Kamis, 19 Februari 2009

Keluarga Istimewa

Di pengajian Amalia (Anak Insan Mulia) hampir rata-rata anak orang yang tidak mampu, anak yatim juga ada yang tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu. Namanya Atun. Atun dan keluarganya teramat istimewa buat istri saya. Dia selalu diperlakukan istimewa. Buat saya ada kekaguman pada diri istri saya, bagaimana mungkin orang itu begitu istimewa. Tinggalnya masih ngontrak, bapaknya penjual gorengan diperempatan jalan, ibunya ibu rumah tangga. Anaknya banyak. Bahkan dibilang keluarga itu keluarga miskin.

Saya sempat katakan padanya, apa yang istimewa pada diri atun dan orang tuanya. Istri bertanya. "apakah dia pernah mengeluh karena kemiskinannya?"

"Tidak." jawab saya.

"apakah dia pernah mengambil hak orang lain?" katanya.

"tidak." jawab saya.

"apakah dengan kemiskinannya menghalanginya untuk rajin beribadah?" tanyanya.

"Tidak, Saya sering bertemu dengan ayahnya atun jamaah dimasjid." jawab saya.

Itulah sebabnya Mas, kita harus mengistimewakan orang-orang seperti mereka, dengan kondisi yang kekurangan mereka tetap istiqomah dalam hidupnya."

--

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat: 13).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar