Minggu, 22 Maret 2009

Hidup itu Indah

Kehidupan ini buat saya bagai bunga nan harum menyebar harum mewangi. Membuat hidup saya penuh keindahan yang menyebar dihati orang-orang yang hatinya penuh cinta dan kasih sayang.

Pernah satu pagi saya didalam bis, hp saya berbunyi. Seorang bapak yang lupa memperkenalkan diri dia bertutur dengan penuh semangat. Ditengah dia bertutur suara bergetar. Katanya, tulisan anda yang berjudul kebun bunga telah menyadarkan saya. Setelah saya bertahun- tahun mengabaikan orang yang telah mendampingi saya separuh umur hidupnya. Tak tau harus bagaimana saya membalasnya. Diakhir kata dia
mengucapkan terima kasih. Sungguh indah hidup ini. Saya bisa merasakannya.

Sikap yang dalam bahasa Inggris disebut attitude dalam istilah psikologi adalah kesiapan mental seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap bisa positif bisa juga negatif. Dalam hal sikap positif, kecenderungan tingkah lakunya mendekat, menyenangkan, dan mengharapkan terhadap terhadap objek yang membawa kebahagiaan, keindahaan dan kegembiraan. dan akan menyebarkan kebahagiaan, keindahan dan kegembiraaan pada orang lain. Sedangkan dalam hal sikap negatif, kecenderungan tingkah lakunya adalah menjauhi, menghindar, membenci, dan tidak menyukai sesuatu yang indah, membahagiakan, dan menggembirakan dan yang dilakukannya menyebarkan kebencian pada orang lain.

Sikap ada yang dianut oleh banyak orang, disebut sikap sosial; ada yang dianut hanya oleh orang tertentu saja yang disebut sikap individual. Sikap sosial adalah sikap yang ada pada kelompok orang yang ditunjukan kepada suatu objek yang menjadi perhatian oleh seluruh kelompok orang, misalnya sikap negatif kaum muslimin terhadap daging babi. Sikap individual adalah sikap yang khusus terdapat pada satu persatu orang terhadap objek yang menjadi perhatian dari orang itu, seperti sikap seseorang terhadap ulat berbulu, atau sikap seorang mahasiswi muslimah terhadap jilbab, atau sikap seseorang yang sedang sakit terhadap dukun.

Sikap tidak berdiri sendiri tetapi mempunyai objek; bagaimana sikapnya terhadap apa, dan tidak ada sikap yang tidak ditunjukan terhadap objek. Objek yang disikapi bisa berupa benda, orang tertentu, kelompok orang, pandangan hidup, nilai-nilai sosial, hukum, lembaga sosial, dan sebagainya.

Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan respons yang diberikan berulang-ulang terhadap stimulus yang sama sehingga menjadi kebiasaan pikiran setiap kali menjumpai stimulus itu. Jadi, sikap terbentuk melalui interaksi sosial atau proses balajar yang terjadi pada tiap-tiap individu atau oleh pengalaman yang ditempuh seseorang sepanjang hidupnya. Karena terbentuk dari pengalaman an belajar, maka sikap seseorang dapat berubah jika berjumpa dengan pengalaman lain yang lebih berpengaruh.

Berbeda dengan pengetahuan, dalam sikap terkandung motivasi dan perasaan. Oleh kerena itu, meski sikap dapat berubah, tetapi ia lebih menetap dibanding pengetahuan. Proses perubahan sikap memerlukan waktu yang panjang. Berbeda dengan motif yang bisa hilang jika terpuasi, sikap tidak hilang dari seseorang meskipun telah dipenuhi kebutuhannya. Perhatian seseorang terhadap suatu objek akan melahirkan sikap tertentu kepadanya. Oleh kerena itu, seseorang bukan hanya memiliki satu sikap, melainkan sejumlah sikap, bergantung sejumlah objek yang menjadi perhatiannya.

Itulah sebabnya bagi seseorang yang berpikir positif bahwa kebahagiaan, penderitaan, sehat, sakit, kaya, miskin semuanya adalah kehidupan yang indah senantiasa disyukurinya. dan apapun yang dilakukannya melahirkan sikap-sikap yang membawa keindahan di dalam hidup untuk dirinya dan untuk orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar