Nabi bersabda " Wahai orang yang berakhlak buruk engkau bangkrut"
"Orang yang bangkrut diantara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa shalat, puasa dan zakatnya. Namun ia pernah mencela orang, mencaci orang, memakan harta orang, memukul dan menumpahkan darah orang. Maka ia pun harus memberikan pahala amal baiknya kepada orang-orang itu. Jika amal baiknya sudah habis sebelum dibayar semua, diambillah dosa mereka untuk diberikan kepadanya.
Maka iapun dilemparkan keneraka".
"Orang yang bangkrut diantara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa shalat, puasa dan zakatnya. Namun ia pernah mencela orang, mencaci orang, memakan harta orang, memukul dan menumpahkan darah orang. Maka ia pun harus memberikan pahala amal baiknya kepada orang-orang itu. Jika amal baiknya sudah habis sebelum dibayar semua, diambillah dosa mereka untuk diberikan kepadanya.
Maka iapun dilemparkan keneraka".
Dalam kehidupan ini sering kita terjebak oleh hal-hal kecil yang menyebabkan kita terjerumus kedalam perbuatan dosa yang kadang tidak kita sadari.
Seperti Hadis nabi diatas, Kita melakukan shalat, kita puasa, kita membayarkan zakat, dan kita berinfak dan shadaqah.
Seperti Hadis nabi diatas, Kita melakukan shalat, kita puasa, kita membayarkan zakat, dan kita berinfak dan shadaqah.
Saat itu kita merasa kita telah berbuat kebaikan dan kita mendapat pahala atas kebaikan - kebaikan yang kita lakukan itu.
Disamping itu tanpa disadari sering juga kita melakukan hal-hal yang merusak amal tersebut misalnya, ketika ditempat pekerjaan yang suasananya kurang sehat, yang tingkat persaingannya tinggi ada orang-orang yang berusaha menjelek-jelekkan orang lain dengan niat menjatuhkan .
Tanpa disadari tentu kita akan berusaha membela diri,. Saat dalam pembelaan diri itulah kita kadang melakukan hal yang sama, menjelek-jelekkan, mencela, mencaci bahkan tidak tanggung- tanggung lebih jelek dan lebih sadis lagi dari omongan orang yang membicarakan tersebut.
Bukankah itu sering tidak kita lihat dalam kehidupan sehari-hari? yang akhirnya merusak amal ibadah.
Atau ketika kita menonton tayangan TV sering tanpa kita tahu gunanya untuk apa,kita senang dengan tayangan gosip apalagi kalau sedikit miring.
Apakah kita pernah berpikir bagaimana ya kira-kira perasaan orang yang digosipkan kalau hal itu tidak benar?
QS Albaqarah 266
Apakah ada salah seorang diantaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir dibawahnya sungai-sungai . Dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia masih mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api , lalu terbakarlah
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatnya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.
Inilah perumpamaan orang yang menafkahkan harta karena riya, membangga-bangga kan tentang pemberiannya pada orang lain.
Qs Albaqarah 264:
Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan (sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat , lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk pada orang-orang kafir.
(mereka ini tidak mendapat manfaat didunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala diakhirat).
Sering juga terjadi ketika kita akan melakukan kebaikan seperti sedekah , syetan melancarkan godaannya .
Kita mencari-cari orang yang tepat untuk diberikan sedekah ketika ada yang meminta sedekah. Danbila kita lihat orang itu masih agak kuat dan sehat timbul perasaan dihati ini
"Ah, orang ini masih kuat untuk mencari nafkah, nanti saja ada orang lain yang lebih membutuhkan".
Ternyata pada hari itu kita tidak menemukan orang yang cocok menurut penilaian kita.
Disuatu saat ketika kita melihat ada orang yang menurut kita cocok ternyata disana banyak orang sehingga timbul lagi perasaan, "ah nanti saja disini banyak orang nanti dikira riya, lebih baik ditempat yang sepi aja bukankah sedekah yang baik itu adalah sedekah yang disembunyikan? " Kalau bisa tidak ada orang yang tau?
Sampai akhirnya karena terlalu banyak pertimbangan hari itu kita tidak jadi bersedekah.
Gpp, besok aja masih ada waktu.
Disuatu saat kita menemukan tempat yang pantas untuk bersedekah/ berinfak, tapi saat itu kita malah tidak membawa uang lebih, misalnya.
Bukankah hal seperti ini sering terjadi?
Begitulah syetan menggoda manusia.
Padahal kalau kita berpikir sederhana perlukah itu terjadi?.
Kalau kita yang bekerja saja dengan gaji yang lumayan kadang-kadang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi mereka yang tidak bekerja.
Sementara bagi mereka yang berusia lanjut walau keliatan kuat begitu susah untuk mendapatkan pekerjaan.
Sampai akhirnya demi kasih sayangnya pada keluarga, demi tanggung jawabnya pada anak istri, atau mungkin juga untuk mengobati keluarga yang sakit , dengan keterpaksaan diiringi dengan rasa malu yang sangat , terpaksalah mereka meminta-minta semua demi keluarga. Begitulah kadang-kadang orang tua berjuang demi mencari sesuap nasi untuk anak-anaknya, menghentikan tangis anak yang kelaparan, belum lagi penghinaan dari orang-orang yang merendahkan. Bagi mereka itulah jihat mereka.
Apakah itu pernah terlintas dalam pikiran kita?
Walau kenyataannya ada juga yang menjadikannya kesempatan.
Yah biarlah itu urusan mereka dengan Allah, Urusan kita adalah ibadah, sedekah dengan ikhlas dan biarlah Allah yang menilai dan memberikan ganjarannya.
Kemudian ketika kita sudah bersedekah, berbuat suatu kebaikan timbul lagi rasa sombong, berbangga diri yang bisa merusak amal kita.
Oh... ternyata betapa keikhlasan itu harus dijaga dan dilatih....
Beruntunglah orang- orang yang ikhlas semoga kita termasuk didalamnya. amin.
Sebab akan datang suatu masa dimana orang akan sulit mencari tempat untuk bersedekah.
Sering juga kita harus memikul dosa yang dilakukan orang lain tanpa kita sadari.
Misalnya ketika menyimpan suatu gambar-gambar porno atau setengah telanjang di FB atau FS kita. Yang kadang-kadang gambar tersebut menimbulkan rasa penasaran bagi orang lain. Bahkan sengaja disimpan di profil sehingga di add oleh orang lain yang melihatnya, lalu dilihat lagi oleh temannya karena penasaran di add lagi, begitu terjadi seterusnya.
Sadarkah kita gambar-gambar tersebut merusak mata, hati yang menurut kita mungkin dosa kecil. menginspirasi orang lain untuk berbuat dosa; Ketika dilihat oleh orang lain yang menyebabkan orang lain juga berdosa, Dosa- dosa yang mereka perbuat tersebut dibebankan kepada kita tanpa dikurangi sedikitpun. Bukankah dosa-dosa kecil yang dilakukan secara terus menerus akan menjadi sebuah dosa besar?
Apakah amal ibadah yang kita lakukan ini pahalanya sudah cukup banyak untuk menebus dosa-dosa yang dilakukan oleh orang lain tanpa kita sadari?
Ini hanya satu contoh .
Begitulah syetan memperdaya manusia
Syetan telah bersumpah dengan nama Allah akan selalu menggoda manusia sampai roh manusia terpisah dari jasadnya.
Nabi bersabda; "Sesungguhnya syetan berkata : Demi kemuliaan Mu Ya Allah Saya tidak akan berhenti menggoda hamba-hambamu selagi rohnya berada dalam jasadnya".
Maka Allah berkata : "Demi kemuliaan-Ku dan Keagunganku Aku senantiasa mengampuni mereka selagi mereka memohon ampunan kepadaKu"
Ampunilah kami Ya Allah , semoga kami tidak termasuk orang- orang yang bangkrut....amin
*BC*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar