Minggu, 30 November 2008

Tangis Seorang Perempuan

Malam itu Ibu Sri datang dengan dua anaknya. Yang paling kecil, agus prasetyo dan kakaknya. Ibu Sri termasuk perempuan yang perkasa. Sejak suaminya meninggal beberapa tahun yang lalu, dia bekerja menjadi tukang ojek di Ciledug. Sementara anaknya jualan kantong plastik dipasar untuk biaya sekolahnya.

Namun sudah dua hari ini dia tidak narik ojek karena tubuhnya sakit sementara kebutuhan hidupnya tak terelakkan. Dia mengatakan sudah tidak sanggup lagi menjalani hidup yang begitu keras dipinggiran ibukota. “Ibu, insya alloh kami akan membantu. Bersabarlah bu” Kata istri saya. “Sementara untuk biaya sekolah Agus Prasetyo dan kakaknya, program Ananda akan membantu.”

Berkali-kali Ibu Sri mengucapkan syukur alhamdulillah, Wajahnya yang hitam nampak begitu tegar tak mampu membendung air mata yang meleleh dipipinya. Seorang perempuan yang perkasa tangisan tak mampu dikuasainya lagi.

--
Dari Abu Hurairah RA., dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang meringankan penderitaan seorang Mukmin di dunia, niscaya Allah akan meringankan penderitaan (kesulitan)nya kelak di hari Kiamat dan barangsiapa yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar