Selasa, 27 Juli 2010

Mengapa Harus Memperhatikan Hati?

Hati merupakan tempat menetapnya iman
…tetapi Allah menjadikan kamu cinta terhadap keimanan dan menjadikan iman itu indah didalam hatimu…(QS. Al Hujurat:7)

Hati sebagai tempat kelembutan (ulfah) dan cinta (hubb).
…maka Allah mempersatukan (melembutkan) hati kalian…(QS. Ali Imran: 103)

Hati sebagai tempat ketenangan
…Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. (QS. Ar-Ra’d:28)

Hati sebagai tempat pembersihan
…Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada didalam hatimu. Allah Mahamengetahui isi hati. (QS. Ali Imran: 154)

Hati sebagai tempat keselamatan
…dia datang dengan hati yang bertobat. (QS. Qaf:33)

Hati sebagai tempat peringatan
Sesungguhnya dalam hal itu terdapat peringatan bagi orang yang mempunyai hati…(QS. Qaf:17)

Hati sebagai tempat ketakwaan
…Dan barangsiapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah maka hal itu berasal dari ketakwaan hati.
(QS. Al Hajj: 32)


Hati sebagai tempat ketentraman (sakinah).
…Allah telah menurunkan ketentraman di hati orang-orang mu’min. (QS. Al Fath:4)

Hati sebagai tempat kemurahan (ra’fah) dan kasih sayang (rahmah).
…dan Kami jadikan kemurahan dan kasih sayang didalam hati orang-orang yang mengikutinya. (QS. Al Hadid: 27)

Hati sebagai tempat ikatan ketuhanan
Dan Kami telah meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri dan berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi…” (QS. Al Kahfi:14)

Hati sebagai tempat getaran rasa takut terhadap Tuhan (wajal)
Orang-orang yang apabila disebut nama Allah maka gemetarlah hati mereka…(QS. Al Hajj: 35)

Hati sebagai tempat kekhusyukan (Khusyu’)
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat kepada Allah…(QS. Al Hadid: 16)

Hati sebagai tempat pemahaman (fiqh)
…mereka mempunyai hati, tetapi tidak digunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) (QS. Al A’raf: 179)

Selain menjadi tempat terpancarnya cahaya dan tempat turunnya rahasia-rahasia (asrar) Tuhan, hati juga sebagai tempat kedengkian
…dan janganlah Engkau jadikan kedengkian didalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman…(QS. Al Hasyr: 10)

Hati sebagai tempat kecondongan pada kesesatan
…Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan maka mereka mengikuti sebagai ayat-ayat mutasyabihat…(QS. Ali Imran:7)

Hati sebagai tempat penyakit (marad)
Didalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya…(QS. Al Baqarah: 10)

Hati sebagai tempat kemarahan
Dan menghilangkan kemarahan hati orang-orang yang mukmin…(QS. At Taubah: 15)

Hati sebagai tempat keragu-raguan
…dan hati mereka ragu-ragu… (QS. At Taubah: 45)

Hati sebagai tempat kesedihan
Sekali-kali tidak (demikian), sesungguhnya apa yang selalu mereka usahakan menutup hati mereka (hingga menjadi sedih). (QS. Al Muthaffifin: 14)

Hati sebagai tempat ujian
…mereka itulah orang-orang yang hatinya diuji oleh Allah untuk bertakwa…(QS. Al Hujurat: 3)

Hati sebagai tempat ketakutan
Akan kami masukkan kedalam hati orang-orang yang kafir rasa takut…(QS. Ali Imran: 151)

Hati sebagai tempat kebutaan (‘ama)
…tetapi yang buta adalah hati yang ada didalam dada. (QS. Al Hajj: 46)

Hati sebagai tempat penguncian
…ataukah hati mereka terkunci. (QS. Muhammad: 24)

Hati sebagai tempat kekasaran
…Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar maka pastilah mereka akan menjauh dari sekelilingmu… (QS. Ali Imran: 159)

Hati sebagai tempat pertentangan
Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras (QS. Al Baqarah: 204)

Hati sebagai tempat kelalaian (ghuflah)
…dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al Kahfi: 28)

Hati sebagai tempat emosi
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mu’min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu. (QS. Al Fath: 26)

“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta-harta kamu tapi melihat hati dan perbuatanmu.” (H.R. Muslim).

Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika
(Wahai yang membolak-balikkan qalbu, tetapkanlah hatiku berpegang pada agama-Mu).).

--------------------------By : Ade Ahmaddian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar