Rabu, 10 Maret 2010

RAHASIA MADRASAH RUHANI: MANUSIA BARU



Siapakah kita, diri saya dan anda sesungguhnya ditentukan oleh karakter atau watak dasar kita sendiri. Karakter itu terbangun sejak lama dari bawaan lahir dan tempaan pribadi di dalam sejarahnya lewat interaksi dan sejumlah pilihan dan komitmen tertentu. Karakter pribadi seseorang tampak pada pilihan sikapnya yang konsisten dan tidak dibuat-buat.

Ada karakter sukses ada karakter bangkrut . Karakter sukses adalah sekumpulan prinsip dan kebiasaan hidup yang menghasikan keberhasilan .
Elemen karakter kesuksesan adalah tulus (ikhas , penuh integritas), rendah hati, setia , berani, gigih , adil , sabar, rajin , sederhana, sopan, berpegang pada prinsip dan teguh menjalankan prinsip (istiqamah) dsb.

Pribadi2 berkarakter sukses dalam sejarah misalnya para nabi umumnya, para penemu ilmu pengetahuan dan kesenian dan beberapa tokoh politik berkarakter.

Sebaliknya karakter yang (membikin seseorang ) bangkrut adalah karakter destruktif yang ada dalam diri sendiri yang membuat kegagalan hidup. Karakter buruk itu berupa tiadanya ketulusan , sombong, suka selingkuh (baik dalam politik maupun rumah tangga ). Penakut, suka putus asa, serakah, suka jalan pintas , malas, boros, tidak sopan, tidak berpegang pada prinsip alias plin plan , tidak punya fatsun politik kepribadian dsb.

Dewasa ini amat sulit kita temukan tokoh berkarakter sukses . Yang banyak adalah orang yang berusaha bercitra baik. Padahal kesuksesan kolektif sebagai entitas bangsa ini ditentukan oleh karakter sukses. Banyak orang yang lebih mengutamakan citra daripada karakter.
Wal hasil Citra lebih utama daripada karakter. Padahal citra adalah polesan, lipstik, kemasan, penampilan panggung, "peranan sebagai orang baik.
Citra pribadi bisa menipu ( kasarnya munafik) . karena ia belum tentu karakter pribadi. Citra kebaikan, hanyalah persoalan bagaimana seseorang tampak baik di masyarakat, dengan mengabaikan karakter aslinya.

Beda citra dan karakter amat jelas . Karakter menghasilkan perilaku konstan, sedang citra menghasilkan perilaku musiman .

Lantas BAGAIMANA PUASA MEMBENTUK KARAKTER?
Telah jelas bahwa puasa untuk mewujudkan kualitas manusia yang berkarakter muttaqien.

Lalu bagaimana karakter mausia yang muttaqien yang dihasilkan madrasah Ruhani ( baca Shaum?)

1. Mereka memahami dunia material ini dan mereka sadar bahwa dunia hanyalah persinggahan sementara

2. Mereka tidak akan pernah menjadi budak keindahan dunia. Maka Al-muttaqien adaah sang jiwa yang mengendalikan materi.

3. Mereka memanfaatkan dunia fana untuk kepentingan akhirat. Maka bekal takwa disiapkan karena “Faqod Faaza manit taqo”(menanglah orang yang takwa)

Karakter adalah wujud dari perilaku (behavior) yang dibiasakan, Sedangkan perilaku adalah hasil sikap (attitude) adalah pola berpikir yang menjadi alasan bertindak.

Bila kita melihat profil Rasulullah SAW pasti kita terlintas sifat-sifat yang disebut dalam pelajaran agama islam. Dikatakan sifat beliau adalah Shiddiq ( berintegritas), istiqamah (konsisten), Fathonah (profesional) dan amanah ( responsible/ bertanggung jawab)

Itulah gambaran yang diraih dari puasa Ramadhan. manusia setelah melewati Ramadhan telah kembali Fitrah yang hanif. MANUSIA BARU. Manusia yang berkarakter MUTTAQIEN.

Mereka inilah yang terlepas dari penyakit hati seperti bakhil, berprasangka buruk, ghibah, dengki, riya, munafik dsb. Maka Allah SWT memperingatkan dalam Al-Baqarah 10 yakni

DALAM HATI MEREKA ADA PENYAKIT LALU DITAMBAH ALLAH PENYAKITNYA; DAN BAGI MEREKA SIKSA YANG PEDIH, DISEBABKAN MEREKA BERDUSTA.

Allah berfirman : MAKA KAMU AKAN MELIHAT ORANG-ORANG YANG ADA PENYAKIT DALAM HATINYA (ORANG-ORANG MUNAFIK) BERSEGERA MENDEKATI MEREKA (YAHUDI DAN NASRANI) SERAYA BERKATA : "KAMI TAKUT AKAN MENDAPAT BENCANA ".
MUDAH-MUDAHAN ALLAH AKAN MENDATANGKAN KEMENANGAN (KEPADA RASUL-NYA) , ATAU SESUATU KEPUTUSAN DARI SISI-NYA. MAKA KARENA ITU , MEREKA MENJADI MENYESAL TERHADAP APA YANG MEREKA RAHASIAKAN DALAM DIRI MEREKA (QS ; Al-maaidah :52)

*BC/25/08/09*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar