'Balaslah perbuatan mereka setimpal dengan apa yang mereka perbuat kepadamu. Namun jika engkau lebih memilih menahan diri itu lebih baik.' (QS. An-nahl : 126). Penjelasan diatas bahwa obat terbaik untuk menyembuhkan sakit hati adalah tidak membalas sakit hati dengan menyakiti melainkan dengan menahan diri kemudian memaafkan. Lantas bagaimana caranya?
Pertama, sadarilah bahwa menyakiti orang lain adalah sebuah kesalahan. Membalas sakit hati dengan menyakiti berarti kita lebih buruk daripada mereka maka lebih baik menahan diri kemudian memaafkan. Kedua, Setelah kita mampu menahan diri dan ini yang paling tidak mudah adalah menyayangi orang yang menyakiti kita sebagai sesama hamba Allah.
Kapan saat yang tepat kita memaafkan? Disaat kita merasakan sakit hati maka disaat itu pula, maafkanlah!. Maaf diperlukan untuk mengobati luka hati yang kita derita begitu teramat dalam, dan berkepanjangan, tak terlupakan. Sebab jika tidak memaafkan luka itu justru akan semakin mendalam dan membusuk di hati kita. Maka memaafkan berarti menyembuhkan dan memulihkan luka dihati. Jadilah pemaaf sebab kebaikan maaf ternyata berpulang pada diri kita sendiri, orang yang pemaaf adalah orang yang hidup sehat dan bahagia, sebab memaafkan hanya akan dilakukan oleh orang yang memiliki hati yang berlimpah kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar