Kamis, 14 Desember 2006

Jika Prahara itu Datang

Dalam menghadapi prahara rumah tangga dibutuh­kan kesabaran dari kedua belah pihak. Sabar artinya; tabah hati tanpa mengeluh, dalam menghadapi cobaan dan rintangan, dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka mencapai tujuan.

Orang bisa sabar, jika ingat tujuan. Masing-masing suami dan isteri harus selalu mengingat tujuan mereka membangun rumah tang­ga, tujuan mendidik anak sampai jadi, dan tujuan hidup itu sendiri. Meski demikian, sabar ada batasnya.

Jika sekiranya ketabahan dan kesabaran yang yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu sedikitpun tidak membawa perbaikan, sebaliknya semakin terpuruk dalam kesulitan, maka agama memberi pe­luang untuk mencari jalan keluar yang terbaik, meski dalam bentuk perceraian. Perceraian yang terjadi setelah melampaui babak kesabaran pada umumnya membawa kebaikan bagi kedua belah pihak.

Kesa­baran dituntut terutama ketika awal mula mendapat gempuran prahara (as sobru `inda as sodmat al `ula). Jika pada gempuran pertama dapat bersabar, maka biasanya dalam melampaui tahap-tahap berikutinya, prahara itu menjadi lebih ringan, dan solusinya terkendali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar