyaan tersebut karena mengira cara itu adalah bentuk kepedulian kepada suami.

Namun sejatinya, dengan pertanyaan itu, Anda menuntut suami agar meyakinkan Anda bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai yang diinginkan. Hal ini menyebabkan dia menyesal telah memberi kepercayaan kepada Anda.

Suami selalu mengatakan, “Saya tidak suka menceritakan urusan pekerjaan kepada istri saya. Jika saya melakukannya, justru saya tidak dapat menuntaskan masalah yang saya hadapi.” Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Anda mau menahan perasaan. Benar, cinta Anda begitu besar kepada suami, tetapi Anda gagal menjadi pendamping terbaiknya, karena cinta saja tidaklah cukup. Relasi harmonis sejati akan mendatangkan keintiman yang penuh dengan dinamika. Inilah yang membuat pernikahan menjadi sesuatu yang agung.

Istri muslimah yang shalehah hidup dengan suaminya sepenuh hati, sepenuh perasaan, sepenuh jiwa dan raganya. Perasaan dan pikirannya tidak pernah lepas dari pasangannya. Bukankah Islam telah menjadikan ketulusan seorang istri terhadap suaminya setara dengan jihad fi sabilillah dalam hal ganjarannya? Seorang istri bisa menadapatkan pahala ash-shiddiqin (orang-orang jujur dan tulus) jika selalu jujur dalam tindakan dan ucapannya. Dia juga bisa mendapatkan pahala al-abrar (ahli kebajikan) jika mampu memenuhi semua kewajiban terhadap suaminya. Dia juga bisa mendapatkan pahala asy-syuhada jika ia mampu melewati kesulitan dalam mengurus suami dan anak-anaknya.

…Rumah tangga yang baik bukanlah yang dipenuhi dengan perabotan mewah dan modern. Tapi rumah tangga kebahagiaan yang mampu menyatukan banyak hati yang disinari cinta dan kasih sayang, keserasian, kesetian, dan ketulusan untuk hidup berbagi suka dan duka dalam segala suasana…

Wanita memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan kehidupan yang baik. Jika dia memiliki impian untuk menyulap rumahnya menjadi kebun surga yang indah, pasti dia mampu melakukannya dengan sedikit biaya. Rumah tangga yang baik bukanlah rumah yang selalu dipenuhi dengan perabotan mewah dan modern. Tapi rumah kebahagiaan adalah yang mampu menyatukan banyak hati yang disinari cinta dan kasih sayang, keserasian, kesetian, dan ketulusan untuk hidup berbagi suka dan duka dalam segala suasana. Betapa besar perhatian Islam dalam urusan cinta!

[ganna pryadha/voa-islam.com/dbs] dari Kata-Kata Hikmah

Senin, 27 September 2010

Ya Allah, Engkaulah Kekasih Sejatiku

Disaat semua orang telah pergi menjauhi kita. Disaat orang yang dulu menyayangi kita gini tidak peduli lagi. Disaat orang yang dulu memuji sekarang malah menghina kita. Dunia menjadi terasa sunyi, sepi dan sendiri. Terasa tidak ada lagi yang menemani dalam hidup kita, Rasanya semuanya meninggalkan kita dalam kesendirian dan penderitaan.

Semua yang ada didunia bisa hilang kapan saja. Semua harta, anak, saudara, pasangan hidup, jabatan, kesehatan bisa meninggalkan anda tanpa mesti memberitahukan kepada anda. Namun bila kita masih memiliki iman maka ada yang tidak akan pernah meninggalkan kita, justru berada di dekat kita dan menemani kita bila kita mengalami segala kesedihan. Dia adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kekasih sejati bagi orang yang beriman.

Adakah didunia ini yang selalu menemani kita disaat kita membutuhkan sekalipun di liang lahat? Adakah orang yang selalu menghibur kita disaat kita bersedih? Adakah yang mau mencintai kita walaupun kita tidak mencintainya? Ingatlah! Allah adalah kekasih sejati kita. Allah Maha Pengasih dan Maha Peyayang akan senantiasa menemani dan menyayangi kita kapanpun dan dimanapun.

Allah berfirman dalam hadist qudsi. 'Kalau seorang hamba-Ku mengingat-ingatKu di dalam dirinya, AKu akan mengingatnya di dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di dalam angan-angannya, Aku akan mengingatnya di dalam angan-Ku yang lebih baik dari pada angannya. (HR. Bukhari & Muslim).

Mimpi Sang Nabi

“WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN JAGALAH DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA YANG BAHAN BAKARNYA ADALAH MANUSIA DAN BATU-BATU . PANJAGANYA PARA MALAIKAT YANG KASAR, KERAS, TIDAK MENDUSTAI ALLAH TERHADAP APA YANG DIPERINTAHKAN-NYA PADA MEREKA DAN SELALU MENGERJAKAN APA YANG DIPERINTAHKAN. (Qs Al-tahrim :6)

Siapapun menginginkan terhindar dari siksa neraka .Karena neraka merupakan seburuk –buruk tempat dan sesakit-sakitnya dari apapun penderitaan. Jangankan orang yang baik penjahat sekalipun kalau ditanya ingin masuk kedalam surga atau neraka, dia akan menjawab dengan mantap :”SURGA ”

Ibnu Qoyyim Al jauzi meriwayatkan sebuah hadis dengan mata rantai perawinya adalah Abu Musa Al-Madini bersumber dari Al faraj bin Fudhalah dari Hilal Abu Jalabah dari Said bin Musyyab dari Abdurrahman bin Samurah , berkata :

“Pada suatu hari Rasulullah SAW mendatangi kami yang tengah berkumpul di Shuffah. Beliau berdiri di tengah-tengah kami dan bercerita tentang mimpinya :

“Semalam aku telah bermimpi SANGAT MENAKJUBKAN DAN LUAR BIASA.

Aku melihat seorang laki-laki dari umatku DIKELILINGI SYETAN-SYETAN . Tiba-tiba "ZIKRULLAH" (menyebut nama Allah SWT yang diucapkannya di dunia ) datang menolongnya dan mengusir syetan-syetan , menjauh darinya.


Aku melihat laki-laki dari umatku dikelilingi MALAIKAT AZAB . Kemudian datanglah "SHALAT " dan menyelamatkannya dari "SENTUHAN TANGAN MALAIKAT YANG HENDAK MENYIKSANYA" .

Ada juga laki-laki dari umatku MENJULUR-JULURKAN LIDAHNYA karena amat kehausan (tenggorokannya bagai kering terbakar). Setiap kali hendak mendekat ke telaga untuk minum , dihalangi, dan di hardik. Lalu datanglah "PUASA RAMADHAN " yang dikerjakannya, mengantarkan dia ketelaga, sehingga dia minum hingga merasa puas.



Aku melihat nabi-nabi tengah duduk membuat halaqah berbentuk sebuah lingkaran. Disaat itu ada seorang laki-laki dari umatku yang mendekati , MEREKA DI CEGAT DAN DIUSIR JAUH-JAUH. Tiba-tiba datang "MANDI DARI JANABATNYA "( mandi dari hadas besar) menuntun tangannya dan mendudukkannya disisiku.

Aku melihat laki-laki dari umatku " BERADA DALAM KEGELAPAN" . dari depan, belakang, samping kanan, samping kiri, atas, bawah dan seluruh penjurunya penuh kepekatan. Dia merasakan kepanikan, bingung dan limbung dalam gulita. Kemudian dia di datangi " HAJI DAN UMRAH " yang mengeluarkan dirinya dari jalan kegelapan menuju ke jalan yang terang benderang oleh cahaya.


Akupun melihat seorang laki-laki dari umatku yang "KETAKUTAN OLEH JILATAN dan KOBARAN API NERAKA" . Lalu "SEDEKAH" datang menawarkan jasa untuk melindunginya , sehingga sedekahnya menjadi TABIR/ BENTENG g antara dirinya dan api neraka. Bahkan sedekah juga menjadi lindungan kepalanya dari api yang berkobar.


Aku juga melihat orang-orang mukmin saling menyapa dan berbincang-bincang. Sementara ada seorang laki-laki dari umatku DIACUHKAN . Setiap dia hendak berbicara dengan yang lain , mereka menyingkir dan mengacuhkannya . Kemudian datang "SILATURRAHIMNYA " .Silaturahim berkata kepada orang-orang mukmin: "Wahai orang-orang mukmin , dia adalah saudaramu yang suka menjalin persaudaraan dengan silaturahim didunia. Ajaklah dia bicara dan bicaralah kepadanya ! Maka merekapun menyalami laki-laki tersebut dan berbicara terhadapnya. sehingga mereka saling menyalami dan berbincang-bincang bersama.

Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku sedang " DIKEPUNG OLEH KALAJENGKING" yang siap memangsanya. Lalu "AMAR MA'RUF" (memerintah orang berbuat baik ) datang menyingkirkan kalajengking-kalajengking yang mengelilinginya, sehingga dia selamat dari sengatannya.

Adapula seorang laki-laki dari umatku yang TERTUTUP TABIR ANTARA DIA DAN ALLAH SWT, sehingga tak dapat berjumpa. Kemudian datang "AKHLAKUL KARIMAH " ( budi pekerti yang luhur ) sehingga diraihlah tangannya oleh Allah dan dituntun-Nya dibawa kesisinya

Dalam mimpi tersebut juga kulihat seorang laki-laki dari umatku yang SHAHIFAH (buku catatan amalnya akan diberikan lewat tangan kiri) . Tiba-tiba datang "RASA KHAUF" (takwa/takutnya) kepada Allah SWT., yang memberikan shahifah itu dari tangan kanannya.

Aku melihat dalam mimpiku seorang laki-laki dari umatku yang berada di belakang TIMBANGAN ( MIZANNYA) . Lalu datang "ANAK-ANAKNYA YANG MENINGGAL PADA WAKTU MEREKA KECIL " dan memindahkan timbangan tersebut.


Aku melihat seorang laki-laki dari umatku berada DITEPI JURANG JAHANNAM . Dia didatangi "RAJA ' " ( Pengharapan kepada Allah SWT) yang membawanya menyingkir dari tempat itu sehingga diapun selamat.



Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang SUDAH MENDEKAM DIDALAM NERAKA . Lalu datang padanya "SEDU SEDAN TANGISNYA " yang dia teteskan karena takut kepada Allah SWT . Diapun diangkat dan selamat dari neraka.


Disana (dalam mimpi ) aku melihat seorang laki-laki dari umatku tengah GEMETAR KETAKUTAN DI ATAS SHIRATAL MUSTAQIIM. Tidak lebih seperti halnya pelepah daun kering yang digoyang-goyang oleh angin. Kemudian dia didatangi "HUSNUDZAN " ( baik sangkanya kepada Allah SWT). Diapun menjadi tenang dan mantap sehingga dapat menyeberangi shirat dengan selamat.

Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku "MERANGKAK-RANGKAK SERTA MERAYAP DIATAS SHIRAT" . Bahkan terkadang diapun TERGELANTUNG . Pada saat-saat genting tersebut dia didatangi "SHALAT" , sehingga dia berdiri kokoh dan tegak berpijak diatas shirat dan melewatinya.


Terakhir aku melihat seorang laki-laki dari umatku BERHENTI DAN MEMATUNG DIDEPAN PINTU SURGA . Seluruh pintu-pintu surga tertutup rapat. Diapun kebingungan dan termangu. Kemudian datang kepadanya "DUA KALIMAT SYAHADAT " sehingga semua pintu surga terbuka baginya. Akhirnya dia masuk kedalam surga itu.


( KH.Drs. Syaikh Misbahul Anam, Mt. "menjaga Cinta dan Ridha Allah yang Abadi")
BC12012010