Senin, 17 November 2008

Air Mata Itu Tak Terbendung

Malam belum begitu larut. Air mata itu tak terbendung. Puluhan pasang mata anak-anak menangis sedih saat melihat seorang ibu yang membawa anaknya yang sedang sakit tidak ada biaya untuk berobat. Bersama anaknya dia datang ke tempat pengajian.

Istri saya mengatakan, "Mas, ini anak asuh yang sakit kemaren saya ceritakan. yang membutuhkan biaya untuk berobat." "oo.." saya mengangguk mengerti. Malam itu juga istri saya mengajak anak dan ibu nya itu untuk berobat ke DOkter Agung.

beberapa kali mengucapkan terima kasih pada saya dan mengucapkan salam untuk pamit. Terbayang betapa sungguh berat bagi seorang ibu yang ditinggal sang suami tercinta sementara mesti mengurus anaknya yang masih kecil sedang sakit.

Saya sampaikan kepada ibu tersebut bahwa bukan saya yang patut untuk mendapatkan ucapan terima kasih tapi teman-teman yang dalam program Ananda-lah yang berhak mendapatkan ucapan terima kasih. Dengan terbata-bata Ibu itu mengangguk mengerti. berkali-kali beliau mengucapkan syukur alhamdulillah.

"Siapa yang meringankan beban orang yang susah, niscaya Allah akan meringankan bebannya di dunia dan akhirat. Alloh akan senantiasa menolong hamba-Nya selama si hamba itu suka menolong orang lain.” (HR. Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar