Bismillaahirrahmaanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi WabarakatuhHati manusia tak ubahnya seperti internet.
Hati setiap saat mengakses peristiwa-peristiwa alam yang terlintas dalam jangkauan orbitnya.
Bahkan menurut ibnu Qayim, frekwensi gelombang hati orang mukmin bagaikan gejolak air yang sedang mendidih, hati senantiasa mengakses segala peristiwa alam yang terlintas dan tersentuh oleh pancaindra.
Setiap peristiwa alam yang dapat tersentuh oleh pancaindra , secara otomatis akan direkam oleh hati.
Dan setiap sentuhan peristiwa alam tidak semuanya bermuatan nilai-nilai yang menyenangkan hati,
kadang menyenangkan, kadang menyusahkan, kadang netral, dan kadang simpatik,
kadang menggairahkan, kadang membosankan dan kadang-kadang negatif,
kadang merusak hati, kadang menyegarkan hati dan sebagainya.
Kalbu dunia akan lebih dominan menggairahkan dan menyenangkan nafsu .
Akibatnya hati pun menjadi simpatik dan pada gilirannya hati akan terlibat mencintai kilau dunia lalu akhirnya , dipenjara oleh nafsu.
Jika begitu hati tidak lagi bertahta sebagai raja didalam sosok tubuh manusia karena hati ditawan dan dipenjara oleh nafsu yang bekerja sama dengan iblis dan syetan.
Manusia yang seperti itu,oleh syeh Abdul Qadir Al Jailani disebut sebagai "budak dunia,
pengabdi nafsu, dan penyanjung syahwat,
sangat ideal dirinya tumbuh dan berkembang sebagai kayu bakar api neraka".
Agar hati tidak terkontaminasi oleh glamour dunia dan terpenjara oleh hawa nafsu,
maka Rasulullah SAW memberikan contoh agar didalam hati dipasang atau di INSTALL "Anti Virus Hati".
Dengan begitu setiap hati mengakses (merekam ) suatu peristiwa kehidupan yang didalamnya terkandung "virus" yang dapat mengotori atau merusak hati, akan dihadang oleh antivirus tersebut.
Asghar Al- Muzanni meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda
:"Terkadang timbul perasaan yang kurang baik di dalam hatiku.
Dan sesungguhnya aku memohon ampun ( bertobat) kepada Allah seratus kali dalam sehari " (HR Muslim)
Ibnu Umar r.a meriwayatkan bahwa pada suatu pertemuan , saya menghitung Rasulullah SAW membaca seratus kali , "Rabbi-gfir li wa tub 'alayya innaka antat-tawabul-gafur"
"Wahai Allah , ampunilah dosaku dan terimalah tobatku, karena engkau Maha penerima tobat dan maha pengampun" (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Wahai saudaraku sehati, seiman dan seperjalanan, setan berjalan pada setiap diri manusia mengikuti aliran darah. Hal itu telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabda beliau ,
"Sesungguhnya setan mengalir didalam tubuh anak Adam laksana mengalirnya darah . Dan aku khawatir setan akan menyuruh hatimu untuk berbuat kejahatan " ( HR Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu , jika pada hati bani Adam tidak di "Install" anti virus hati, akan lumpuhlah hatinya termakan oleh virus-virus hati yang masuk bersama setan yang mengalir mengikuti aliran darah.
Jika Rasulullah SAW yang telah dijamin oleh Allah , dipuji oleh Allah dan dicintai oleh Allah dihati beliau masih juga ada penghalang dengan Allah, bagaimana hamba Allah seperti kita? Subhanallah , kesucian hanya bagi- Mu Ya Allah.
Allah berfirman didalam Al-Quran : "....Dan barangsiapa yang tidak mau bertobat , maka mereka itulah orang-orang yang zalim" (QS Al- Hujarat :11)
Konsekwensi bagi orang yang tidak mau bertobat atau orang yang zalim linafsihi adalah dibakar dalam neraka oleh Allah dalam keadaan berlutut, sebagaimana firmannya:
"Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (Neraka) dalam keadaan berlutut " (Maryam :72)
Sampai batas mana tobat manusia masih bisa diterima oleh Allah?
Rasulullah SAW bersabda di dalam sebuah hadis :
"Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba selagi dia belum sekarat (sakratul maut)" (HR Tirmidzi, ibnu majah, Ahmad, Ibnu Hibban dan Bagawi)
Sesungguhnya Allah akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang bertobat kepada-Nya , sebagaimana firman-Nya :
".... Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang yang bertobat kepada-Nya " (Ar-Ra'd : 27)
*BC*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar