Selasa, 24 April 2007

Nrimo Ing Pandum

Ditengah kerasnya ibukota. Harga beras tak beranjak turun. Kehidupan kian susah. Masih saja menemukan sopir angkutan kota yang didalam kaca spionnya ada stiker “Nrimo Ing Pandum” (Ikhlas Dalam Menerima Rizki)

Awalnya saya menduga stiker yang dipasang hanya sekadar hiasan semata. Tidak lama setelah saya duduk. Si sopir ini benar-benar nrimo ing pandum dalam pengertian sebenarnya. Tidak berebut penumpang dengan angkot yang lain. Kehidupan mengalir sebagaimana adanya. tanpa paksaan. Sungguh teramat istimewa hidup seperti ini di Ibukota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar