Ada dua saudara kakak beradik yang bekerja sama2 sebagai petani. Tahun ini panen sang kakak berlimpah. Dirinya berpikir hendak memberikan sebagian hasil panen kepada adiknya yang memiliki banyak anak. Suatu malam, sang kakak mengantar sekarung beras yang cukup besar didepan pintu rumah adiknya. Paginya dia menghitung karung beras. Betapa kaget dia karena jumlahnya sama dengan sebelum diberikan kepada sang adik. 'Ah, masa sih, masih sama jumlahnya. aku mau kirim lagi ke rumah adikku sekarung lagi.'
Ditengah malam yang gelap dia mengantar sekarung yang besar lagi ke depan pintu rumah sang adik. Paginya ketika dia sedang memeriksa lumbung hasil panennya masih jumlah yang sama. Untuk ketiga kalinya dia mengirimkan beras ke rumah sang adik. Malam itu terang bulan. Seseorang terlihat begitu berat memanggul beras lewat di depan sang kakak, ternyata itu adalah adiknya. Sang adik menurunkan beras yang begitu berat dipanggulnya. Nampak mata mereka berkaca-kaca, tanpa terasa air mata itu mengalir dipipinya. Mereka sang menatap dan mengerti apa yang sedang terjadi. Saling menolong, saling memperhatikan, saling memberi semangat dan saling berbagi suka maupun duka. Itulah indahnya kasih sayang.
Teman, sungguh indahnya bila kita hidup saling berbagi dalam suka maupun duka, saling menolong, saling memberi semangat seperti gambaran dua saudara kakak beradik dalam cerita diatas. Nabi Muhamad Shalallahu Alaihi wa Salam mengajarkan kepada kita, 'Perumpamaan orang2 mukmin dalam menjalin cinta dan kasih sayang diantara mereka bagaikan tubuh yang satu, apabila ada anggota tubuh yang merasa sakit maka seluruh anggota tubuh yang lainnya merasa demam dan tidak bisa tidur.' (HR. Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar