Jumat, 28 Januari 2011

BUKAN KAMU YANG SEHARUSNYA MALU


Hujan sudah mengguyur sejak pagi tadi. Pemuda itu duduk di sudut toilet yang sepi dari ramainya penumpang. Dimasukkan tangan kanan ke saku celananya. Segenggam uang receh pun berada di tangan. Di hitungnya satu persatu coin itu. Sembilan ribu enam ratus rupiah..masih jauh dari cukup. Diambilnya dua coin laratusan berwarna emas. lalu sisanya dia masukkan kembali ke dalam saku.
Dia pun berjalan ke sebuah warung kecil dan memesan teh hangat. Tangannya mengambil satu gorengan dan pemuda itupun menikmati makan siangnya.

ALHAMDULILLAH..siang ini kembali masih bisa makan gorengan untuk mengganjal perut.

Selesai makan kembali langkah pemuda itu bergerak ke toilet. Dia titipkan gitar tuanya ke penjaga toilet lalu menuju ke kran2 yang berjejer..'wudhu'. Tak berapa lama pemuda itu tampak keluar dari musholla sederhana di samping toilet. Diambilnya lagi gitar tuanya lalu langkahnya kembali menuju keramaian sebuah terminal ibu kota. Sebuah bus antar kota tampak melintas dan dengan cekatan pemuda itu pun masuk ke dalamnya.

Menjelang isyak tampak pemuda itu kembali duduk di sudut toilet tempat dimana siang tadi dia menghitung uangnya. Tangannya tampak memisahkan lembaran uang kertas dan coin2 dilantai. Lalu pelan2 dia pun mulai menghitung. Empat puluh tujuh ribu enamratus rupiah. Pemuda itupun tersenyum lalu berdiri, berjalan ke penjaga toilet tua dan menitipkan gitarnya. Diambilnya air wudhu lalu masuk kedalam musholla. Butir2 air wudhu masih tersisa di tubuhnya, pemuda itu keluar musholla dari shalat isya'nya. Tangannya merogoh saku dan mengeluarkan 2 lembar ribuan. Sambil mengambil gitar diselipkannya uang dua ribu rupiah itu ke saku penjaga toilet sambil berbisik di telinganya..'buat beli kopi ntar malem..Assalamualaikum!'. pemuda itupun pergi dan hilang di keramaian jalan ibu kota.

ALHAMDULILLAH ... malam ini bisa makan nasi bungkus dengan lauk tahu bacem.

Di sebuah warung tenda di pinggir jalan protokol tampak pemuda itu sedang menikmati makan malamnya. Sebungkus nasi dan teh hangat. Tampak begitu lahap walaupun hanya dengan sayur kangkung dan tahu bacem. Tak lama kemudian pemuda itu sudah tampak berjalan menuju apotik. Seperempat jam kemudian dia keluar dan tangannya membawa buntalan tas plastik kecil. 'obat buat emaknya' yang sedang terbaring sakit di rumah. Tangan itu lalu merogoh sakunya. Dihitung sisa uangnya hari itu. delapan ribu dua ratus rupiah. dimasukkannya yang delapan ribu untuk belanja adik perempuannya besok. Dua coin seratus rupiah di genggam sambil berjalan.
Di sebuah traficlight dekat dengan gang rumahnya, uang dua ratus rupiah itupun sudah berpindah tangan ke pengemis yang terkantuk2 di bawah lampu kota. Pemuda itupun hilang di gang kecil yang gelap.

Menjelang subuh, dengan sarung tua dan baju batik sederhana..tampak pemuda itu duduk di tahiyat akhirnya. Dua dangan itu menyatu dan bibirnya bergerak dengan suara pelan. "Yaa ALLAH..berikan kesehatan, kekuatan pada hamba agar tetap bisa mengamen..agar emak bisa tetap minum obat..biar adik hamba satu2nya tetap bisa sekolah..jaga hamba ini tetap di jalan MU.....dst"
Adzan subuh pun berkumandang.

Di sudut bumi ALLAH yang lain aku membuka salah satu pesan di inbox dari salah satu sahabat fb. Sahabat yang datang dan muncul begitu saja entah dari mana. Saya baca berulang2 pembicaraan saya dengannya. Lalu terpikir untuk membaginya dengan sahabat saya yang lain. Diawal saya cukup terkejut dengan pesan pertamanya yang seperti ini ;

Ass,, mas Dems,, knapa sy ga k ditandai dgn fotonya, jadi aku ga bisa menyukai note mas,, apa salah saya mas Dems,, klw aq mmang ada yg salah dihapus ajj dr list friendnya mas ajj ga apa2, aq jg pengin koleksi foto itu,, maksih mas,, makasih.. Wasslm,,

Dan yang paling mengejutkan adalah pesan berikutnya yang membuatku malu..malu dengan apa yang aku lakukan selama ini..duduk diatas berselemut kesombongan kebaikan..menebar kata bijak menyimpan perbuatan..Menceritakan indahnya kemiskinan menyimpan ketamakan..dan masih begitu banyak yang membuatku semakin malu dan malu dengan sahabat ku ini. Pesan itu tidaklah panjang..hanya beberapa kalimat sederhana apa adanya.  

Iya mas,, kapan2 ditag ttng "pengamen jalanan" yg slama ini aku jalani,, kerana susah sekali saya cari kerja,, kmarin saya hubungi mbak ........ Tp blm sempat bikin notenya mas,, bukannya aku pemalas,, tp nyatanya sperti ini, aku ttp berusaha yg terbaik dan terhormat walaupun itu jdi kuli pasar/bangunan, sebenarnya hallal tp remeh mas,, tlong ya mas,, terimaksih wassalam...... 

TERIMAKSIH SAHABAT..SEMOGA DIMUDAHKAN...SEMOGA DIMULIAKAN

DEDICATE TO : Sahabat FB ku yang indah
By : Demsycoupers Bours

Tidak ada komentar:

Posting Komentar