Hal ini terlihat oleh sebongkah awan yg sedang asik menikmati santai nya angin. dia tampak kaget, dari setiap daerah yg di lewatinya, ini adalah daerah paling parah. Dia melihat ke sekitarnya. Memang, tak ada awan 1 pun, tampaknya tak ada awan yg mau mengorbankan dirinya untuk menjadi hujan lagi di daerah sini. Tapi karena perasaan tidak tega, awan putih itu pergi menemui awan mendung yg sangat besar.
"Tuan awan yg agung, hendaklah dirimu mengorbankan separuh dari tubuhmu itu untuk membantu desa di sebelah sana ??" tanya nya memohon
"Maaf anakku, Aku sudah Tua, dan aku sudah menetapkan akhir hidupku di sini, aku akan menjadi hujan di tempat ini, mungkin kali ini aku tak bisa membantumu nak" sesalnya.
Kini awan putih itu kebingungan, dia mencari lagi awan yg mau mengorbankan dirinya untuk menjadi hujan. Tampak lelah badanya mencari awan mendung, tapi hari itu awan tampak cerah semuanya. Awan putih makin kebingungan, apa yg harus dia lakukan,sedangkan wilayah di bawahnya itu semakin saja menelan korban dari hari ke hari.
Awan putih itu menghampiri awan mendung yg tadi, dia bertanya.
"Tuan, tuan sebenarnya belum cukup tua, tapi kenapa tuan mau menjadi hujan ??" sindirnya kepada sang awan mendung.
Awan mendung itu tersenyum, di dekatkanlah badanya kepada sang awan putih. Lalu dia mulai bercerita
"Dulu, aku terlahir disini, debu dari kota ini,bercampur debu yg ada di langit,lalu lahirlah aku. aku memang tak cukup tua, tapi aku sudah cukup menikmati hidup ini. aku tak menyesali menjadi hujan, karena saat aku nanti menjadi sebuah hujan, aku akan turun,menghapus debu", menghijaukan tanaman.dan aku tak takut, karena debu yg aku hempaskan nanti, akan berubah kembali menjadi awan, yg kelak akan menggantikan aku. Sesuatu yg baik itu adalah sesuatu yg bermanfaat bagi kehidupan yg lain, jadi aku sudah tidak ragu menjadi pribadi yg ikhlas di manfaatkan bagi kebaikan yg lain, kebahagiaan itu akan lebih bernilai jika di bandingkan dengan ketidakbahagiaan"
Tak lama setelah itu, Sang awan mendung mulai merontokan tubuhnya satu persatu, menjadi tetes tetes kehidupan baru.
awan putih hanya terdiam melihat semua ini. Awan putih sekarang berjalan lambat, terngian ngian selalu apa yg awan mendung katakan.
hidupku santai sekali selama ini ya,jika dibandingkan dengan Tuan awan mendung, dia rela mengorbankan dirinya, sedangkan aku, hanya bermain atas diriku.
Tanpa sadar awan putih telah berdiri di atas desa yg ia temukan tadi. Termenunglah dia sebentar.
Lalu, apa yg terjadi ??
Awan putih turun langsung ke arah desa, di putar putarkannya badannya, dia melakukan itu agar partikel dalam tubuhnya menyatu, menjadi berat, dan menimbulkan hujan.
Akhirnya,cukup beratlah badannya sekarang, lalu dia menembus ke atas langit dengan kencang, guna mengambil partikel uap air yg ada di langit. setelah beberapa lama, jadilah kini dia awan mendung
sebelum merontokan tubuhnya dia berpikir
"Untuk apa aku hidup ya? Aku hidup untuk menjadi sesuatu yg berguna bagi orang lain."
Akhirnya dia mulai merontokkan tubuhnya,menjadi hujan mungkin tak terlalu besar. Itu hanya awan kecil, tapi tidak seperti itu, saat dia menjadi hujan, airnya itu mengenai sebuah sumur, sumur yg telah lama kering. Saat air itu tertampung di dalam sumur, dengan otomatis air itu meresap ke sekelilingnya, mengikat air tanah di sampingnya, dan kini, sumur itu menjadi penuh lagi.
Warga sangat gembira, digunakannya sumur itu setiap hari,tapi tak mengurangi sedikiti pun volume sumur itu. Awan kecil sangat gembira, dia kini menjadi sesuatu yg berguna bagi orang lain, dan saat dalam kebahagiaanya, dia menemukan keajaiban lainya
saat sedang mengikat air tanah, tampak di sana air yg ia kenal. ya, itu adalah awan mendung tadi, dia menjadi air tanah,dan kini mereka bersatu demi kebutuhan orang banyak.
Janganlah takut dalam masuk kesulitan, karena Allah menjamin anda lebih kuat daripada kesulitan itu sendiri dan nanti anda akan bertemu dengan sesuatu yg indah di dalamnya.
Banyak orang yg marah karena di manfaatkan, tapi orang yg baik itu adalah orang yg bermanfaat bagi orang lain.
Orang yg hidupnya baik adalah orang yg di manfaatkan orang banyak
maka jadilah jiwa yg ikhlas di manfaatkan bagi kebaikan orang lain.
Apapun yg terjadi pada kita mungkin bukan pilihan kita tapi bagaimana kita menjadi pribadi setelah itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita.
dan ingat :
BERFOKUSLAH PADA HAL HAL YG MENJADIKAN KITA BERNILAI
"Maaf anakku, Aku sudah Tua, dan aku sudah menetapkan akhir hidupku di sini, aku akan menjadi hujan di tempat ini, mungkin kali ini aku tak bisa membantumu nak" sesalnya.
Kini awan putih itu kebingungan, dia mencari lagi awan yg mau mengorbankan dirinya untuk menjadi hujan. Tampak lelah badanya mencari awan mendung, tapi hari itu awan tampak cerah semuanya. Awan putih makin kebingungan, apa yg harus dia lakukan,sedangkan wilayah di bawahnya itu semakin saja menelan korban dari hari ke hari.
Awan putih itu menghampiri awan mendung yg tadi, dia bertanya.
"Tuan, tuan sebenarnya belum cukup tua, tapi kenapa tuan mau menjadi hujan ??" sindirnya kepada sang awan mendung.
Awan mendung itu tersenyum, di dekatkanlah badanya kepada sang awan putih. Lalu dia mulai bercerita
"Dulu, aku terlahir disini, debu dari kota ini,bercampur debu yg ada di langit,lalu lahirlah aku. aku memang tak cukup tua, tapi aku sudah cukup menikmati hidup ini. aku tak menyesali menjadi hujan, karena saat aku nanti menjadi sebuah hujan, aku akan turun,menghapus debu", menghijaukan tanaman.dan aku tak takut, karena debu yg aku hempaskan nanti, akan berubah kembali menjadi awan, yg kelak akan menggantikan aku. Sesuatu yg baik itu adalah sesuatu yg bermanfaat bagi kehidupan yg lain, jadi aku sudah tidak ragu menjadi pribadi yg ikhlas di manfaatkan bagi kebaikan yg lain, kebahagiaan itu akan lebih bernilai jika di bandingkan dengan ketidakbahagiaan"
Tak lama setelah itu, Sang awan mendung mulai merontokan tubuhnya satu persatu, menjadi tetes tetes kehidupan baru.
awan putih hanya terdiam melihat semua ini. Awan putih sekarang berjalan lambat, terngian ngian selalu apa yg awan mendung katakan.
hidupku santai sekali selama ini ya,jika dibandingkan dengan Tuan awan mendung, dia rela mengorbankan dirinya, sedangkan aku, hanya bermain atas diriku.
Tanpa sadar awan putih telah berdiri di atas desa yg ia temukan tadi. Termenunglah dia sebentar.
Lalu, apa yg terjadi ??
Awan putih turun langsung ke arah desa, di putar putarkannya badannya, dia melakukan itu agar partikel dalam tubuhnya menyatu, menjadi berat, dan menimbulkan hujan.
Akhirnya,cukup beratlah badannya sekarang, lalu dia menembus ke atas langit dengan kencang, guna mengambil partikel uap air yg ada di langit. setelah beberapa lama, jadilah kini dia awan mendung
sebelum merontokan tubuhnya dia berpikir
"Untuk apa aku hidup ya? Aku hidup untuk menjadi sesuatu yg berguna bagi orang lain."
Akhirnya dia mulai merontokkan tubuhnya,menjadi hujan mungkin tak terlalu besar. Itu hanya awan kecil, tapi tidak seperti itu, saat dia menjadi hujan, airnya itu mengenai sebuah sumur, sumur yg telah lama kering. Saat air itu tertampung di dalam sumur, dengan otomatis air itu meresap ke sekelilingnya, mengikat air tanah di sampingnya, dan kini, sumur itu menjadi penuh lagi.
Warga sangat gembira, digunakannya sumur itu setiap hari,tapi tak mengurangi sedikiti pun volume sumur itu. Awan kecil sangat gembira, dia kini menjadi sesuatu yg berguna bagi orang lain, dan saat dalam kebahagiaanya, dia menemukan keajaiban lainya
saat sedang mengikat air tanah, tampak di sana air yg ia kenal. ya, itu adalah awan mendung tadi, dia menjadi air tanah,dan kini mereka bersatu demi kebutuhan orang banyak.
Janganlah takut dalam masuk kesulitan, karena Allah menjamin anda lebih kuat daripada kesulitan itu sendiri dan nanti anda akan bertemu dengan sesuatu yg indah di dalamnya.
Banyak orang yg marah karena di manfaatkan, tapi orang yg baik itu adalah orang yg bermanfaat bagi orang lain.
Orang yg hidupnya baik adalah orang yg di manfaatkan orang banyak
maka jadilah jiwa yg ikhlas di manfaatkan bagi kebaikan orang lain.
Apapun yg terjadi pada kita mungkin bukan pilihan kita tapi bagaimana kita menjadi pribadi setelah itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita.
dan ingat :
BERFOKUSLAH PADA HAL HAL YG MENJADIKAN KITA BERNILAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar