Senin, 30 Maret 2009

Fungsi Qalb (Hati)

Fungsi yang utama dari qalb adalah sebagai alat untuk memahami realitas dan nilai-nilai seperti yang disebut dalam surat al-Hajj / 22:46, atau pada surat al-A’raf / 7:179.

Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami, atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang ada di dalam dada (Q., s. al-Hajj / 22:46).

Pada ayat ini, qalb mempunyai potensi yang sama dengan akal, atau yang dimaksud qalb di sini adalah akal. Berangkat dari fungsi utama inilah maka qalb secara sadar memutuskan sesuatu atau melakukan sesuatu, dan dari potensi inilah maka yang harus dipertanggungjawabkan manusia kepada Tuhan adalah apa yang disadari oleh qalb seperti yang disebut dalam surat al-Baqarah / 2:225 dan oleh fu’ad seperti yang disebutkan dalam surat al-Isra / 17:36.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesunguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertangggungjawabannya (Q., s. al-Isra / 17:36).

Dalam bahasa Arab, qalb dan fu’ad mempunyai arti yang sangat dekat penamaannya. Sebuah hadits Nabi mengisyaratkan kedekatan dari makna kedua term tersebut, yakni ungkapan kelembutan qalb (ARAB) dan kehalusan fu’ad.

Selanjutnya potensi-potensi dari qalb yang disebutkan al-Qur’an adalah:

1) Bahwa qalb itu bisa berpaling, seperti yang ada dalam surat al-Tawbah / 9:117.

2) Merasa kecewa dan kesal, seperti yang dipaparkan dalam surat al-Zumar / 39:45

3) Secara sengaja memutuskan untuk melakukan sesuatu, tertera surat al-Ahzab / 33:4 (ARAB), dan surat al-Baqarah / 2:225,

4) Berprasangka, terdapat dalam surat al-Fath / 48:12.

5) Menolak sesuatu, ada dalam surat al-Tawbah / 9:8,

6) Mengingkari, seperti yang ada dalam surat al-Nahl / 16:22

7) Dapat diuji, seperti tercantum dalam surat al-Hujurat / 49:3

8) Dapat ditundukan, ada dalam surat al-Hajj / 22:54,

9) Dapat diperluas dan dipersempit diuraikan pada surat al-An’am / 6:125

10) (bahkan) Bisa ditutup rapat, seperti yang terdapat dalam surat al-Baqarah / 2:7.

Tentang bagaimana qalb bisa berbalik, berpaling, berubah, menolak, memutuskan dan sebagainya, juga diisyaratkan oleh sebuah hadits:

Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, kokohkanlah hati kami pada agama-Mu untuk taat kepada-Mu (H.R. Muslim dari Amr ibn ‘Ashsh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar