Bila hidup terasa berat menjalaninya, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam adalah contoh sempurna dari insan yang mengalami penderitaan dan bagaimana beliau menghadapinya serta perkembangan setelah kehilangan dan penderitaan. Kerendahan hati Nabi patut menjadi teladan kita. Dalam kebahagiaan dan kegembiraan, mendengar pujian, sanjungan dan makian apapun beliau tetap rendah hati dan memuji Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Ketaatan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam pada kehendak Allah merupakan cermin iman yang luas biasa. Berbagai penderitaan tidak membuat beliau putus asa, lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah. Dari semua kedukaan dan penderitaan yang dialami setiap insan, tidak ada yang melebihi kesedihan dan penderitaan Nabi, Tak seorangpun di dunia ini mengalami kisah hidup seperti Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam yang sejak kecil sudah sebagai yatim piatu. Maka meneladani Nabi berarti menyatukannya kehilangan, penderitaan, kesedihan, tekanan kejiwaan dan berbagai kesulitan yang kita alami.
Dengan penderitaan, kita persembahkan semuanya untuk kemuliaan Allah, kita memohon bantuanNya agar dalam mengatasi semua penderitaan hidup kita bisa bersikap sabar, tawakal, tabah, ikhas, berani berharap dan senantiasa sanggup menjalani hidup dengan memohon padaNya, 'Ya Allah, aku ini adalah hambaMu. Terjadilah padaku menurut kehendakMu. Itulah yang terbaik bagiku..'
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang berserah diri kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. ( QS. 65: 2-3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar