Senin, 10 Maret 2008

Kuah Soto Ayam

Malam sudah larut. Sesampai dirumah mandi, sholat Isya terus makan malam. Ditengah mempersiapkan makan malam istri saya bercerita bahwa hari ini dia membuat soto ayam yang kuahnya sepanci. Dalam sehari soto itu telah habis dibagikan ke tetangga.

“Mas, tau nggak kenapa hari ini saya bikin soto sepanci?” tanya istri saya.

“nggak”

“Bikin soto banyak, biar bisa dibagikan ke tetangga.” Jawabnya.

Mendengarkan jawabannya seolah ada mutiara hikmah yang saya dapatkan malam itu. Orang yang kikir kehilangan yang paling banyak, orang yang rakus mendapatkan yang paling sedikit. Mereka yang memberikan dengan cinta mendapatkan yang paling banyak, sekalipun itu hanya kuah soto ayam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar