Terlalu banyak yang bersembunyi dan mengenakan topeng, menukar ‘janji’ dengan ‘kata
***Jangan terpedaya oleh saya.
Jangan terpedaya oleh topeng yang saya pakai.
Saya memakai 1.000 topeng.
Topeng yang saya (sendiri) takut untuk menanggalkannya.
Topeng yang tak satupun mencerminkan wajah saya yang sebenarnya.
Kepura-puraan adalah satu seni yang sudah sehati dengan diri saya, tetapi janganlah terpedaya.
Saya memberi kesan bahwa kedudukan saya dalam keadaan selamat.
Semua yang bersama saya bercahaya dan tenteram, baik lahir maupun batin.
Rahasia adalah nama saya dan ketenangan adalah permainan saya.
Air semuanya tenang dan saya merasa berkuasa dan tidak memerlukan bantuan siapapun.
Tapi jangan percaya itu, tolong... jangan!
Penampilan luar saya kelihatan halus.
Tapi itu adalah topeng saya, topeng yang selalu berubah dan menutupi wajah saya yang sebenarnya.
Di bawah topeng itu ialah ketidakpuasan hati, ketidaktenteraman, dan kegelisahan.
Yang dibalik topeng itu adalah diri saya yang sebenarnya, yang dalam kebingungan, ketakutan, dan kesunyian.
Tapi saya sembunyikan di diri saya.
Saya tidak mau siapapun mengetahuinya.
Saya panik memikirkan kelemahan saya akan terbongkar.
Itulah sebabnya saya secara gila menciptakan topeng untuk berlindung, satu pencarian yang rumit untuk membantu saya berpura-pura dan berlindung dari pandangan mereka yang dapat mengenal saya.
Tapi pandangan seperti itu sebenarnya adalah pandangan penyelamat saya.
Itulah satu-satunya yang dapat membebaskan saya daripada saya yang terpenjara oleh dinding penjara buatan sendiri, dari dinding pemisah yang bersusah payah saya bina.
Tapi saya tidak menyatakan perkara ini kepada kamu, saya tak berani, saya takut.
Saya takut pada pandangan kamu yang tidak di ikuti dengan kasih sayang dan penerimaan.
Saya takut kamu memperkecilkan saya.
Kamu akan menertawakan saya dan ketawa kamu akan membunuh saya.
Saya takut bahwa jauh dalam diri saya, saya bukan apa-apa, saya tak berguna dan kamu akan melihatnya dan menolak saya.
Oleh karena itu, saya akan bergelimang dengan permainan kesukaan saya, kepura-puraan, dan berputus asa.
Dengan kepastian palsu di luar dan seorang kanak-kanak menggigil di dalamnya.
Saya sangat ingin menjadi manusia tulen, bersahaja, dan diri sendiri, tapi kamu harus menolong saya.
Bantulah saya dengan mengulurkan kedua belah tangan kamu.
Walaupun itulah yang terakhir yang saya ingin dan perlukan.
Setiap kamu bersikap baik, lembut, dan memberikan dorongan.
Setiap kali kamu mencoba memahami saya karena kamu benar-benar memperhatikan diri saya, hati saya mulai tumbuhkan sayap.
Sayap yang sangat kecil dan lemah, tapi benar-benar sayap.
Dengan kepekaan dan simpati kamu dan upaya kamu untuk memahami saya, saya dapat melakukannya, saya dapat memperbaiki.
Kamu menghidupkan kembali jiwa saya yang telah lama terkubur.
Memang tidak mudah bagi kamu untuk melakukannya.
Keyakinan yang lama pada sesuatu yang tak berarti, berupaya membina dinding yang teguh.
Tetapi kasih sayang lebih teguh daripada dinding, dan disitulah harapan saya.
Tolong jangan robohkan dinding itu dengan tangan yang kukuh, tapi dengan tangan yang lembut karena di dalamnya ada seorang kanak-kanak yang sensitif dan saya adalah seorang kanak-kanak.
(sumber : Jurnal MQ Vol.1/No.5) by Alv vin
Pengecut adalah kerusakan
Hawa nafsu adalah kerusakan bagi akal
Rusaknya keyakinan karena keraguan
Rusaknya nikmat karena pengingkaran
Rusaknya ketaatan karena maksiat
Rusaknya kemuliaan karena kesombongan
Rusaknya kecerdikan karena tipudaya
Rusaknya kemampuan karena kesombongan dan keangkuhan
Pangkal berbagai kerusakan adalah cinta pada kelezatan
Kerusakan yang paling jelek pada akal adalah kesombongan
Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang di ikuti
Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut
Syetan itu mencari sahabat-sahabatnya dan ALLAH menjaga kekasih-kekasih-NYA
Barang siapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka ALLAH
Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan ALLAH, maka ALLAH akan memenuhi hatinya dengan rahmat di setiap waktu
by Alv vin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar