Senin, 21 Maret 2011

PEREMPUAN CAHAYA ...


Bismillahir-Rahmanir-Rahim ...
Beribadah, patuh, penghambaan, itu lah sejatinya tujuan hakiki penciptaan hamba-hamba-Nya. Namun, hampir hakikat manusia tersebut terlupakan dengan modernisasi.

Engkaulah perempuan cahaya ..

Ibadahmu tercurah atas-Nya. Kau tutup auratmu demi kesungguhan penghambaanmu terhadapNya. Bukan hanya sebagai pemanis dirimu saja, bukan hanya sebagai trend semata, bukan hanya karena takut disebut Kuper. Kau sangat anggun dengan jilbabmu, tanpa harus mengikat kerudungmu ke leher sampai engkau sulit bernafas. Kau sangat cantik dengan jilbab mu yang tergerai indah, tanpa harus menonjolkan auratmu. Kau sangat indah, tanpa harus kau perlihatkan pada dunia keindahan tubuhmu.

Engkaulah Perempuan Cahaya ..
Patuhmu terhadap Sang Kekasih, kau aplikasikan terhadap suamimu.

Kau balut kepatuhanmu dengan kesantunan. Kau hilangkan rasa malu ketika berduaan dengan suamimu, tapi kau bungkus dirimu dengan rasa malu ketika kau keluar rumah.

Sungguh, kepatuhanmu selain ibadahmu adalah pengantarmu untuk menghadap Sang Kekasih sejati.

Engkau lah perempuan cahaya ..

Penghambaan terhadap Sang Maha Penyayang, kau tunjukkan dengan kasih sayangmu terhadap sesama. Sedekah mu tak pernah kau ingkar. Tutur katamu selalu teruntaikan nasehat. Bahasamu penuh kelembutan tapi kokoh bagai karang. Gerakmu kau pastikan untuk kemanfaatan. Matamu tertuju pada kebenaran.

Sungguh hatimu pun telah terisi penuh penghambaan terhadapNya.

Engkaulah Perempuan Cahaya ..

Sikap berserah membuatmu senantiasa tercerah, penuh cahaya keindahan. Sikap bersandar padaNya senantiasa membuatmu tersadar, tak akan selamanya kau hidup di dunia.

Keyakinanmu melahirkan sikap yang senantiasa menyadari bahwa hanya Dia yang kekal, sedangkan dirimu dan alam ini terus menerus berubah atas kehendakNya.

Engkaulah Perempuan Cahaya ..

Kau jaga keimananmu dengan air mata pengharapan. Kau kerap takut terlalaikan akan kebahagiaan yang terhampar di depanmu. Kau kerap menggigil saat hatimu di terobos nafsu syetan, nafsu selalu terhenti untuk menikam segala yang semu dan palsu.

Sungguh,kau jaga keimananmu meski air matamu telah mengering.

Hati ibarat cermin, Sahabat ...!! Semakin jernih cahaya yang memantul, semakin terang cahaya yang memantul. Semakin kau bersihkan selalu cermin hatimu, semakin kau mampu melihat kebenaran, merasakannya dan bahkan memperjuangkannya.

Engkau terlindungi oleh cahaya-Nya dan pintu keberkahan-Nya terbuka luas untukmu, Perempuan Cahaya ....

Wallahu'alam bish Shawwab...

by : Vicky Robiyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar