Jumat, 09 Juli 2010

Bis Apa Yang Kamu Tunggu

Kenapa aku punya 2 mata? satu untuk melihat
sekelilingku dan satu untuk memperhatikan kamu.
Kenapa aku punya 2 telinga? karena satu untuk
mendengar apa yang terjadi di sekelilingku dan satu
untuk mendengar suaramu.
Kenapa aku punya 2 tangan? karena 1 untuk melakukan
kegiatanku sehari-hari dan satu untuk merangkulmu.
Kenapa aku hanya punya 1 mulut dan 1 hati? karena
kata-kata manis ini dan rasa sayang ini hanya
untukmu..

Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis.
Sebuah bis datang, dan kamu bilang, "Wah.. terlalu
penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh !
Aku tunggu bis berikutnya aja deh."

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan
berkata, "Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus
lagi.. nggak mau ah.."

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi
seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu
saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong,
cukup bagus, tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih,
bisa kepanasan aku". Maka kamu membiarkan bis
keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu
bisa terlambat pergi ke kantor.

Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu
langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah
beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah
menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu
tuju ! Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu
sekian lama.

Moral dari cerita ini: sering kali seseorang
menunggu orang yang benar-benar 'ideal' untuk
menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang
yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun
sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100%
sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk
'calon', tapi tidak ada salahnya juga memberi
kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.

Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita
tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh
buat.. tapi kamu masih bisa berteriak 'Kiri' ! dan
keluar dengan sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di
depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu.
Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju
kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa
kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu
menemukan bis yang kosong, kamu sukai dan bisa kamu
percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu,
kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis
tersebut di depanmu, agar dia dapat memberi
kesempatan kepadamu untuk masuk ke dalamnya. Karena
menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang
sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri,
dan bagi dia.

Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu?

Anonymous


Tidak ada komentar:

Posting Komentar