Ramadhan telah berlalu namun perjuangan tidak akan pernah usai. Apapun yang kita perjuangkan melalui pertarungan pasti merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kita. Sebab itu anda dikenal dari apa yang anda pertarungkan. Bila hal kecil yang tidak penting, cukup untuk anda membuat bertarung dengan orang lain maka kecil dan tidak pentinglah anda. Bila yang anda perjuangkan adalah hal-hal yang mulia dan bernilai, maka mulia dan bernilailah anda.
Contoh yang ditunjukkan Thariq Bin Ziyad dengan membakar kapal cermin dari semangat dan daya juang yang tinggi dengan pasukannya menaklukkan Spanyol. Seorang Mukmin yang memiliki semangat tinggi dalam memperjuangkan apa yang diyakininya. Daya juang yang tinggi tercermin dari kesiapan mereka untuk mengorbankan apa yang dimilikinya, harta dan jiwa untuk menggapai keridhaan Allah Subhanahu Wa ta'ala.
'Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau merasa berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.' (QS. 9 : 41).
Api semangat menyala-nyala dalam dada Thariq beserta segenap pasukannya, api itu membakar spirit mereka untuk mencapai apa yang diperjuangkan menjadi 'Result' yang diharapkan yaitu menaklukkan Spanyol. Karena semangat Thariq memiliki tempat yang khusus, tumbuh subur dan berkembang diranah keimanan. Keimanan kepada Allah adalah bahan bakar yang tiada habis yang menyalakan api semangat perjuangan.
Kegigihan pada perjuangan hidup yang tumbuh diatas iman akan terus tumbuh dengan dzikir, makin banyak mengingat Allah, semakin yakin akan pertolonganNya, karena orang yang gigih akan konsisten menghadapi fase-fase perjuangan dan selalu berorientasi pada hasil, 'result oriented' yaitu kemenangan yang mendapatkan keridhaan Allah.
Memang dibutuhkan sebuah keberanian untuk 'syahid' mempertahankan sebuah prinsip tetapi dibutuhkan keberanian yang jauh lebih besar lagi agar tetap hidup dan berjaya dalam sebuah prinsip dan itulah sebuah pilihan yang indah. Seperti yang diucapkan oleh Thariq Bin Ziyad yang sangat terkenal, 'Kita hadir untuk menang bukan menjadi pecundang.' Sebuah kemenangan yang mendapatkan keridhaan Allah, kemenangan mengalahkan hawa nafsu diri kita membawanya ke alam kejayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar