Jika kita mengalami tekanan hingga kebatas kesanggupan. Jika kita merasa kehampaan dalam hidup kita dan kita merasa hidup tidak membawa perubahan apapun maka seringkali hati kita menjadi resah, gelisah dan putus asa. Sikap seperti ini kita menjadi kehilangan gairah hidup, tidak lagi semangat bekerja. Tidak semangat lagi untuk beribadah seolah hidup kita menjadi sempit, dunia penuh sesak dengan masalah dan kesulitan.
'Manusia tidak jemu memohon kebaikan dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa dan putus harapan (QS. Fushilat : 49).
Putus asa dan putus harapan adalah sebuah tindakan yang palig buruk sebab akan membawa kita kepada hal-hal yang lebih buruk. Perasaan diselimuti buruk sangka, lemah untuk berusaha dan menjadi ingkar terhadap semua nikmat yang justru merugikan diri kita sendiri.
Hidup ini adalah medan perjuangan. Putus asa dan putus harapan berarti kalah. Setiap mukmin harus memenangkan disetiap medan perjuangan. Setiap orang yang beriman kepada Allah yakin adanya hari akhir, dimana ada kehidupan yang abadi. Setiap kemenangan seorang mukmin akan menempatkan diri nya ditempat yang mulia dan terhormat.
Itulah sebabnya semua musibah, segala kesedihan dan malapetaka itu sebenarnya hanyalah cara Allah menguji iman kita di dunia ini. Apakah kita bisa memenangkan dimedan perjuangan ini sebagai orang yang terhormat dan mulia? ataukah kita menjadi kalah dan tersingkir? Semua itu adalah pilihan hidup kita. Bagi seorang mukmin menang dimedan perjuangan menjadikan kita terhormat dan mulia di dunia dan akherat kelak.
'Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholeh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal didalamnya. Itulah sebaik-baiknya pembalasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, yaitu yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.' (QS. al-Ankabuut : 58 -59).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar