Senin, 08 Maret 2010

Makna Muhasabah

Dituturkan oleh Syaddad bin Aus bahwasanya Nabi Muhammad bersabda, 'Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengendalikan hawa nafsunya dan berbuat kebaikan untuk kehidupan setelah kematian.' (HR at-Tirmidzi).

Pengertian “orang yang mengendalikan hawa nafsunya” (mân dâna nafsahû) dalam hadis di atas adalah orang yang mampu menghisab atau mengevaluasi dirinya di dunia sebelum dirinya dihisab pada Hari Kiamat. Terkait dengan hadis ini, Umar bin al-Khaththab ra. pernah berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kelak. Bersiaplah menghadapi Hari Perhitungan yang amat dahsyat. Sesungguhnya hisab pada Hari Kiamat akan terasa ringan bagi orang yang selalu menghisab diri ketika di dunia.” (Lihat: Al-Mubarakfuri, Tuhfah al-Ahwadzi bi Syarh Jamî’ at-Tirmidzi).

Muhâsabah bermakna evaluasi diri sebagai salah satu pesan Nabi, sangatlah penting dilakukan oleh setiap Muslim. Dengan sering melakukan muhâsabah, ia akan mengetahui berbagai kelemahan, kekurangan dan kesalahan yang ia lakukan. Dengan begitu kita senantiasa memperbaiki kualitas hidup kita. Kualitas hidup kita semakin lebih baik dan akhlak kita makin terpuji—kita semakin ikhlas, semakin rendah hati dan semakin taqarrub kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Itulah makna Muhasabah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar