Jumat, 23 Maret 2012

::: Mencari Onta di Atap Rumah :::


Dalam kisah-kisah tasawuf diceritakan, Pada suatu malam ketika sedang tertidur, seorang pria terbangun karena mendengar suara aneh di atas atap rumahnya. Terdengar bunyi langkah kaki yang keras. Ia bertanya dalam hati, ada kejadian apa di atas rumahnya.

Ia kemudian mengeluarkan kepalanya ke luar jendela dan berteriak, "Siapa di sana? Apakah ada jin di atap rumahku?"

Seorang lelaki berpakaian lusuh menjulurkan kepalanya ke arah jendela di bawahnya, sambil berkata, "Aku sedang berkeliling mencari sesuatu."
"Apa yang kau cari?" pemilik rumah bertanya.

"Seekor Onta," jawab lelaki itu.

"Oh ya?" empunya rumah keheranan, "mana ada orang yang mencari Onta di atap rumah, apakah kamu tidak punya akal?"

"Tentu saja ada dan tentu saja saya berakal. Karena yang kalian lakukan sama halnya dengan aku. Kalian mencari Tuhan dalam segala kesenangan duniawinya. Bukankah hal itu juga sama anehnya? Justru kalianlah yang tidak memiliki akal. "

Setelah itu, pria itu menghilang. Tak ada yang melihatnya di atap rumah lagi. Ia lenyap ditelan malam. Tetapi ia telah memberi pelajaran berharga tentang kesalahan manusia. Bahwa seekor Onta di atap rumah, tidak lebih aneh dari mereka yang mencari Tuhan, seraya dirinya tenggelam dalam kenikmatan dunia.

Sahabatku,
Perjalanan spiritual seseorang selalu berbeda dengan orang lain. Proses pencarian Tuhan pun berbagai macam cara orang melalukannya. Ada yang dengan melakukan tarekat2 tertentu dan lain sebagainya.

Tuhan ada di mana-mana. DIA ada di Arsy, dan dalam saat yang sama ada diseluruh kehidupan mahluk. DIA menguasai seluruh jagad raya, semesta alam. Allah swt bisa berada di tengah pesta, juga di tengah2 nestapa. DIA bahkan lebih dekat dari leher kita.

Dalam kisah sufi, Nabi Musa a.s. suatu ketika pernah bertanya kepada Tuhan, "Wahai Tuhanku, gerangan di mana kami dapat mencari-Mu?"

Tuhan Yang Maha Pengasih menjawab, "Wahai Musa, carilah AKU di tengah-tengah mereka yang hancur hatinya."

Makna apa sebenarnya yang tersembunyi dari dialog Nabi Musa as dengan Tuhan tersebut? Dialog tersebut sebenarnya mengisyaratkan bahwa Allah Swt akan selalu hadir di tengah-tengah orang susah, orang-orang tertindas oleh penguasa yang zalim, para korban bencana alam dan peperangan yang menderita, orang-orang yang sedang diuji dengan sakit, orang-orang miskin papa yang jauh dari kesejahteraan secara materi; dan Allah Swt pasti sedang bersama mereka, menghibur serta menolongnya.

Risalah Islam yang dibawa melalui Rasulullah SAW sangat menganjurkan kita untuk membantu orang-orang miskin dengan harta kita, tenaga kita dan doa kita. Islam mengajarkan melalui Zakat, Infaq, Shadaqah dan Waqaf. Banyak sekali ayat2 Al Qur'an dan hadist2 Nabi yang sangat menganjurkan kita untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang dirundung kemalangan karena kemiskinan, kelaparan, penderitaan dan sakit.

So, jika kita ingin menemui Allah Swt, tidak perlu harus ikut Kursus-kursus atau tarekat-tarekat tertentu atau mengikuti ajaran guru2 tertentu, atau datang ke orang2 pinter(???) yang ujung2nya kita akan gila, stress dan uang kita akan habis. Jangan sampai karena kita ingin menemui Allah Swt, iman kita akhirnya di rampok oleh Para Perampok di jalan Allah tersebut.

Jangan sekali-kali kita percaya jika ada siapapun yang mengatakan bahwa ia dapat melihat wajah/ dzat Allah Swt dan ia dapat membantu kita untuk melihat Allah Swt. Percayalah, ia pasti Bohong, stress atau Gila .

Kita tidak akan pernah sanggup melihat wajah Allah Swt, tapi kita bisa menemui Allah Swt. Dimana kita dapat menemui Allah Swt ? Agana mengajarkan kita untuk membantu orang-orang yang menderita, membantu mereka yang miskin, mereka yang tertindas yang hancur hatinya.

Sahabatku,
Hikmah dari kisah Mencari Onta di atap rumah di atas, bahwa , jika kita ingin bertemu Allah Swt, temuilah DIA dengan datang ke rumah-rumah kumuh;.

Datangilah rumah-rumah Yatim piatu yang membutuhkan uluran tangan kita. Datangilah rumah-rumah Jompo yang memerlukan bantuan. Datangilah ke bangsal-bangsal Rumah sakit murah yang disana berjejal orang2 miskin yang memerlukan bantuan kita bagi kesembuhan penyakitnya. Berilah bantuan pada mereka, para orang-orang miskin (dhuafa) , orang tertindas dan orang-orang lemah yang memerlukan bantuan kita; Berilah makanan dan pakaian bagi fakir miskin yang kelaparan disekitar kita; Berilah bantuan pendidikan bagi anak miskin dan anak yatim di sekitar kita yang sangat memerlukan bantuan kita. Berlah bantuan makanan, pakaian atau uang kepada suadara-saudara kita yang menderita akibat musibah bencana alam.

Insya Allah, disanalah kita bisa menemui Allah Swt

Wallahualam bissawab.

Semoga Allah Swt senantiasa menuntun kita dan anak keturunan kita agar menjadi hamba-Nya yang senantiasa mencari Allah dengan membantu sesama yang sedang dalam kesulitan, membantu orang2 yang teraniaya dan tertindas serta membantu kaum dhuafa ( fakir miskin). Aamiin

Semangat Pagi sahabatku, selamat berlibur akhir pekan (long weekend) bersama keluarga dan jangan lupa untuk saling berlomba dalam kebaikan dan saling berpesan dalam kebenaran dan kesabaran.

Untuk Anda yg sedang dilanda musibah/sakit, Semoga Allah segera mengangkat musibah/ penyakitnya dan menggantinya dgn kesehatan dan kebahagiaan. Amin

Allahummashallii ala sayyidina Muhammad wa ala'ali sayyidina Muhammad.

Semoga tulisan ini membawa manfaat bagi diri saya dan kita semua. Aamiin
Terima kasih banyak, thank you n matur Syukran atas waktunya.

Bâraka Allâh fîkum. Amiin
Wassalamualaikum wr wb
Imam P Hartono (IPH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar