Kesepian setelah perceraian dengan seseorang yang dicintai yang semula diharapkan menjadi teman dalam perjalanan hidup menimbulkan perasaan perih dan luka dihati, rasa penyesalan atas keputusan yang tergesa-gesa hanya terdorong jengkel, marah, benci dikhianati oleh perbuatan suami yang dinilai telah menjatuhkan harga diri. Kemudian timbul kesulitan demi kesulitan menerpa dalam hidupnya. Rasa bersalah karena keputusannya telah membuat dirinya dan anak-anaknya terpuruk dalam penderitaan. Masalah keuangan, pandangan masyarakat dan keluarga, berbagai konflik batin membuatnya menjadi tertekan.
Namun, alhamdulillah. Ketekunan dalam mendekatkan diri kepada Allah membuat dirinya bertahan menghadapi penilaian negatif. Justru dalam kesendirian dan kesepian, ia semakin mengenal dan menemukan dirinya, semakin mengerti hakekat hidup dan mengisi dengan berbagai aktifitas yang positif untuk dirinya, anak-anaknya dan untuk masyarakat disekitarnya. Juga kehadiran dirinya di Rumah Amalia. Saya mengatakan kepada beliau bahwa hidup ini adalah anugerah, hidup ini lebih berharga daripada harga diri kita.
Semua itu diperolehnya tidak begitu saja, melainkan berkah dari ketekunan dan usahanya untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Kesempatan mengikuti kegiatan di Rumah Amalia membuat dirinya semakin menyadari bahwa masih banyak yang dilakukan sebagai hamba Allah dan melakukan kebaikan bagi sesama. Beliau menyadari bahwa masih banyak cobaan yang akan dihadapinya namun dirinya berharap mampu melewati semua itu sampai akhir hayatnya tiba dan kini sudah tidak ada lagi kebencian, marah, dendam dan penyesalan, tidak ada lagi kesepian dan kesendirian atau tertekan seperti dulu lagi karena beliau menyakini hidup ini adalah anugerah yang diberikan Allah kepada dirinya agar senantiasa disyukuri.
'Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.' (QS. Ali Imran : 173-174).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar