Senin, 19 Februari 2007

Tukang Ojek

Buat saya kesempurnaan justru hadir pada sosok yang sederhana. Seperti halnya tukang ojek distasiun KA Citayem. Petang itu saya naik ojek. ditengah jalan naik ojek saya sempat berbincang dengannya. “Bang gimana rame?” tanya saya. “Alhamdulillah dari tadi siang baru narik dua kali.” Jawabnya.

“Cukup bang buat keluarga dirumah?” “alhamdulillah, cukup pak.” jawabnya lagi. Setiap kali menjawab pertanyaan selalu diawali dengan alhamdulillah, rasanya dalam kesederhanaan saya temukan kesempurnaan yang selalu mensyukuri nikmat yang diperolehnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar