Senin, 02 Maret 2009

Baju Seragam Buat Bejo

Malam itu anak-anak pengajian Amalia sedang mengaji. Bejo datang ke rumah. Bejo mengabarkan bahwa dirinya sekarang telah bekerja disalah satu Bank Nasional di Jakarta. Saya turut berbahagia mendengar kabar gembira itu. Bejo adalah salah satu santri di pengajian. Sejak tamat SMA Bejo langsung bekerja dan kuliah pada malam hari. Ditengah kesibukannya pada saat hari-hari libur Bejo suka datang ke pengajian bahkan suka membantu mengajar anak-anak.

Sekian tahun yang lalu Bejo adalah seorang anak kecil kelas 5 SD yang menangis dijalan. Sejak ayahnya meninggal Bejo tidak lagi mau sekolah, katanya malu dengan teman-temannya karena baju seragamnya sudah jelek, sampai pada satu malam saya membawakan baju seragam sekolah buatnya. Matanya berbinar-binar dan Bejo berjanji untuk sekolah lagi. Pada malam itulah Bejo berjanji untuk tidak menangis lagi. Bahkan baju seragam SD itu hingga kini masih tersimpan dengan baik. Emaknya Bejo pernah mengatakan pada saya bahwa baju seragam itu sengaja disimpan sebagai kenangan indah.

“Kak Agus, baju seragam itulah yang menyelamatkan saya dari ejekan teman-teman. Dan karena baju seragam itulah teman-teman mau maen bersama saya lagi.” Kata Bejo malam itu. Nampak mata Bejo memerah. Berkali-kali mengucapkan terima kasih.

Peristiwa kecil hanya baju seragam yang dialami oleh Bejo bisa mempengaruhi konsep dirinya tentang masa depan yang kelak menjadikan mereka sebagai orang-orang yang besar. Orang-orang yang besar adalah orang-orang yang selalu membawa kebaikan bagi orang banyak. Sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhamad, Khairunnas anfa’uhum linnas (Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar