Jumat, 20 Mei 2011

::: Dirimu Dulu ...Dirimu Kini :::

Mungkin dulu ada masa-masa  indah hadir mengisi kehidupan mu,
Ketika masa  itu  berlalu, mengapa  harus bersedih?

Mungkin dulu ada kisah-kisah indah yang terajut mesra di jiwamu ,
Ketika kisah itu harus  berakhir mengapa harus disesali?

Mungkin dulu  ada hari-hari indah penuh senyuman mewarnai  hari-harimu  ,
Ketika semua  meninggalkanmu ,mengapa harus  terhanyut  didalamnya?

Bukankah hidup itu bagaikan sebuah roda putaran, ?
ada masa datang dan ada masa pergi
Senang dan susah, sedih dan gembira adalah sebuah ritme kehidupan
Yang datang silih berganti, serta tak mungkin dihindari,
Bersenang-senanglah dikala susah, bergembiralah manakala sedih,

Mungkin esok lusa  engkau  akan bertemu dengan
Kesenangan dan kegembiraan

Bila dirimu tidak mampu melupakan saat-saat sedih dan duka
Maka cobalah bersahabat dengannya,
Dikala  engkau  mampu mengambil makna darinya
Saat itu kau akan bersyukur
Betapa indahnya hari-harimu  yang telah lalu ,betapapun  pahitnya
Ia  adalah obat bagimu, sebuah penawar  kehidupanmu,
 Yang dengannya engkau menikmati manisnya iman...
Sesuatu yang awalnya pahit yang akhirnya berbuah manis


Dari air kita belajar ketenangan.
Dari batu kita belajar ketegaran.
Dari lebah kita belajar memberikan   banyak manfaat bagi sesama.
Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri.
Dari padi kita belajar rendah hati'
Dari ALLAH kita belajar tentang kasih sayang  yang sempurna.

Melihat keatas memperoleh semangat untuk maju.
Melihat ke bawah,bersyukur atas semua nikmat yg kita dapat.
Melihat ke samping memperoleh semangat ukuwah dan kebersamaan.
Melihat ke belakang sebagai pengalaman yang berharga.
Melihat ke dalam untuk interospeksi diri.


Bila kau berduka cita mengacalah pada lubuk hati,
disana kau bakal menemui bahwa
engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri...

dibalik tangis itu ada kebahagiaan
Dibalik tangis itu ada senyuman..
Dibalik tangis itu ada anugerah...

Alangkah bahagianya hati yang duka
yang bisa menyanyikan lagu kebahagiaan dengan hati yang gembira...


***
Apakah engkau sepertiku  putra kegelapan hatiku?
Apakah engkau juga merenung seperti pikiran-pikiran  liarku?
Dan berucap dengan bahasa yang luas
karena engkau telah membentangkan cakrawala
dan aku membentangkan jiwaku

dan saat kebahagiaanku tiba
aku merengkuhnya dalam pelukan
dan berdiri tegak
di ketinggian sambil berteriak
kemarilah-kemarilah !
karena kebahagian telah datang padaku hari ini
datanglah dan saksikanlah
sesuatu yang membahagiakan itu tersenyum di mentari
lalu kubisikkan kata
"selamat tinggal kegelapan"

with love : Bulan Cahaya

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar