Apa yang membuat saya jatuh cinta pada istri saya? Yang membuat saya jatuh cinta padanya pertanyaan, “Mas, hari ini sudah berapa kali tersenyum?” Itulah pertanyaan perkenalan kami dan membuatnya saya jatuh cinta.
Dulu kami sekantor di Panglima Polim. Karena pertanyaan itu kami menjadi dekat. Senyum buat saya merupakan hal yang biasa, tapi tahukah anda apa pendapat istri saya tentang makna sebuah senyuman? Menurutnya, senyuman bagai sinar matahari pagi yang selalu memberikan semangat baru bagi kehidupan manusia.
Hari ini, sudah berapa kalikah anda tersenyum?
Senin, 25 Desember 2006
Salah Satu Kesibukan
Istri saya adalah mengajar mengaji selepas maghrib sejak kepindahan kami ke Depok. Nampak riang Hana ikut mengaji menirukan suara ibunya, a..ba..terkadang kalo kebetulan saya pulang sebelum maghrib, saya bisa membantunya. Jika tidak, saya mengawasi Hana sementara ibunya mengajar mengaji.
Pada satu malam saya bertanya kenapa mesti ngajarin ngaji. Istri saya bertutur, dulu sewaktu kecil dirinya pernah mengaji dan ustadznya bertanya besok gede ingin menjadi apa. jawabnya, ingin menjadi guru ngaji sebab dia ingin semua anak bisa menjadi baik.
“Itulah mas, buat saya mengajar mengaji adalah kesempatan buat saya untuk memberikan dorongan dan semangat bagi anak-anak untuk memilih jalan yang baik dan diridhoi oleh Allah SWT supaya kelak menjadi anak sholeh.” Kata istri saya.
Mendengar kata-katanya saya merasakan semangatnya untuk turut serta ambil bagian memberikan dorongan dang semangat bagi anak-anak untuk selalu memilih jalan yang baik dan terbaik ditengah kondisi yang serba sulit ini.
Sudahkah anda turut serta memberikan dorongan dan semangat pada anak-anak kita?
Pada satu malam saya bertanya kenapa mesti ngajarin ngaji. Istri saya bertutur, dulu sewaktu kecil dirinya pernah mengaji dan ustadznya bertanya besok gede ingin menjadi apa. jawabnya, ingin menjadi guru ngaji sebab dia ingin semua anak bisa menjadi baik.
“Itulah mas, buat saya mengajar mengaji adalah kesempatan buat saya untuk memberikan dorongan dan semangat bagi anak-anak untuk memilih jalan yang baik dan diridhoi oleh Allah SWT supaya kelak menjadi anak sholeh.” Kata istri saya.
Mendengar kata-katanya saya merasakan semangatnya untuk turut serta ambil bagian memberikan dorongan dang semangat bagi anak-anak untuk selalu memilih jalan yang baik dan terbaik ditengah kondisi yang serba sulit ini.
Sudahkah anda turut serta memberikan dorongan dan semangat pada anak-anak kita?
Kamis, 21 Desember 2006
Tukang Cukur

Atas inisiatif pak er-te setempat warga saweran untuk biaya penguburan. Namun warga kebingungan sebab jenazah tidak ada yang sanggup memandikan. seorang ustadz yang biasa memandikan jenazah menentukan tarif biaya memandikan jenazah, sementara uang hasil saweran warga tidak cukup. Jenazah menjadi tidak ada yang memandikan.
ditengah kegalauan warga, lewatlah seorang tukang cukur yang biasa keliling datang menghampiri dan bertanya sedang ada apa. salahsatu dari warga menceritakan sedang kesulitan mencari orang yang bersedia memandikan jenazah tanpa dibayar. Kata tukang cukur itu, "sudah sini saya mandikan jenazahnya, tolong siapkan perlengkapannya." Pak Erte-pun tersenyum, warga saling membantu menyiapkan perlengkapannya. Kemudian mensholatkan dan menguburkannya dengan baik.
Sungguh mulia perbuatan tukang cukur itu, ditengah kota jakarta yang riuh. Orang meninggalpun susah. Susah mencari lahan dan susah mencari orang yang bersedia memandikan jenazah yang tanpa bayar. Orang bilang, apa sih yang dijakarta yang nggak bayar? buang air kecil aja bayar 1000,-, eh. udah naik belum ya? Dan saya percaya masih banyak orang-orang yang mulia seperti tukang cukur.
Bagaimana dengan anda?
Rabu, 20 Desember 2006
Siang Itu Penjual Soto

“Hari saya hanya laku dua mangkok aja lho mas..” kata penjual soto. “Wah, bapak masih beruntung, saya malah belum laku satupun juga”... Jawab penjual peralatan rumah tangga.
“Lah, gimana to mas..sepi gini kok dibilang beruntung..” kata penjual soto setengah sewot. “Iya bapak, dagangan sepi kalo lapar masih makan soto. Kalo saya dagangan sepi apa saya makan ember plastik. Kata penjual peralatan rumah tangga sambil memegangi ember plastiknya.
Ikatan Dalam keluarga

Perekat kesetiaan yang kekal abadi adalah ikatan amal saleh, ikatan kebajikan. Suami isteri yang diikat oleh nilai-nilai kesucian kebajikan biasanya tahan godaan, tahan banting, tahan ombak. Di kala suka mereka bersyukur, di kala duka mereka bersabar. Sepanjang zaman, zaman susah atau zamannya seneng nanti mereka tetap kuat, tabah dan indah dan bahkan kebahagiaan dan keindahan masih tetap terasa meski yang satu sudah mendahului berada di alam lain. Pasangan yang demikianlah yang akan dapat menjadi pasangan bukan hanya seumur hidup, tetapi pasangan dunia akhirat.
Minggu, 17 Desember 2006
Jatuh Cinta

Allohumma rohmataka arju
fala takilni ila nafsi thorfata `ainin
ya arhama ar rahimin.
Ya Allah, hanya kasih sayang Mu yang kudambakan,
jangan Engkau biarkan aku menentukan sendiri kemauanku,
walau hanya sekejap mata,
wahai Tuhan kekasihku.
Kebun Mawar

Kebun mawar dirumah kami ditanam dan dipupuk setiap hari oleh cinta dan kasih sayang. Tak banyak yang kami lakukan melainkan menjalani hidup apa adanya. Setiap kali persoalan datang tanpa diundang, bagaikan pupuk bagi kebun mawar kami. Setiap kali itu juga kebun mawarnya menjadi indah.
Pernah satu hari saya bertanya pada istri, “Disaat apa yang paling indah dalam hidupmu?” Istri saya menjawab, “Ketika melihat mas agus pulang kerja dengan selamat” Itulah kebun mawar yang saya miliki.
Bagaimana dengan kebun mawar yang anda miliki?
Kamis, 14 Desember 2006
Jika Prahara itu Datang

Orang bisa sabar, jika ingat tujuan. Masing-masing suami dan isteri harus selalu mengingat tujuan mereka membangun rumah tangga, tujuan mendidik anak sampai jadi, dan tujuan hidup itu sendiri. Meski demikian, sabar ada batasnya.
Jika sekiranya ketabahan dan kesabaran yang yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu sedikitpun tidak membawa perbaikan, sebaliknya semakin terpuruk dalam kesulitan, maka agama memberi peluang untuk mencari jalan keluar yang terbaik, meski dalam bentuk perceraian. Perceraian yang terjadi setelah melampaui babak kesabaran pada umumnya membawa kebaikan bagi kedua belah pihak.
Kesabaran dituntut terutama ketika awal mula mendapat gempuran prahara (as sobru `inda as sodmat al `ula). Jika pada gempuran pertama dapat bersabar, maka biasanya dalam melampaui tahap-tahap berikutinya, prahara itu menjadi lebih ringan, dan solusinya terkendali.
Rabu, 13 Desember 2006
Cinta Dan Kasih Sayang

Hukama berkata:
"Tanda-tanda cinta sejati ialah (1) engkau lebih suka berbicara dengan dia (yang kau cintai) dibanding berbicara dengan orang lain, (2) engkau lebih suka duduk berduaan dengan dia dibanding dengan orang lain, dan (3) engkau lebih suka mengikuti kemauan dia dibanding kemauan orang lain/diri sendiri)."
"Tidak bisa memuliakan wanita kecuali lelaki yang mulia, dan tidak sanggup menghinakan wanita kecuali lelaki yang tercela."
Selasa, 12 Desember 2006
Sekuntum Mawar

Disaat kondisi mulai membaik, kami bisa menabung sedikit demi sedikit sampai kami pindah rumah ke Depok. Pindahan ini cukup melelahkan bagi kami berdua, untungnya Hana putri kami bisa cepat beradaptasi. Waktu berjalan begitu cepat, pekerjaan sudah menumpuk membuat pulang sampai larut malam.
Malam itu sudah membuat saya lelah, istri minta izin hendak nyuci piring, katanya mumpung Hana sudah tidur, besok pagi nggak akan sempat. Begitu istri saya selesai mencuci piring. Saya sampaikan bahwa saya minta maaf karena belum dapat membahagiakannya. Kami kemudian duduk berdua dan istri saya mengatakan, “Mas, jika belum bisa membahagiakan saya. Tolong jangan membuat saya menderita ya?”
Sambil menatap wajah istri saya, saya sempat sejenak merenungkan ucapannya. Tak Jauh dari kami berbincang nampak hana sedang tertidur dengan pulasnya.
Senin, 11 Desember 2006
Takut Bini

Tapi ada satu suami yang sedang didepan pintu surga, dia tanya sama calon penghuni surga. Kenapa disaat para suami banyak masuk neraka sementara dia malah calon penghuni surga. Sang suami calon penghuni surga itu menjawab, apapun perbuatan yang dilakukan sehingga dia menjadi calon penghuni surga karena dia takut sama istrinya. Oalah ternyata penghuni neraka dan surga ini semuanya sama-sama takut istri to..
Cerita diatas hanya sekedar mengingatkan buat para suami agar tidak terlalu takut dengan istri melainkan takut kepada Allah SWT, eh maksudnya apa ya? Maksudnya jika istri mendorong-dorong untuk menghalalkan segala cara mendapat materi ya para suami sebaiknya menolaknya. Tapi apakah anda suami yang takut istri?
Minggu, 10 Desember 2006
Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta

Kira-kira baru 100 meter saya berjalan ditrotoar dari belakang ada sepeda motor nyruduk yang membuat saya hampir terjatuh. Sang pengemudi motorpun berhenti sambil membuka helmnya, “Makanya kalo jalan liat dibelakang ada kendaraan minggir, jangan malah ketengah.” Dengan tampang galaknya. Saya sempat berpikir dia yang nabrak kok malah lebih galakan ya?
Kesalehan individu seringkali tidak berbanding lurus dengan kesalehan kita dijalan raya. Pengennya buru-buru sampe rumah. Tapi menaikkan motor ditrotoar cerminan kesalehan sosial yang rendah.
Bagaimana menurut anda?
Selasa, 05 Desember 2006
Menjadi Rendah Hati

Hubungan kami seperti guru dan murid, ayah dan anak juga seperti seorang sahabat. Setiap kali ketemu kami selalu diskusi tentang Psikologi, Islam dan kehidupan, yang membuat saya terheran bagaimana mungkin dia masih bersedia untuk mendengar pendapat dari orang yang lebih muda. Katanya, “seorang muslim ketika bertambah usia semakin matang jiwanya, dirinya didik untuk menjadi rendah hati dan kesediaan untuk belajar dengan siapapun termasuk dengan orang yang lebih muda.”
Sopir Angkot Masuk Surga

Melihat kenyataan itu para ulama dan kyai melakukan demo serta menanyakan kenapa para sopir itu malah masuk surga sementara dirinya yang telah mengabdikan diri dan seluruh hidupnya untuk menyeru dijalan-Nya malah masuk neraka. “Pasti ini terjadi kesalahan.”kata sang kyai pemimpin demo. Kata malaikat penjaga neraka sudah benar, menurut catatannya mereka para ulama dan kyai memang selayaknya masuk neraka.
Para ulama akhirnya menghadap malaikat ridwan meminta kejelasan apa maksud semua ini. malaikat ridwan menjelaskan kepada para ulama kenapa mereka masuk neraka dan para sopir itu masuk surga.
Sewaktu para penumpang hendak menaikkan kaki kanannya ke angkot atau angkutan kota sudah diawali dengan ucapan bismillah, ketika sopir angkot itu ngebut dikit, para penumpang sudah berteriak istighfar, memohon ampunan pada Allah SWT. Karena perbuatannya itulah para sopir itu diganjar masuk surga. Sementara kalian para kyai dan ulama begitu kalian naik mimbar khutbah, para jamaah sudah mulai terkantuk-kantuk, ditengah ceramahmu untuk mengingat diri padaNya, para jamaah itu sudah tertidur pulas. Begitu selesai ceramahmu, para jamaah sudah tidak tahu lagi apa isi ceramah. Itulah sebabnya kalian dimasukkan ke dalam neraka.
Dari cerita diatas mohon tidak dianggap serius kemudian marah-marah atau mencak-mencak untuk menghujat cerita ini, saya hanya hendak mengajak para pembaca untuk mengambil hikmah dari cerita itu.
Ngebut Benjol

Tutur teman selanjutnya, “bukankah nabi mengajarkan kepada kita jika ada duri ditengah jalan mesti disingkirkan. Kenapa ya kita malah beramai-ramai membuat polisi tidur ditengah jalan? Apa semua pengemudi dianggap suka ngebut dan ugal-ugalan ?’
Barangkali kejadian dan yang dituturkan teman patutlah kembali mengkaji lebih dalam ketika hendak membuat polisi tidur seberapa urgentnya? Jika tidak penting, alangkah baiknya cukup ditulis NGEBUT BENJOL.
Anda punya solusi yang lebih menarik?
Pikiran Yang Terluka

Setelah selesai bercerita pelukis itu hendak menyerahkan lukisan itu kepada bapak karena tidak pernah diambil. Tetapi bapak menolaknya, karena selain bukan bapak yang memesan. Jika kerabat yang memesan itu datang bersilaturahmi akan membuat luka dipikirannya lebih dalam. “Kok pikiran bisa terluka?”tanya saya. “Iya, hatinya sudah ikhlas atas kepergian anak gadisnya tetapi pikirannya belum bisa melupakan.itu yang membuat pikirannya terluka.”kata bapak.
Senin, 04 Desember 2006
Hakekat Zakat

“Pak bukankah ketika orang mengambil kotak duit itu berarti bapak membiarkan orang lain berbuat kedzaliman, kenapa tidak mempertahankan hak bapak? Kenapa malah memperlakukan pencuri itu dengan hormat?” tanya saya.
“Itulah hakekat zakat buat saya. jika ada orang yang mengambil barang orang lain tanpa ijin tentunya karena dia sedang butuh. Dan saya mengikhlaskannya tentunya orang yang mengambil itu telah memberikan pelajaran berharga patut mendapatkan penghormatan.” Jawabnya.
Sekedar catatan aja, apakah kita sudah mampu memberiakn harta yang kita cintai kepada orang lain? Apakah kita mampu memberikan kotak uang yang seharian kita capek menyarinya atau mengumpulkannya berhari-hari? Jika itu mampu kita lakukan berarti itu sebuah penyucian diri yang sempurna.
Hakekat Sholat

“Mas, kenapa setiap kali sampeyan didamprat istri selalu senyum dan bersabar?”tanya saya.
“Itulah hakekat sholat, kemampuan kita mampu mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar. Lantas untuk apa saya sholat lima waktu setiap didamprat istri, apa saya mesti membalas mendampratnya? Apa bedanya saya yang sholat dengan yang tidak sholat?” Jawabnya.
Sekedar komentar dari cerita diatas, sudahkah kita mampu membalas dampratan istri atau suami kita dengan senyuman, jika sudah berarti kita sudah sampai pada hakekat sholat yang sebenarnya.
Kenali Dirimu
Langganan:
Postingan (Atom)