Kamis, 14 April 2011

::: Sajadah Cahaya :::

Di sepertiga malam itu
Ada panggilan yang tak ku tahu
Menyadarkan pada letihnya qalbu
Membangunkan ku dari indahnya mimpi
Namun aku tetap terpaku

Di sepertiga malam itu
Dalam hembusan angin yang membayung
Ku langkahkan untuk membasuh diri
Ada kesegaran yang lama tak ku nikmati

Namun aku masih membisu
Di sepertiga malam itu
Tergelar kain lembut membentang dihadapku
Ku coba menyelimuti diri
Dan aku pun berdiri
Menghadap pada satu arah yang kuyakini

Di sepertiga malam itu
Tegak badanku sebagai pembuka diri
Untuk menghadap pada satu saksi
Dan sujud sebagai penutup diri
Sebagai akhir dari penyerahan diri
Gerimis hati menyibak malu yang tiada henti
Karena lalai larut dalam buai semu duniawi

Di sepertiga malam itu
Dalam kesunyian yang menawan
Hanya suara sumbang terdengar di telinga
Lewat lantunan ayat – ayat suci
Berisi pesan untuk disampaikan
Bermakna peringatan untuk sebuah aturan
petunjuk untuk sebuah jalan
Serta kecintaan bagi ketakwaan
Hingga ganjaran menjadi sebuah pembalasan
Semua tersusun indah dalam sebuah ke Esa an

Disepertiga malam itu
Sebuah ungkapan perasaan yang terlalu dalam
Kerinduan yang lama terlupakan
Keberserahan yang tak lagi di indahkan
Kecintaan yang tak lagi di curahkan
Kesombongan yang melupakan kebersahajaan
Kesalahan yang memburukan
Dosa dosa untuk sebuah penyimpangan
Urusan yang menyita perhatian
Juga segala perkara yang tak terpecahkan
Terangkum dalam sebuah butiran harapan
Tercurah dari butiran bening yang membasahi
Dan aku larut dalam doa ku

Di sepertiga malam itu
Berdiri seorang insan
Diatas sajadah cahaya
Seorang hamba yang datang
Penuh kerinduan
Mengharap satu dari sekian banyak keberkahan
Yaitu Keridhoan dari-Nya
Di sepertiga malam ini

Di atas sajadah cahaya
Ku angkat jiwa yang damai
Kembali pada sang pemilik kehidupan

Di atas sajadah cahaya
Kini ku dapatkan
pengindah impian ku,
pembulat keinginan ku,
penajam perhatian ku,
pelengkap pertimbangan ku,
penepat perhitungan ku,
penguat ikatan otot ku,
pemasti tindakan ku,
penyantun cara ku,
peninggi kehati-hatian ku,
pencepat langkah ku,
pemudah perbaikan ku,
pembaik kesalahan ku,
pengobat luka ku,
penggembira hasil ku,
perendah hati ku,
dan
pengkhusuk syukur ku.

Terjadi ketika aku
memulai semua itu,
dan melakukannya dengan nama Tuhan ku,
karena Beliau, dan untuk Beliau,

Di atas sajadah cahaya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentang jembatan cahaya

Di sepertiga malam itu
Bersembahyang diatas sajadah cahaya
Melangkahkan ku pada jalan – jalan taqwa
Jika kelestarian adalah kuncinya

Mohon bangunkan aku lagi
Disepertiga malam berikutnya

Agar aku bisa menjadi gadisMu
Wahai Allah yang saya Cintai.
Gadis kecil Mu

by : sahabat Yang Indah (Jaka Malela)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar