Ada saatnya berlalu. Pelangi nampak terlihat indah. Langit berwarna biru. Begitulah yang diungkapkan istri saya saat berkemas untuk pindah rumah.
Kenangan indah sebagai anker (meminjam istilah mas rediyan, anker: anak kereta). Bertegur sapa dengan penjual buah dipagi hari, para tetangga dan juga tukang ojek disetiap sore. Berdesak-desakan didalam kereta api. Semua itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami. Kamipun berpamitan. Nyak menangis tersedu-sedu. Katanya, “Kapan nyak bisa liat Hana lagi ya...”
Lambaian tangan para tetangga penuh warna cinta kasih dan keindahan. Teriring doa untuk nyak, tetangga, tukang ojek, penjual buah dan teman-teman yang sempat berbincang dan berkenalan. Semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan kesehatan dan kebahagiaan selalu. Mohon maaf jika ada kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar