Minggu, 21 September 2008

Fani, Kenapa menangis?

Miris rasanya mendengar anak yang tidak sekolah karena tidak ada biaya. Lebih miris lagi jika kehidupan yang kian sulit semakin terasa begitu berat bagi mereka, anak-anak yatim yang ditinggal oleh ayahnya. Ketika saya tanya bertanya pada Fani, "kenapa fani menangis?" Fani menjawab, "waktu ayah ada, biasanya Fani dan ayah selalu membeli baju untuk lebaran.."

Airmata itu mengalir begitu saja. Fani bercerita bahkan dia akan dikeluarkan dari sekolah karena sudah 3 bulan tidak membayar SPP. sepertinya dia sudah tidak peduli jika dikeluarkan dari sekolah. Saya katakan padanya "Fani harus tetap sekolah. Nanti hari senin biar kak nia (adek saya) yang urus spp disekolahnya fani"

Fani sejak SD kelas 4 ayahnya meninggal dunia. sekarang fani tinggal bersama dengan neneknya dan dua adeknya. Setiap 10 hari sekali ibunya baru pulang menengoknya. Ibunya bekerja sebagai SPG disalahsatu swalayan di Tangerang. selain sekolah Fani juga mengurus kedua adeknya.

Air mata fani buat saya bagai jarum yang menusuk hati, begitu tajam dan menyayat. Sungguh benar kiranya janji Alloh, bagi mereka yang memuliakan anak yatim akan dimuliakan oleh Alloh kelak disurga karena untuk memuliakan mereka bukanlah pekerjaan yang mudah.

"Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah : Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Alloh mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan." (QS. Al-Baqarah [2] : 220).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar