Rabu, 18 Februari 2009

Keteladanan Bagi Icha

Malam sudah mulai larut. Icha berpidato didepan anak-anak pengajian Amalia. Temanya "Aku Anak Insan Mulia." Suaranya lantang. Dalam pidatonya Icha mengatakan, "Icha adalah anak-anak Insan Mulia, ingin menjadi dokter dan menjadi guru mengaji seperti bunda berguna bagi semua anak-anak. Terus apa lagi ya.." terdengar suara gerr, tertawa anak-anak Amalia. Saya melihat sendiri semua yang dikerjakan Icha selalu mengikuti apa yang dikerjakan oleh istri saya termasuk mengikuti ketika sedang mengajar mengaji. Barangkali itulah keteladan bagi Icha. Bercita-cita ingin menjadi dokter dan juga guru mengaji.

Membangun keteladanan dalam keluarga bisa dilakukan oleh ayah ibu,
misalnya sosok ibu yang sangat penyabar dan sangat lembut, sosok ayah yang berwibawa. Keagungan seorang ibu tidak terletak pada ketinggian ilmunya, tetapi pada berfungsinya sifat keibuan menurut persepsi anggota keluarga. Seorang ibu mungkin hanya tammatan SD, tetapi karena kuat sifat keibuannya, ia dipandang sangat tinggi oleh anaknya yang doktor. Seorang ayah mungkin hanya guru SD, tetapi karena kewibawaan internal dalam keluarganya, ia menjadi idola bagi anak-anaknya yang kesemuanya sarjana.

Nah ayah dan ibu tidak serta merta menjadi idola dan teladan bagi
anak-anaknya, tetapi harus membuktikan terlebih dahulu konsistensinya dalam hal-hal yang mengagumkan hati anak-anaknya, dan itu biasanya di capai setelah sang ayah atau sang ibu berusia lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar