Sahabatku, apakah untuk menjemput jodoh cukup dengan cinta? Ternyata jodoh tidak cukup dengan cinta namun juga ketulusan hati. Jangan terkecoh dengan sosok atau penampilan. Setiap orang memiliki potensi, fisik, intelektual, emosional dan spiritual yang berbeda-beda kapasitasnya. Ada orang yang sangat intelek, tetapi emosinya tidak stabil. Yang lain emosinya sangat terkendali tetapi intelektualitasnya kurang. Ada juga orang yang menonjol justeru potensi spiritualitasnya. Perilaku manusia dalam keseharian mencerminkan aktualitas dari potensi itu. Ada orang yang berwajah garang tetapi hatinya lembut, ada orang yang fisiknya kecil dan nampak lemah tetapi hatinya bergejolak penuh dengan kebencian dan dendam. Demikian juga halnya dengan corak cinta, ada seorang lelaki yang jika jatuh cinta kepada seorang wanita, ia merasa harus menguasai dan memonopoli secara total lahir batin, tidak boleh sedikitpun si wanita memiliki perhatian kepada selain dirinya.
Ia sangat pecemburu, dan jika ia gagal “memiliki” wanita yang dicintainya itu maka ia memilih “menghancurkan” sang kekasih daripada harus melihat ia dimiliki oleh orang lain. Di sisi lain, ada seorang lelaki pecinta yang sangat penuh pengertian, ia sangat memaklumi dan sangat memaafkan atas kekurangan sang kekasih. Ia bukan saja tidak bermaksud “menguasai” tetapi justeru selalu ingin memberi kepada kekasihnya apa yang menjadi keinginannya, Ia sangat berbahagia jika bisa memberikan kesenangan kepada kekasihnya, meski untuk itu ia menderita. Nah cinta itu ada di dalam hati. Hadis Nabi menyebutkan bahwa di dalam tubuh setiap manusia ada qalbu (hati) yang menjadi penentu kualitas manusia, jika qalbu nya baik maka seluruh ekpressinya baik, sebaliknya jika qalbu nya buruk maka buruk pula ekpressi orang itu. Orang suka berkata, dalamnya laut dapat di duga, dalamnya hati siapa yang tahu ? Isi hati kita sungguh sangat sangat banyak dan beragam, diantaranaya adalah cinta. Dapat dipastikan bahwa tidak ada satupun keterangan yang obyektif tentang hati manusia yang berasal dari manusia, karena semua manusia bersifat subyektif, oleh karena itu keterangan yang paling obyektif tentang hati manusia hanya yang berasal dari sang Pencipta hati itu sendiri, yaitu Allah.
Sahabatku, cara cepat menjemput jodoh adalah Perbaikilah diri dan tingkatkan ketaqwaan anda kepada Allah. Terkadang tanpa kita sadari, kita mendikte Allah tentang jodoh kita. Bisa jadi seseorang yang kita anggap buruk, dia adalah baik untuk kita dan yang kita anggap baik, dia adalah orang yang buruk untuk kita. Maka mohonlah yang terbaik menurut Allah maka terbaik pula untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar