Beberapa bulan yang lalu seorang bapak datang ke Rumah Amalia, beliau seorang pegusaha yang sukses namun menderita depresi dan insomnia. Istrinya telah mengaku memiliki laki-laki idaman lain, yang menekan perasaannya justru laki-laki itu dikenalnya. Saya mengajak beliau untuk berserah diri kepada Allah dan berdoa bersama anak-anak Amalia agar masalah yang beliau hadapi bisa diselesaikan dengan baik.
Ketiga kali sejak kedatangannya di Rumah Amalia, beliau mengirimkan SMS, 'Mas Agus Syafii, saya sudah mengerti dan bisa menerima yang Mas Agus katakan. Saya harus menerima dan saya lebih mencintai istri saya sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencintai kami, meski pahit saya yakin Allah memberikan yang terindah dalam keluarga kami. Terima kasih Mas Agus atas bimbingannya.'
Beliau bukan hanya keluar dari depresi dan insomnia tetapi juga belajar mensyukuri derita yang dialaminya. Kepahitan telah menjadikan semanis madu. Dengan bersyukur beliau dan mencintai dengan tulus telah mampu meluluhkan hati istrinya. Bahkan beliau lebih mencintai istri lebih dari sebelumnya.
'Dan sesungguhnya Kami berikan cobaan kepadamu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah, mereka mengucapkan 'Kami berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya.' (QS. al-Baraqah :155-156).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar