Seorang yang cerdas akan merubah kerugian menjadi keuntungan.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam diusir dari kota tempat tinggalnya terlebih dahulu baru kemudia dia membangun negara di Madinah yang memenuhi mata dan telinga sejarah
Ibnu Al-Atsir dilumpuhkan terlebih dahulu , baru kemudian Ia susun Kitab Jami’al al- Ushul dan An- Nihayah yang menjadi kitab rujukan yang paling populer dan bermanfaat dalam bidang Hadist dan sejarah. Ibnu Al-Jauzi diusir terlebih dahulu dari Baghdad, baru kemudian is susun kaidah Qir’ah sab’ah.
Malik bin Ar-Raib menderita demam hebat terlebih dahulu , baru kemudian ia kirimkan puisinya yang mengagumkan dan melegenda di seluruh dunia hingga menyamai kumpulan-kumpulan puisi seluruh penyair Dinasti Abbasiyah.
Anak-anak Abu Dzu’aib Al- Hadzali meninggal terlebih dahulu , baru kemudian ia ratapi kepergian mereka dengan elegi yang membungkam zaman, mencengangkan semua orang dan mendapat aplaus sejarah.
Apabila anda ditimpa bencana , maka lihatlah sisi yang menyenagkan. Apabila ada orang yang memberi anda segelas air jeruk yang masam, maka berilah semangkuk gula. Apabila anda hanya diberi seekor ular , maka ambillah kulitnya yang harganya sangat mahal lalu buanglah sisanya. Apabila anda tersengat kala jengking , maka ketahuilah bahwa itu memiliki daya tawar tinggi terhadap bisa ular
Beradaptasilah dengan lingkungan anda yang sangat keras sehingga akan muncul bunga mawar dan melati yang semerbak. Bisa jadi anda membenci sesuatu padahal Allah telah membuatkan berbagai kebaikan didalamnya.
Sebelum mengalami revolusi besar , masyarakat Paris mengalami penjaga psikologis ; antara optimis dan pesimis . Akhirnya , kedua sikap tersebut dapat mengeluarkan kepalanya, melongok dari teralis jendela penjara
Orang yang memiliki jiwa optimis akan memandang dan memperhatikan kerlip bintang kemudian iapun akan tertawa. Sedangkan orang yang berjiwa pesimis akan memandang ketanah di jalan dekatnya, kemudian iapun menangis.
Ketika ditimpa musibah , maka lihatlah dimensi yang lain. Karena hal buruk yang murni keburukan belaka itu tidak ada. Akan tetapi, hal buruk yang menimpa kita itu sebenarnya mengandung kebaikan, keuntungan, kemenangan dari Allah, dan pahala.
( Aidh bin Abdullah Al-Qarni)
BC25092010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar