Kamis, 14 September 2006

Sakit itu anugerah, jika disyukuri akan terasa nikmat

Seorang teman bertahun-tahun menderita sakit Asma menasehati saya, “Sakit itu anugerah, jika disyukuri akan terasa nikmat.” Mulanya saya tidak mengerti apa maksudnya. Entah kenapa pada satu malam, perut saya sakitnya bukan main. Hanya gara-gara lupa sarapan, terus asyik dengan kesibukan tak terasa sudah sore. Maag kambuh bukan main sakitnya. Sakit bisa menghadang siapa aja dan kapan aja. Tidak kenal waktu dan tidak kenal tempat.

Tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati, Nabi SAW mengingatkan jagalah lima sebelum datangnya lima, salahsatunya adalah “jagalah sehatmu sebelum sakitmu.” Menjaga kesehatan terasa lebih penting disaat kita sudah merasakan sakit. Dan sakit itu sendiri juga anugerah Allah SWT yang mesti disyukuri adanya.

Saya agak keheranan dengan pendapat teman yang mengatakan bahwa sakit itu anugerah, bagaimana mungkin sakit bisa disebut sebagai anugerah Allah SWT? Karena disaat sakit itu muncul, mana mungkin bisa berpikir itu anugerah. Disaat saya banyak bertanya kenapa, sakitnya bertambah sakit.

Lemah tak berdaya, hanya mampu mengucap “La haula wala kuawata ila billah” Tidak untuk melawan rasa sakit, tidak berkeras hati untuk lekas sembuh. Hanya berserah diri, sakit sehat, hidup mati adalah kehendak-Nya.

Rupanya rasa sakitpun berkurang. Proses penyembuhannya lebih cepat dan yang lebih penting lagi saya bisa memahami sesungguhnya makna nasehat seorang teman, “Sakit itu anugerah, jika disyukuri akan terasa nikmat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar